Batik Gringsing Teratai Karya Soendari Batik and Art Gallery Kota Malang

Authors

  • Rizky Eka Damayanti Universitas Negeri Malang
  • Sumarwahyudi Universitas Negeri Malang
  • Lisa Sidyawati Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um064v3i112023p1632-1650

Keywords:

Batik, Gringsing Teratai, Soendari

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan visualisasi motif dan visualisasi warna batik motif Gringsing Teratai karya Soendari Batik and Art Gallery di Kota Malang. Metode yang digunakan merujuk pada teori Milles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tiga karya batik dengan motif Gringsing Teratai yaitu motif Gringsing Teratai kombinasi sulur, motif Gringsing Teratai kombinasi Topeng, dan motif Gringsing Teratai kombinasi bunga Andong. Visualisasi motif batik tersebut merupakan perpaduan corak non-geometris dan geometris. Ketiga motif batik tersebut sama – sama menggunakan pewarna sintetis dan alat cap batik. Pada akhir penelitian, diperoleh hasil bahwa batik Gringsing Teratai memiliki perbedaan dengan motif batik Gringsing klasik dan motif batik Malangan pada umumnya. Hal tersebut dibuktikan dengan ciri khas pada tiap lembar kain yang memiliki motif Grinsing, bunga Teratai, serta kombinasi motif adaptasi dari ikon Kota Malang lainnya.

Kata kunci: batik; Gringsing Teratai; Soendari

Gringsing Teratai Batik by Soendari Batik and Art Gallery Malang City

The purpose of this study is to describe the visualization of motifs and color visualization of the Gringsing Teratai batik motif by Soendari Batik and Art Gallery in Malang City. The method used refers to the theory of Milles and Huberman, namely data reduction, data presentation and drawing conclusions and verification. The results of this study show three batik works with the Gringsing Lotus motif, namely the Gringsing Lotus motif with a combination of tendrils, the Gringsing Lotus motif with a mask combination, and the Gringsing Lotus motif with a combination of Andong flowers. The visualization of the batik motif is a combination of non-geometric and geometric patterns. The three batik motifs use synthetic dyes and batik stamping tools. At the end of the study, it was found that Gringsing Teratai batik had differences with classical Gringsing batik motifs and Malangan batik motifs in general. This is evidenced by the characteristics of each sheet of cloth that has the motif of Gringsing, Lotus flower, and a combination of adaptation motifs from other Malang City icons.

Keywords: batik; Gringsing Teratai; Soendari

References

Admaja, F. F. (2015). Kisah Lalitavistara Candi Borobudur Dalam Karya Seni Batik. Corak: Jurnal Seni Kriya, 4(2). (https://journal.isi.ac.id/index.php/corak/article/download/2366/849)

Amalia, A., Tjahyono, R., Jazuli, J., & Syamwil, R. (2021). Work Posture Evaluation on Ergonomic “Colet” Workbench Design in Batik Coloring Process using Rapid Entire Body Assessment and Nordic Body Map. OPSI, 14(2), 136-145. (http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/opsi/article/download/5302/4118)

Aruman, A. 2013. Batik Kayu Krebet Yogyakarta: Kajian Estetika dan Fungsi. Literasi: Indonesian Journal of Humanities, 2(2), 218-231. (https://jurnal.unej.ac.id/index.php/LIT/article/view/6092/4511)

Ari, L. I., & Supriyanto, A. (2018). Tumbuhan Teratai Sebagai Ide Penciptaan Perhiasan Paduan Perak dan Kayu. TEXTURE: Art & Culture Journal, 1(1), 44-55. (http://repository.isi-ska.ac.id/3128/1/2233-6520-1-PB.pdf)

Chandra, T., & Dartono, F. A. (2021). Palihan Nagari Sebagai Sumber Ide Dalam Penciptaan Motif Batik Pagi-Sore. Dimensi: Jurnal Ilmiah Komunikasi dan Seni Desain Grafis, 2(02), 11-22. (https://journal.itsnupasuruan.ac.id/index.php/dimensi/article/view/35/34)

Ermawati, K. C., & Sari, J. A. 2014. Motif Burung Phoenix Batik Tulis Lasem:(Pendidikan Karakter Keabadian). Jurnal Pariwisata Indonesia, 9(2), 7-13. (http://jurnal.stpsahidsurakarta.ac.id/index.php/JPI/article/view/179/137)

Fazri, N. A., & Anto, P. (2018). Perancangan Karakter Visual Tribhuwana Wijayatunggadewi. Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya, 1(01), 57-62. (http://jim.unindra.ac.id/index.php/vhdkv/article/download/14/31)

Irawan, A., Lailin, A., Aisya, K., Subiyanto, Y. A., Amilliya, Y. D., & Sidyawati, L. (2021). Strategi Meningkatkan Penjualan Produk UMKM melalui Packaging Berbasis Kearifan Lokal dengan Motif Ragam Hias Barongan di Kediri. JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 1(10), 1466-1478. (http://journal3.um.ac.id/index.php/fs/article/view/1029/1110)

Latief, N. D., & Sayatman, S. (2020). Eksplorasi Desain Motif Baru Batik Kota Malang. Jurnal Sains dan Seni ITS, 8(2), F288-F293. (https://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/download/49242/5814)

Lisbijanto, Herry. 2013. Batik. Yogyakarta: Graha Ilmu

Oktora, N., & Adriani, A. (2019). Studi Batik Tanah Liek Kota Padang (Studi Kasus di Usaha Citra Monalisa). Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 129-136. (https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gorga/article/download/12879/10992)

Rachmawati, R. I. D. (2016). Pengembangan Desain Bros Dari Clay Dengan Sumber Ide Mawar. Jurnal Tata Busana, 5(2). (https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-busana/article/download/15101/13663)

Salihin, A., Juned, S., & Dharsono, D. (2019). Motif Ukiran Kerawang Gayo Pada Rumah Adat Gayo di Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 68-79. (https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gorga/article/download/12797/10951)

Sanyoto, Ebdi Sadjiman. 2009. Nirmana Elemen – Elemen Seni dan Desain. Jalasytra Anggota IKAPI. Yogyakarta.

Saragi, D. (2011, November). Mengungkap Nilai Pedagogis dan Ajaran Moral yang Terkandung dalam Makna Ornamen Tradisional Rumah Adat Batak Simalungun sebagai Kontribusi Pendidikan Karakter Bangsa. In Prosiding Seminar Nasional (p. 69). (http://repository.unib.ac.id/7488/1/Prosiding%20semirata%20bidang%20bahasa.pdf#page=77)

Sidyawati, L. (2017). Penciptaan Motif Batik Khas Pantai Malang Selatan Melalui Metode Rantai Stilasi Kreatif Berbasis Hots (Higher Order Thinking Skills). JADECS (Jurnal of Art, Design, Art Education & Cultural Studies), 2(1), 36-46. (http://journal2.um.ac.id/index.php/dart/article/download/1013/581)

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Sulistyobudi, N. (2017). Batik Gringsing dan Ceplok Kembang Kates Bantul. Dinamika Kerajinan dan Batik, 34(2), 93-102. (https://core.ac.uk/download/pdf/230018694.pdf)

Tyas, F. Y. (2013). Analisis semiotika motif batik khas Samarinda. EJournal Ilmu Komunikasi, 1(4), 328-339. (https://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2013/11/JURNAL%20(Fitri%20Yaning%20Tyas%20-0902055104)%20(11-30-13-05-15-40).pdf)

Wibisono, A., & Toha, I. S. (2001). Desain Batik Canting Cap Berbantuan Komputer. Jurnal Teknologi Industri, 1, 1-12. (https://www.researchgate.net/profile/Isa-Toha/publication/265062083_DESAIN_BATIK_CANTING_CAP_BERBANTUAN_KOMPUTER/links/5631734308ae3de9381d0a2e/DESAIN-BATIK-CANTING-CAP-BERBANTUAN-KOMPUTER.pdf)

Wulandari, Ari. 2011. Batik Nusantara Makna Filosofis, Cara Pembuatan, dan Industri Batik. Yogyakarta: ANDI.

Zurinani, S. (2016). Ikonografi Topeng Malang dalam Tokoh Dewi Sekartaji dan Panji Asmorobangun. Acintya, 8(1). (https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/acintya/article/download/1915/1829)

Downloads

Published

2023-11-30

How to Cite

Damayanti, R. E., Sumarwahyudi, S., & Sidyawati, L. (2023). Batik Gringsing Teratai Karya Soendari Batik and Art Gallery Kota Malang. JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 3(11), 1632–1650. https://doi.org/10.17977/um064v3i112023p1632-1650

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>