Pergeseran Fungsi Penyajian Tari Terbang Bandung di Sanggar Dharma Budaya Kota Pasuruan
DOI:
https://doi.org/10.17977/um064v3i62023p804-813Keywords:
Tari Terbang Bandung, Kota Pasuruan, hiburan dan dakwah, pergeseran fungsiAbstract
Tari Terbang Bandung mengalami pergeseran bentuk dan fungsi mulai dari awal terbentuknya sampai sekarang. Dulu, kesenian ini dilakukan untuk mendukung perjuangan rakyat. Sedangkan di zaman setelah kemerdekaan, kesenian ini berunsur islami yang digunakan sebagai penguat hubungan sosial antarmasyarakat muslim. Berdasarkan fakta tersebut, tidak menutup kemungkinan di masa kini Tari Terbang Bandung terus mengalami pergeseran fungsi. Penelitian ini mendeskripsikan bentuk pergeseran fungsi Tari Terbang Bandung yang dapat dilihat di Sanggar Dharma Budaya Kota Pasuruan Jawa Timur. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan data berupa hasil wawancara dan hasil observasi pementasan yang diselenggarakan oleh Sanggar Dharma Budaya. Untuk memperkuat temuan, dilakukan analisis dokumen berupa video YouTube. Data-data yang telah terkumpulkan dilakukan trianggulasi sumber dan metode. Hasil penelitian disajikan ke dalam tiga topik: sejarah Tari Terbang Bandung, bentuk penyajian Tari Terbang Bandung, dan pergeseran fungsi Tari Terbang Bandung. Terkait dengan pergeseran fungsi, kesimpulan menunjukkan bahwa fungsi Tari Terbang Bandung di Kota Pasuruan mengalami pergeseran dari hiburan dan dakwah menjadi hiburan dan pendidikan.
Kata kunci: Tari Terbang Bandung; pergeseran fungsi; Pasuruan
The Shifting of Function in Terbang Bandung Dance's Performance at the Dharma Budaya Studio, Pasuruan City
Terbang Bandung dance has experienced a shift in form and function from its inception until now. In the past, this art was done to support the struggle of the people. Whereas in the post-independence era, this art had Islamic elements which were used to strengthen social relations between Muslim communities. Based on these facts, it is possible that at present the Terbang Bandung dance continues to experience a shift in function. This study describes the form of the shift in function of the Terbang Bandung dance which can be seen at the Dharma Budaya Studio, Pasuruan City, East Java. This research method uses a qualitative descriptive approach with data in the form of interview results and results of observations of performances held by the Dharma Budaya Studio. To strengthen the findings, an analysis of documents in the form of YouTube videos was carried out. The data that has been collected is triangulated with sources and methods. The results of the research are presented in three topics: the history of the Terbang Bandung dance, the form of presentation of the Terbang Bandung dance, and the shift in the function of the Terbang Bandung dance. Regarding the shift in function, the conclusion shows that the function of the Terbang Bandung dance in Pasuruan City has shifted from entertainment and preaching to entertainment and education.
Keywords: Terbang Bandung dance; function shift; Pasuruan
References
Amanda, N. Y., Yahya, I., & Muniir, A. (2019). Fungsi tari zapin arab di Pontianak Kalimantan Barat. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 8(1), 1-11. http://dx.doi.org/10.26418/jppk.v8i1.30805
Gustiani, N. A., & Trisakti. (2020). Pergeseran fungsi kesenian reog cemandi di Desa Cemandi Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo. APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan, 1(15), 1-18. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/apron/article/view/34575
Kartini, K. D., Sanulita, H., & Frestisari, I. (2015). Pergeseran fungsi tari kondan pada Suku Dayak Pompakng di Kabupaten Sanggau. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 4(6), 1-10. http://dx.doi.org/10.26418/jppk.v4i6.10612
Kim, H., Sefcik, J. S., & Bradway, C. (2016). Characteristic of qualitative descriptive studies: a systematic review. Research in Nursing & Health, 40(1), 23-42. https://doi.org/10.1002/nur.21768
Koentjaraningrat. (2004). Manusia dan kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Koentjaraningrat. (1990). Metode-metode penelitian masyarakat. Jakarta: PT Gramedia.
Polit, D. F., & Beck, C. T. (2010). Generalization in quantitative and qualitative research: myths and strategies. International Journal of Nursing Studies, 47(11), 1451-1458. https://doi.org/10.1016/j.ijnurstu.2010.06.004
Rahardjo, Mudjia. (2010). Triangulasi dalam penelitian kualitatif (Teaching resources). Retrieved from http://repository.uin-malang.ac.id/1133/
Rahayu, A. F. (2015). Eksistensi Tari Terbang Bandung di Kota Pasuruan (Skripsi). Universitas Negeri Surabaya, Surabaya.
Selfana, K. N. D., Hartono, & Gusanti, Y. (2023). Dampak Pergeseran Budaya Masyarakat Banyuwangi terhadap Pola Permainan Angklung Caruk Grup Aliyan Bolot. JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 3(1), 88-99. DOI: 10.17977/um064v3i12023p88-99
Soedarsono, R. M. (2002). Seni pertunjukan Indonesia di era globalisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung: Alfabeta.
Suparmin. (1998). Terbang bandung. Pasuruan: Sanggar Seni Dharma Budaya.
Sutarto, A., & Sudikan, S. Y. (Eds.). (2008). Pemetaan kebudayaan di Provinsi Jawa Timur: Sebuah upaya pencarian nilai-nilai positif. Jember: Biro Mental, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Kompyawisda Jatim.
Suyatno, dkk. (2013). Keanekaragaman seni tari Jawa Timur untuk SMP. Surabaya: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Mutiara Ramadhani Putri Supriadi, Robby Hidajat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.