Karakter Tokoh Wayang Kulit Semar sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Batik Lukis

Authors

  • Triyoga Oktama Universitas Negeri Malang
  • Anak Agung Gde Rai Arimbawa Universitas Negeri Malang
  • Lisa Sidyawati Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um064v4i22024p163-180

Keywords:

Character, Shadow Puppet, Semar, Batik Painting

Abstract

Tokoh wayang kulit Semar adalah salah satu Panakawan yang memiliki karakter protagonis dan jenaka. Meskipun berperan sebagai abdi para satria, karakternya dapat dijadikan teladan bagi masyarakat, terutama generasi muda. Selain menjadi abdi, Semar juga menjadi pengasuh dan pembimbing bagi para satria yang berkarakter baik. Banyak yang meyakini bahwa Semar adalah pamomong masyarakat Tanah Jawa. Namun, kurangnya pengenalan budaya sejak dini dan minat melestarikan budaya menyebabkan banyak pemuda, termasuk pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan Seni dan Desain Universitas Negeri Malang, tidak mengenal detail karakter Semar dan nilai-nilai teladan yang dimilikinya. Padahal, karakter Semar dapat diterapkan dalam kegiatan berorganisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter Semar secara mendalam dan menampilkannya dalam bentuk karya seni batik lukis. Proses penciptaan karya seni dimulai dengan eksplorasi data dari artikel, jurnal, dan wawancara, dilanjutkan dengan tahap perancangan atau pembuatan sketsa, dan diakhiri dengan tahap perwujudan karya seni. Hasilnya adalah tujuh karya batik lukis yang menggambarkan karakter tokoh wayang kulit Semar. Melalui karya seni ini, diharapkan dapat memperkenalkan dan menghidupkan kembali nilai-nilai budaya dan karakter teladan Semar kepada generasi muda serta meningkatkan minat mereka dalam melestarikan budaya tradisional.

References

Ahmadi, C., Rini, E. S., & Wiratama, I. W. A. (2015). Media pembelajaran pengenalan rupa dan karakter tokoh. Jurnal Eksplora Informatika, 4(2), 12. https://eksplora.stikom-bali.ac.id/index.php/eksplora/article/view/66

Anam, C. (2017). Desain sepatu pria dengan ornamen gunungan wayang menggunakan teknik laser grafir untuk meningkatkan kreatifitas dan ekonomi pada pengrajin sepatu di Sidoarjo. EKONOMIKA45: Jurnal Ilmiah Manajemen, 17. https://jurnaluniv45sby.ac.id/index.php/ekonomika/article/view/69

Gustami. (2004). Proses Penciptaan Seni kriya: Untaian metodologis. Program Pascasarjana S2 Penciptaan dan Pengkajian Seni ISI Yogyakarta.

Hakim, L. M. (2018). Batik sebagai warisan budaya bangsa dan nation brand Indonesia. Nation State Journal of International Studies, 1(1), 61–90. https://doi.org/10.24076/NSJIS.2018v1i1.90

Hana, R. A., & Yusuf, M. (2021). Nilai-nilai sufistik tokoh wayang semar dan implikasinya terhadap pendidi-kan islam. POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam, 7(1), 52. https://doi.org/10.24014/potensia.v7i1.10343

Irawan, A. (2015). Bentuk gunungan wayang kulit purwa gagrag Surakarta sebagai sumber inspirasi pencip-taan karya relief. 110.

Irawanto, R., & Arimbawa, A. R. (2021). Polarization of panji tradition in the visualization of archipelago puppet: A comparison of panji-themed puppet characters in Indonesia and Malaysia. KnE Social Scienc-es. https://doi.org/10.18502/kss.v5i3.8555

Karyanto, P., & Chasanah, I. N. (2003). Karakter semar dalam cerita-cerita wayang dan dalam tiga teks sas-tra Indonesia kontemporer semar mencari raga, semar gugat, dan perang: Kajian intertekstualitas. http://repository.unair.ac.id/id/eprint/114464

Kumara, S. B. (2020). Transformasi wayang beber dalam batik lukis. IKONIK: Jurnal Seni dan Desain, 2(2), 51. https://doi.org/10.51804/ijsd.v2i2.733

Kustiyah, I. E. (2017). Batik sebagai identitas kultural bangsa Indonesia di era globalisasi. Gema, 30(52), 62476.

Maghdalena, D. N., & Puspita, Y. (2019). Analisis estetik karya seni lukis moel soenarko yang bertema herit-age. IRAMA: Jurnal Seni Desain, 1, 15.

Marsha, A. N. (2020). Ikan cupang dalam karya batik panel. 101.

Mubarat, H., & Ilhaq, M. (2021). Telaah nirmana sebagai proses kreatif dalam dinamika estetika visual. EK-SPRESI SENI: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni, 23(1), 15. http://dx.doi.org/10.26887/ekspresi.v23i1.397

Nofita, A. (2017). Warak ngendog sebagai inspirasi dalam karya seni lukis batik. Eduarts: Journal of Arts Edu-cation, 15. https://doi.org/10.15294/eduart.v6i1.17681

Nurgiyantoro, B. (2011). Wayang dan pengembangan karakter bangsa. Jurnal Pendidikan Karakter, 17. https://doi.org/10.21831/jpk.v1i1.1314

Prasetyo, S. A. (2016). Karakteristik motif batik kendal interpretasi dari wilayah dan letak. Imajinasi: Jurnal Seni, 10. https://doi.org/10.15294/imajinasi.v10i1.8816

Purbasari, T. (2012). Kajian aspek teknis, estetis, dan simbolis warna wayang kulit karya perajin wayang desa Tunahan kabupaten Jepara. Arty: Jurnal Seni Rupa, 1(1). https://doi.org/10.15294/arty.v1i1.312

Purwanto, S. (2018). Pendidikan nilai dalam pagelaran wayang kulit. TA’ALLUM: Jurnal Pendidikan Islam, 30.

Rachmawati, R. J., & Wiyoko, A. (2019). Figur punakawan sebagai ide penciptaan karya tombak berpamor wos wutah. Ornamen: Jurnal Kriya, 16(01), 11. https://doi.org/10.33153/ornamen.v16i2.2928

Rahmawati, R. (2018). Merawat tradisi melestarikan batik lukis: Pengembangan SDM melalui program ca-pacity building remaja di sanggar kalpika. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan, 2(2), 20. https://doi.org/10.14421/jpm.2018.022-07

Rukiah, Y. (2020). Konsep trep pada wanda semar wayang kulit purwa gaya Surakarta. Jurnal Desain, 7(3), 295. https://doi.org/10.30998/jd.v7i3.6352

Saputra, E. (2021). Kontribusi tokoh punakawan pada pagelaran wayang kulit terhadap pendidikan islam kepada masyarakat. SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 6(2). https://doi.org/10.30998/sap.v6i2.9958

Sarah, Y. (2020). Representasi gambar pada kartu tarot ke dalam batik lukis. DESKOVI: Art and Design Jour-nal, 3(1), 35. https://doi.org/10.51804/deskovi.v3i1.725

Setyaputri, N. Y. (2017). Karakter ideal konselor multibudaya berdasarkan nilai luhur semar. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 2(2), 58–65. https://doi.org/10.17977/um001v2i22017p058

Sidyawati, L. (2017). Penciptaan motif batik khas pantai Malang Selatan melalui metode rantai stilasi kreatif berbasis HOTS (Higher order thinking skills). JADECS (Journal of Art, Design, Art Education and Culture Studies), 2(1), 11.

Siswanto, N. (2019). Filosofi kepemimpinan semar. Panggung, 29(3). https://doi.org/10.26742/panggung.v29i3.1011

Subagya, T. (2013). Nilai-nilai estetis bentuk wayang kulit. GELAR: Jurnal Seni Budaya, 11(2), 9.

Sungaidi, M. (2019). Asketisme semar: Pergumulan agama-sosial. Refleksi, 18(2), 181–200. https://doi.org/10.15408/ref.v18i2.12823

Suryani, A., & Nelmira, W. (2019). Studi tentang batik di Dharmasraya. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 255. https://doi.org/10.24114/gr.v8i1.13624

Wibowo, S. R., & Hardjajani, T. (2015). Kajian nilai bimbingan pada tokoh pewayangan semar. CONSILIUM: Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling, 3, 7.

Downloads

Published

2024-02-28

How to Cite

Oktama, T., Arimbawa, A. A. G. R., & Sidyawati, L. (2024). Karakter Tokoh Wayang Kulit Semar sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Batik Lukis. JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 4(2), 163–180. https://doi.org/10.17977/um064v4i22024p163-180

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>