Perbedaan Pembelajaran Menggunakan Media Audiovisual dan Alat Peraga terhadap Hasil Belajar Tari Yosim Pancar pada Siswa Kelas XI
DOI:
https://doi.org/10.17977/um084v2i12024p10-25Keywords:
media audiovisual, media alat peraga, hasil belajarAbstract
Pembelajaran seni budaya di SMA Negeri 1 Kertosono menggunakan dua media, yaitu audiovisual dan alat peraga dengan materi yang dipelajari yaitu tari Yosim pacar. Penggunaan media audiovisual dan alat peraga memiliki capian yang berbeda juga. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dua kelas yang berbeda (XI-8 dan XI-10) menggunakan media pembelajaran berbeda yaitu audiovisual dan alat peraga, tetapi materi yang disampaikan pada kedua kelas tersebut sama. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan komparatif. Rancangan penelitian menggunakan desain static-group comparision. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa dalam pembelajaran seni budaya menggunakan media audiovisual dan alat peraga. Dalam pengujian akhir menghasilkan signifikasi yaitu 0.000 yang berarti terdapat perbedaan pada kedua kelas tersebut. Pada kelas XI-8 dengan menggunakan media audiovisual memiliki nilai rata-rata 88,88 dibandingkan kelas XI-10 yaitu 86,72 yang menggunakan media alat peraga. Penggunaan media audiovisual lebih unggul karena siswa lebih kompleks dalam memahami materi baik dari segi penglihatan (visual) dan pendengaran (audio) sehingga dapat merangsang perkembangan kognitif para siswa menjadi lebih baik. Sedangkan media alat peraga menggunakan indra penglihatan saja sehingga siswa hanya berpacu pada peraganya yang mengakibatkan terbatasnya pemahaman siswa.
Kata kunci: media audiovisual, media alat peraga, hasil belajar
Differences in Learning Using Audiovisual Media and Props on the Learning Outcomes of Yosim Pancar Dance in Class XI Students
Cultural arts learning at SMA Negeri 1 Kertosono uses two media, namely audiovisual and props with the material studied, namely Yosim henna dance. The use of audiovisual media and props are two types of media that are very different and have different capian as well. This study aims to compare two different classes (XI-8 and XI-10) using different learning media, namely audiovisual and teaching aids, but the material presented in both classes is the same. This research is quantitative research using a comparative approach. The research design used a static-group comparision design. The results proved that there were differences in student learning outcomes in learning cultural arts using audiovisual media and teaching aids. In the final test produced a significance of 0.000 which means there is a difference in the two classes. In class XI-8 using audiovisual media has an average score of 88.88 compared to class XI-10, which is 86.72 using teaching aids. The use of audiovisual media is superior because students are more complex in understanding the material both in terms of vision (visual) and hearing (audio) so that it can stimulate the cognitive development of students get better. While the teaching aids media use the sense of sight only so that students only race on the demonstrations which results in limited student understanding.
Kata kunci: audiovisual media, props media, learning outcomes
References
Agesti, D. I., (2022). Pengaruh Ice Breaking terhadap Rasa Percaya Diri Siswa Kelas X dalam Pembelajaran Seni Teater Di SMA Negeri 2 Bondowoso. Unversitas Negeri Malang
Agustiany, Resta, Hardi, E., & Ilmiyati, N. (2021). Perbedaan hasil belajar kognitif siswa melalui penggunaan media audio visual dan media peta konsep pada materi ekosistem. J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan), 2(1), 15. https://doi.org/10.25157/j-kip.v2i1.4815
Charli, L., Amin, A., & Pujiastuti, I. (2018). Penerapan Model Think Pair Share pada Pembelajaran Fisika. Journal of Education and Instruction (JOEAI), 1(2), 74–80. https://doi.org/10.31539/joeai.v1i2.396
Damitri, D. E. (2020). Keunggulan Media Powerpoint Berbasis Audio Visual Sebagai Media Presentasi Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK Teknik Bangunan. Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan, 6(2).
Ekayani, P. (2017). Pentingnya penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Jurnal Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, 2(1), 1-11.
Firmanani, F. (2020). Media pembelajaran berbasis teknologi sebagai inovasi pembelajaran era revolusi industri 4.0. KoPen: Konferensi Pendidikan Nasional, 2(1), 93-97.
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung, Jawa Barat: Pustaka Setia.
Hisbullah, H. (2020). Implementasi Manajemen Pembelajaran Kurikulum 2013 di MI Darul Khaeriyah Kecamatan Suli Kabupaten Luwu. DIDAKTIKA, 9.
Husamah, A. R., & Widodo, R. (2019). Pengantar Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Malang: UMMPress.
Imam G.. (2019). Pengantar Penelitian Kuantitatif. Universitas Negeri Malang.
Indriani, A. M. F., & Mutmainnah, S. (2016). Metode pembelajaran tutor sebaya sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Journal of Accounting and Business Education, 2(2). https://doi.org/10.26675/jabe.v2i2.6057
Kompasiana. (2013). Bahan Ajar, Media, Alat Peraga, & Sumber Belajar. https://www.kompasiana.com/abafina/552a99fe6ea834395e552d17/bahan-ajar-media-alat-peraga-sumber-belajar
Krobo, A. (2021). Tarian tardisioanal yosim pancar meningkatkan kemampuan seni anak TK. Dobonsolo Yahim Sentani Jayapura provinsi papua tahun 2018. PERNIK: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), 29–42. https://doi.org/10.31851/pernik.v4i1.6795
Kustipa, Y., Bendriyanti, R. P., & Haryono, M. (2022). Pengelolaan Peningkatan Perilaku Menjaga Kebersihan di Lingkungan Sekolah Melalui Kerja Sama Berkelompok pada Anak.
Kusuma. A. C., (2020). Peningkatan Keterampilan Membuat Alat Peraga Matematika Pada Mahasiswa Prodi PGSD Universitas Peradaban. Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(4). https://doi.org/10.31849/dinamisia.v4i4.4128
Kuswanto, J., & Radiansah, F. (2018). Media Pembelajaran Berbasis Android Pada Mata Pelajaran Sistem Operasi Jaringan Kelas XI. Jurnal Media Infotama, 14(1). https://doi.org/10.37676/jmi.v14i1.467
Lubiz, H. Z. (2021). Keterampilan Seni Gerak Tari Anak Usia Dini.
Magdalena, I., Shodikoh, A. F., Pebrianti, A. R., Jannah, A. W., & Susilawati, I. (2021). Pentingnya media pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar siswa sdn meruya selatan 06 pagi. EDISI, 3(2), 312-325.
Manggala, O. W. (2022). Tinjauan pendekatan kompratif dalam antropologi hukum. Open Science Framework. https://doi.org/10.31219/osf.io/vcxr3
Maritsa, A., Salsabila, U. H., Wafiq, M., Anindya, P. R., & Ma’shum, M. A. (2021). Pengaruh Teknologi dalam Dunia Pendidikan. Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan, 18(2), 91–100. https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v18i2.303
Masruhim, M. A., Elin, & Palenewen, E. (2021). Pengaruh Media Audio Visualterhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Di TK Cendrawasih Samarinda. Early Childhood Journal, 1(1), 1–6. https://doi.org/10.30872/ecj.v1i1.206
Nurrahmah, A., Rismaningsih, F., Hernaeny, U., Wahyudin, Rukyat, A., Yati, F., Lusiani., Riaddin, D., & Setiawan, J. (2021). Pengantar Statistika I. Bandung, Jawa Barat: CV. Media Sains Indonesia.
Nurrita, T. (2018). Pengembangan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. MISYKAT: Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran, Hadist, Syari’ah dan Tarbiyah, 3(1), 171. https://doi.org/10.33511/misykat.v3n1.171
Prastuti, H. (2022). Perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran probing-prompting dengan model pembelajaran discovery learning di SMK N 1 Kademangan. Universitas Negeri Malang.
Pratiwi, N. M. S., Novitasari, N. L. G., & Widhiastuti, N. L. P. (2021). Pengaruh tingkat pemahaman akuntansi, fungsi badan pengawas, profesionalisme, dan etika kepemimpinan terhadap kualitas laporan keuangan LPD. KARMA (Karya Riset Mahasiswa Akuntansi), 1(1).
Raharjo, S. (Director). (2017). Cara Uji Beda Independent Sample t Test Dengan SPSS Lengkap.
Rahayuningtyas, W. (2013). Pengemasan bahan ajar Tari Topeng Malang pada mata kuliah vokasi Tari Malang, 13(1).
Salsabila, U. H., Sofia, M. N., Seviarica, H. P., & Hikmah, M. N. (2020). Urgensi penggunaan media audiovisual dalam meningkatkan motivasi pembelajaran daring di sekolah dasar. INSANIA: Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan, 25(2), 284–304. https://doi.org/10.24090/insania.v25i2.4221
Sukma, N. (2020). Penerapan metode bercerita dalam penanaman akhlak mulia siswa di Sekolah Dasar Negeri Mannuruki Kecamatan. Universitas Muhammadiyah Makassar.
Suprianto, E. (2020). Implementasi media audio visual untuk meningkatkan kemampuan menulis teks eksplanasi. Trapsila: Jurnal Pendidikan Dasar, 1(02), 22. https://doi.org/10.30742/tpd.v1i02.810
Susilo, A. (2021). Monograf Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Kecerdasan Emosional Siswa Terhadap Kemandirian Belajar. Solok: Insan Cendekia Mandir.
Tafonao, T. (2018). Peranan media pembelajaran dalam meningkatkan minat belajar mahasiswa. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 2(2), 103. https://doi.org/10.32585/jkp.v2i2.113
Threenesia, A. (2017). Daun kemangi (Ocimum sanctum L.) terhadap daya hambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi secara in vitro.
Usmadi, U. (2020). Pengujian persyaratan analisis (uji homogenitas dan uji normalitas). Inovasi Pendidikan, 7(1). https://doi.org/10.31869/ip.v7i1.2281
Utami, N., Khairuddin, K., & Mahrus, M. (2020). Perbedaan hasil belajar biologi siswa pada penggunaan media video dengan media PowerPoint melalui pembelajaran dalam jaringan (daring) di SMAN 3 Mataram tahun ajaran 2020/2021. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 5(2), 96–101. https://doi.org/10.29303/jipp.v5i2.120
Wahdan W., A. (2019). Perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia interaktif dengan buku teks dalam pembelajaran biologi di SMA. Mangifera Edu, 4(1), 62–70. https://doi.org/10.31943/mangiferaedu.v4i1.42
Wahid, A. (2018). Pentingnya media pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar.
Zalianti, T., Dewi, C. R., & Amin, N. (2022). Alat peraga fotosintesis. Prosiding Seminar Nasional Biotik, 10(2).
Zein, Muh. (2016). Peran guru dalam pengembangan pembelajaran. Jurnal Inspiratif Pendidikan. 5(2): 274-285.