Estetika Motif Batik Mok-Ramok Kabupaten Pamekasan
DOI:
https://doi.org/10.17977/um064v1i82021p1095-1109Keywords:
batik, motif batik, mok-ramok, estetikaAbstract
Abstract: Batik is an Indonesian cultural heritage in the form of various decorative patterns on a garment in a traditional way, passing the imprinting technique using batik wax to produce a motif. One of the motifs that is particularly interesting to be studied is the mok-ramok motif, which is derived from the word ramok that means ‘root’. This motif is unique because the root motif is actually not root-shaped, and it tends to have tiny and detailed root sizes. This is what underlies this research with the aim of analyzing the aesthetics of the mok-ramok batik motif, because essentially batik do not only have economic value but also beauty value. The aesthetic value contained in this motif is divided into two, namely extrinsic and intrinsic. Mok-ramok motifs have a lot of varieties, however, this study only focused on analyzing the three of them. They are the mok-ramok kembhang motif, the mok-ramok engser motif, and the mok-ramok kates motif. The data collection methods in this research were observation, interviews, and documentation. The results discover the aesthetic value of the mok-ramok kembhang motif, the mok-ramok engser motif, and the mok-ramok kates motif in terms of extrinsic and intrinsic values.
Keywords: batik, batik motifs, mok-ramok, aesthetics
Abstrak: Batik merupakan warisan budaya Indonesia dengan corak ragam hias yang dituangkan pada satu kain dengan cara tradisional, dengan melewati teknik percantingan menggunakan lilin batik sehingga menghasilkan suatu motif. Salah satu motif yang menarik perhatian untuk diteliti adalah motif mok-ramok yang memiliki arti ‘akar’ dari kata ramok. Motif ini memiliki banyak peminat dan memiliki keunikan yaitu motif akar yang tidak berbentuk akar dan cenderung memiliki ukuran akar yang sangat kecil dan detail. Hal tersebutlah yang melandasi penelitian ini dengan tujuan menganalisis estetika motif batik mok-ramok karena pada dasarnya karya batik tidak hanya memiliki nilai ekonomis tetapi juga memiliki nilai keindahan. Nilai estetika yang terkandung dalam motif mok-ramok terbagi menjadi dua yaitu nilai ekstrinsik dan nilai intrinsik. Motif mok-ramok memiliki jenis yang cukup banyak, akan tetapi dalam penelitian ini hanya menganalisis tiga motif yaitu motif mok-ramok kembhang, motif mok-ramok engser, dan motif mok-ramok kates. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini dapat diketahui nilai estetika pada motif mok-ramok kembhang, motif mok-ramok engser, dan motif mok-ramok kates yang ditinjau dari nilai ekstrinsik dan nilai intrinsik.
Kata kunci: batik, motif batik, mok-ramok, estetika
References
Alwiyah. (2017). Batik Madura: Sejarah jati diri dan motif. Sumenep: Universitas Wiraraja Sumenep.
Nugroho, Hadi (2020). Pengertian batik dan filosofinya. https://bbkb.kemenperin.go.id/index.php/post/read/pengertian_motif_batik_dan_filosofinya_0. Diakses pada tanggal 1 Juli 2021 pukul 14 ; 25 WIB
Riyan, H.,& Kurniawan, A. (2016). Estetika seni. Yogyakarta : Arttex.
Kartika, D.S., Dharsono, S.K., & Sunarmi. (2007). Estetika seni rupa nusantara. Surakarta: ISI Pres.
Dharsono, S.K. (2007). Estetika. Bandung: Rekayasa Sains Bandung.
Krisnawan, A. (2015). Kajian estetik dan simbolik batik Banyumas. (Undergraduate thesis, Universitas Negeri Semarang). Retrieved from http://lib.unnes.ac.id/22686/1/2401410005.pdf
Motif batik geometris dan non geometris. (2017, Aug 30). Fitinline. Retrieved from https://fitinline.com/article/read/motif-batik-geometris-dan-non-geometris/
Nugroho, H. (2020). Pengertian batik dan filosofinya. Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB). Retrieved from https://bbkb.kemenperin.go.id/index.php/post/read/pengertian_motif_batik_dan_filosofinya_0
Prasetyaningrum, M.E., & Trilaksana, A. (2020). Perkembangan batik tulis di Desa Klampar Kabupaten Pamekasan tahun 2009-2017. Avatara: E-Journal Pendidikan Sejarah 2020, 8(1). Retrieved from https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/32036
Puribahesa, S.B. (2017). Budaya dan ciri khas daerah Pamekasan [Blog post]. Retrieved from https://samanthabellapuribahesa.wordpress.com/2017/08/09/budaya-dan-ciri-khas-daerah-pamekasan/
Ragam hias geometris dan macam. (2021, March 29). detikEdu. Retrieved from https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5511974/ragam-hias-geometris-dan-macam-ciri-serta-contohSamsi, S.S (2011). Teknik dan ragam hias batik Yogya & Solo. Jakarta : Yayasan Titian Masa Depan (Titian Foundation)
Riyan, H., & Kurniawan, A. (2016). Estetika seni. Yogyakarta: Arttex.
Samsi, S.S (2011). Teknik dan ragam hias batik Yogya & Solo. Jakarta: Yayasan Titian Masa Depan (Titian Foundation).
Sastrodiwirjo, K. (2010). Pamekasan membatik. Pamekasan: CV Barokah
Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Bandung.
Susanto, B., Valgian, B., Virginia, G., & Proboyekti, U. (n.d.). Hiasan. Alun-Alun Project. Retrieved from https://alunalun.info/batik/hiasancontent.php?id=Laola
Tedy. (2021, July 12). Seni Batik. Milenialjoss. Retrieved from https://milenialjoss.com/seni-batik/
Tim Teknis Diskominfo Kabupaten Pamekasan. (n.d.). Sejarah Pamekasan. Retrieved from http://pamekasankab.go.id/sejarah
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.