Legenda Desa Jatikerto sebagai Inspirasi Kreasi Penciptaan Motif Batik Tulis untuk Busana Wanita

Authors

  • Novira Wahyu Ningtyas Universitas Negeri Malang
  • Lisa Sidyawati Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um064v3i72023p1061-1080

Keywords:

legenda, desa jatikerto, batik tulis, busana, wanita

Abstract

Desa Jatikerto awalnya diberi nama Bedali. Akan tetapi, karena banyaknya penduduk baru yang berdatangan, maka diadakan musyawarah kembali dengan warga setempat yang menghasilkan keputusan mengganti nama Bedali menjadi Jatikerto. Pada masa sekarang masih banyak generasi muda belum mengetahui bagaimana sejarah terbentuknya desanya sendiri. Melihat kondisi tersebut, menjadi landasan penciptaan karya batik tulis ini untuk mengenalkan kepada masyarakat khususnya generasi muda Desa Jatikerto untuk terus menjaga dan mengingat sejarah. Tujuan penciptaan ini mendeskripsikan ide konsep dari legenda Desa Jatikerto, proses berkarya, dan hasil serta penyajian karya. Penciptaan ini menggunakan metode S.P Gustami dengan melalui tiga tahap yakni eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Karya yang diciptakan berupa enam karya batik tulis yaitu: Jatisakur, Jatisawan, Jatisandung, Jatisala, Jatisaban, Jatisaladan yang disajikan dalam bentuk busana wanita. Karena busana merupakan bahan yang tidak terlepas dari kebutuhan manusia khususnya wanita.

Kata kunci: legenda; Desa Jatikerto; batik tulis; busana; wanita

Jarikerto Village Legend as Creation Inspiration Written Batik Motif for Women’s Clothes

Jatikerto village was originally named Bedali. However, due to the large number of new residents arriving, another consultation was held with the local residents which resulted in the decision to change the name Bedali to Jatikerto. At this time there are still many young people who do not know the history of the formation of their own village. Seeing these conditions, it became the basis for the creation of this written batik work to introduce to the community, especially the younger generation of Jatikerto Village to continue to maintain and remember the history of the village. This creation describes the concept ideas from the legend of Jatikerto Village, the process of creating, and the results and presentation of the work. This creation uses the S.P Gustami method using three stages, namely exploration, design, and embodiment. The works created are in the form of six written batik works, namely: Jatisakur, Jatisawan, Jatisandung, Jatisala, Jatisaban, Jatisala and presented in the form of women's clothing. Because clothing is a material that cannot be separated from human needs, especially women.

Keywords: legend; Jatikerto Village, batik tulis; clothing, women

References

Abednego, S., & Pramudita, D. (2017). ANBOTTLE: Lampu Dekoratif dari Bahan Limbah Kayu dan Botol. In Seminar Nasional Seni dan Desain 2017 (pp. 264-271). State University of Surabaya.

Amalia, A., Tjahyono, R., Jazuli, J., & Syamwil, R. (2021). Work Posture Evaluation on Ergonomic

“Colet” Workbench Design in Batik Coloring Process using Rapid Entire Body Assessment and Nordic Body Map. OPSI, 14(2), 136. https://doi.org/10.31315/opsi.v14i2.5302

Arissusila, I. W., Suwidiarta, I. K., & Rudita, I. K. G. (2020). Pelatihan Menggambar Bertema Di Sd N 3 Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. 4, 8.

Atika, V., & Haerudin, A. (2013). Pengaruh Komposisi Resin Alami Terhadap Suhu Pelorodan Lilin Untuk Batik Warna Alam. 8.

Basuki, A. (2015). Makna Warna Dalam Desain. 41.

Ciptandi, F. (2018). Perancangan Motif Dengan Inspirasi Permainan Tradisional Lompat Tali Untuk Busana Anak Perempuan Usia 8-11 Tahun. 12.

Fadhilasari, I., & Rahmanto, M. N. (2021). Nilai Budaya dan Sistem Kepercayaan dalam Legenda Raden Ayu Oncattondo Wurung: Kajian Folklor. Suluk: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya, 3(1), 34–45. https://doi.org/10.15642/suluk.2021.3.1.34-45

Falah, F. (2018). Estetika Batik Tulis Motif “Bintang Laut” Pekalongan, Jawa Tengah (Kajian Estetika). Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 13(1), 16. https://doi.org/10.14710/nusa.13.1.16-25

Febrianto, Y., Apriyanto, M. F., & Rozaq, M. K. A. (2019). Visualisasi Tiga Wastra Etnik Nusantara Pada Karya Busana Oerip Indonesia Dalam Fotografi Fashion Editorial. spectā: Journal of Photography, Arts, and Media, 3(2), 80–88. https://doi.org/10.24821/specta.v3i2.2832

Guntur. (2019). Inovasi pada Morfologi Motif Parang Batik Tradisional Jawa. Vol 29, No 4.

Gustami, S. P. (2004). Proses Penciptaan Seni Kriya: Untaian Metodologis. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Hidayat, W. A., Sulistyowati, E. D., & Rokhmansyah, A. (2019). Struktur Dan Fungsi Cerita Rakyat Benayuk Versi Desa Sepala Dalung Kabupaten Tana Tidung: Kajian Strukturalisme Naratologi. 3(4), 11.

Intan, N. T. H. A., Purwanto, P., & Gunadi, G. (2020). Penciptaan batik terapan dengan inspirasi motif kekayaan kuliner grobogan. Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni, 9(2), 1-11.

Mandegani, G. B., Setiawan, J., Haerudin, A., & Atika, V. (2018). Persepsi Kualitas Batik Tulis. Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah, 35(2), 75. https://doi.org/10.22322/dkb.v35i2.4108

Masruroh, L. (2020). Tampilan Visual Macrame Pada Busana Wanita. 09, 6.

Nautica, S., & Sayatman, S. (2019). Perancangan Motif Batik dari Potensi Daerah Kabupaten Sidoarjo sebagai Cara Melestarikan dan Memperkaya Motif Batik Sidoarjo. Jurnal Sains dan Seni ITS, 8(1), 84–90. https://doi.org/10.12962/j23373520.v8i1.41627

Naâ, M. F. (2018). Kearifan lokal motif batik Semarang sebagai ide dasar model kreatif desain kaus digital printing. TEKNOBUGA: Jurnal Teknologi Busana dan Boga, 6(1), 16-34.

Noviyanti, D. (2019). Legenda Asal Usul Nama-nama Desa di Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga. Sutasoma: Jurnal Sastra Jawa, 7(1). https://doi.org/10.15294/sutasoma.v7i1.33139

Ponimin & Triyono Widodo. (2020). BATIK LERENG GUNUNG WELIRANG: Alam sebagai Sumber Kreasi Ragam Motif Batik. Universitas Negeri Malang.

Rahmawati, F. E., Iksan, N., & Rohman, A. S. (2020). Relief Candi Kidal sebagai ide penciptaan motif Batik Sri Wedhatama. Brikolase: Jurnal Kajian Teori, Praktik dan Wacana Seni Budaya Rupa, 12(2), 95-108.

Ratnawati, S., & Ati, N. U. (2021). Pelatihan dan Pendampingan UMKM Batik Tulis di Desa Jabaran Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Abdidas, 2(2), 383–391. https://doi.org/10.31004/abdidas.v2i2.287

Retnowati, D. (2017). Kelelawar Sebagai Sumber Ide Penciptaan Busana Artwear. 15.

Saleh, H. (2018). Legenda Petilasan Sunan Kalijaga Di Desa Surowiti Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik Dengan Teori Nilai Budaya. Jurnal Ilmiah Fonem: Jurnal Edukasi Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(1), 30. https://doi.org/10.25139/fn.v1i1.1024

Salihin, A., Juned, S., & Dharsono, D. (2019). Motif Ukiran Kerawang Gayo pada Rumah Adat Gayo Di Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 68. Https://Doi.Org/10.24114/Gr.V8i1.12797

Siradjuddin, I. A., Sophan, M. K., Kurniawati, A., & Triwahyuningrum, R. (2019). Pembuatan dan Digitalisasi Batik Tulis Madura pada UKM Batik Bangkalan. 4.

Susanto, E. E. (2017). Pengolahan Ubi Jalar Sebagai Bahan Baku Kripik Di Desa Jatikerto Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang. 7.

Syamsuddin, F., & Amir, S. (n.d.). Pembuatan Batik Sebagai Upaya Pelestarian Budaya dan Peningkatan Pendapatan Masyarakat. 6.

Syamwil, R., Sugiarto, E., Rohidi, T. R., & Nurrohmah, S. (2019). Weeds as A Source of Development Idea on Batik Motive. 5.

Triyanto, T., & Asiatun, K. (2013). Indonesia pusat “Trend Fashion Dunia”. Prosiding Pendidikan Teknik Boga Busana, 8(1).

Trixie, A. A. (2020). Filosofi motif batik sebagai identitas bangsa Indonesia. Folio, 1(1), 1-9.

Downloads

Published

2023-07-30

How to Cite

Ningtyas, N. W., & Sidyawati, L. . (2023). Legenda Desa Jatikerto sebagai Inspirasi Kreasi Penciptaan Motif Batik Tulis untuk Busana Wanita. JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 3(7), 1061–1080. https://doi.org/10.17977/um064v3i72023p1061-1080

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)