Legenda Asal Mula Reog Kendang Tulungagung sebagai Ide Penciptaan Batik Lukis pada Selendang
DOI:
https://doi.org/10.17977/um064v2i112022p1639-1656Keywords:
Tulungagung, Reog Kendang, Batik LukisAbstract
Abstract: Tulungagung is one of the regencies located in East Java province which is famous for its culture. One of the manifestations of this culture is the Reog Kendang dance. There is a story of the origin of the creation of this Reog Kendang dance, where many people do not know the origin of the creation of this art and the meaning contained in each of its dance movements. This background becomes the basis for the work to introduce legendary stories that have a moral message contained and there are character values that can be known. The purpose of this creation is to describe the concept of the idea of creating painted batik with the theme of Reog Kendang on a scarf, explore the process of creating painted batik and visualize painted batik on a scarf with the theme of Reog Kendang. The creation of painted batik uses the method of crafting art by SP Gustami which consists of stages of exploration, design, and realization. The results of the creation are six painted batik works with the title; Dewi Kilisuci, Mandat Sang Prabu, Titah Sang Dewi, Jenggala, Reog Kendang, and Terperdaya.
Keywords: Tulungagung; Reog Kendang; painting batik
Abstrak: Tulungagung merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur yang terkenal dengan kebudayaannya. Salah satu wujud kebudayaan tersebut yaitu kesenian tari Reog Kendang. Terdapat kisah asal mula terciptanya tari Reog Kendang yang masyarakat belum ketahui, seperti asal mula terciptanya kesenian ini dan makna yang terkandung pada setiap gerakan tarinya. Latar belakang tersebut menjadi landasan dalam berkarya guna mengenalkan kisah legenda yang memiliki pesan moral yang terkandung serta terdapat nilai karakter yang dapat diketahui. Tujuan penciptaan ini adalah memvisualisasikan konsep ide penciptaan batik lukis bertemakan Reog Kendang pada selendang serta mengeksplorasi proses penciptaan batik lukis. Metode penciptaan yang digunakan adalah metode seni kriya oleh SP Gustami yang terdiri dari tahap eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Hasil pencipatan berupa enam karya batik lukis dengan judul; Dewi Kilisuci, Mandat Sang Prabu, Titah Sang Dewi, Jenggala, Reog Kendang, dan Terperdaya.
Kata kunci: Tulungagung; Reog Kendang; batik lukis
References
Afandi, H. A. (2019). Sanggar seni reyog kendang dhodhog sadjiwo djati di Desa Gendingan Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung Tahun 1984-2009. Digital Repository Universitas Jember.
Amrulloh, R. N. F., & Ratyaningrum, F. (2018). Batik Lukis karya guntur sasono di Desa Carat Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo Periode 2008-2016. Jurnal Seni Rupa, 6(1), 653–662.
Annisa, U. (2018). Batik tulis dengan pewarna remazol di home industry andi Desa Candimulyo Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun. Journal Student UNY, 7.
Anshori, Y., & Adi Kusrianto. (2011). Keeksotisan batik Jawa Timur: memahami motif dan keunikannya, 350.
Asadiyah, K. (2017). Topeng malangan sebagai sumber inspirasi penciptaan batik lukis. Skripsi Jurusan Seni Dan Desain Universitas Negeri Malang. Retrieved from http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/seni-desain/article/view/60703%0Ahttp://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/seni-desain/article¬/download/60703/51935%0A
Asiyah, N. (2017). Legenda di Tulungagung (Kajian Strukturalisme Claude Levi Strauss). Strukturalisme Levi Strauss, 01(1), 1–11. Retrieved from http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/bapala-/article/view/19110
Baba, G. (2018). Bunga matahari sebagai ide dasar penciptaan motif batik tulis pada kain selendang. pendidikan seni kerajinan-S1 (E-Craft).
Gustami, S. (2004). Proses penciptaan seni kriya: Untaian metodologis. Yogyakarta: Program Pascasarjana S2 Penciptaan Dan Pengkajian Seni ISI Yogyakarta.
Hasyim, N., & Senoprabowo, A. (2019). Perancangan ruang pamer digital dalam media virtual reality sebagai upaya menyediakan ruang pamer interaktif. Gestalt, 1(1), 103–112. https://doi.org/-10.33005/gestalt.v1i1.24
Imanuddin, R. M. H., Susilo, G., & Hermanto, Y. A. L. (2021). Rebranding Ma’Ayu Batik Probolinggo sebagai Upaya Peningkatan Brand Awareness. JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 1(6), 744–762. https://doi.org/10.17977/um064v1i62021p744-762
Karlina, Purwanto, Gunadi. (2019). Dongeng timun emas sebagai tema penciptaan seni lukis batik. Eduart: Journal of Arts Education, 8(2), 57–69.
Kumara, S. B. (2020). Transformasi wayang beber dalam batik lukis. Ikonik, 2, 51–56.
Lexy J. Moloeng. (2014). Metodologi penelitian kualitatif [Edisi revisi]. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Lisbijanto, H. (2013). Batik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Melyana Ar, C. P., Arimbawa, A. R., & Sidyawati, L, (2021). Estetika Motif Batik Mok-Ramok Kabupaten Pamekasan. JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 1(8), 1095–1109. https://doi.org/10.17977/um064v1i82021p1095-1109
Octa, Aziz A., Hasnawati. (2018). Pembelajaran seni rupa terapan dari bahan bekas pada siswa kelas XI SMA Negeri 4 Wajo.
Raras, B. (2021). Kesenian reog kendang ceritakan perjalanan prajurit kedirilaya ke gunung kelud. Retrieved March 31, 2022, from https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/08/16/kesenian-reog-kendang-ceritakan-perjalanan-prajurit-kedirilaya-ke-gunung-kelud
Resi, D. (2012). Keanekaragaman seni tari nusantara - google books. Retrieved February 18, 2022, from https://www.google.co.id/books/edition/Keanekaragaman_Seni_Tari_Nusantara/yPHFDAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=Keanekaragaman+Seni+Tari+Nusantara&printsec=frontcover
Rifai Y., M. (2016). Musik reyog kendhang sangtakasta desa Tugu Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung. Doctoral Dissertation, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Siswoyo, A. (2017). Asal-usul reog kendang Tulungagung dari legenda dewi kilisuci, joko lodra dan singa lodra – The Jombang taste. Retrieved February 20, 2022, from http://agussiswoyo.com/cerita-rakyat/asal-usul-reog-kendang-tulungagung-dari-legenda-dewi-kilisuci-joko-lodra-dan-singa-lodra/
Sukmadinata, N. S. (2017). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suparta, I. M. (2020). Prinsip seni rupa. Theinsidemag, 1(1), 1–10.
Trixie, A. A. (2020). Filosofi motif batik sebagai identitas bangsa indonesia. Folio, Vol 1 No 1, 1–9. Retrieved from https://journal.uc.ac.id/index.php/FOLIO/article/view/1380
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Indriyawati Karomah, Ike Ratnawati, Swastika Dhesti Anggriani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.