Kritik Holistik pada Lukisan Paranoid Karya Gatot Pujiarto Tahun 2021
DOI:
https://doi.org/10.17977/um064v2i62022p765-781Keywords:
painting, holistic critique, COVID-19, Gatot PujiartoAbstract
Abstract: Artwork is an embodiment of the artistic value, so that the object can emit the observer’s feelings. The purpose of this study is to find out the artistic background of Gatot Pujiarto, the values contained in the work 'Paranoid', and to find out the reasons that cause 'Paranoid' to bring out certain feelings. The researcher chose to use descriptive qualitative research and a holistic approach in order to achieve more concrete results by considering the three main components of the artwork. Namely works of art, artists, and observers. The results of this study are: (1) Gatot Pujiarto has been in the art field since childhood and has received a lot of support from his family and relatives, (2) the painting 'Paranoid' contains social values because the theme it brings is about the condition of society when facing a pandemic. COVID-19, and (3) every component in the painting 'Paranoid' plays a role in causing a feeling of tightness and chaos. Among them are the choice of colors that are low in saturation, the size of the work is quite large, as well as scattered threads and fabrics. Even though the work 'Paranoid' gives rise to multiple interpretations in each of its components, in general the work carries a message about the crowded situation during the COVID-19 pandemic.
Keywords: painting; Gatot Pujiarto; holistic critique; COVID-19
Abstrak: Karya seni adalah perwujudan dari nilai seni yang membenda, sehingga benda tersebut dapat memunculkan perasaan haru oleh penghayatnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latarbelakang berkesenian Gatot Pujiarto, nilai-nilai yang terkandung pada karya ‘Paranoid’, serta mengetahui alasan yang menyebabkan ‘Paranoid’ dapat memunculkan perasaan tertentu pada penghayat. Peneliti memilih untuk menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dan pendekatan holistik demi mencapai hasil yang semakin konkrit dengan mempertimbangkan ketiga komponen utama karya seni. Yaitu karya seni, seniman, dan penghayat. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Gatot Pujiarto sudah berkecimpung pada bidang seni sejak kecil dan banyak mendapatkan dukungan dari keluarga dan kerabatnya, (2) lukisan ‘Paranoid’ mengandung nilai-nilai sosial karena tema yang dibawa adalah mengenai kondisi masyarakat saat menghadapi pandemi COVID-19, dan (3) setiap komponen pada lukisan ‘Paranoid’ berperan dalam menimbulkan rasa sesak dan kalut. Diantaranya adalah pilihan warna yang bersaturasi rendah, ukuran karya yang cukup besar, serta benang dan kain yang berserakan, Meskipun karya ‘Paranoid’ menimbulkan multitafsir pada tiap komponennya, akan tetapi secara garis besar karya tersebut mengusung pesan mengenai keadaan sesak kala pandemi COVID-19 berlangsung.
Kata kunci: lukisan; Gatot Pujiarto; kritik holistic; COVID-19
References
Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. Sukabumi: Jejak Publisher.
Burhan, F. A. (2020, March 27). Penggunaan WhatsApp dan Instagram melonjak 40% selama pandemi Corona. Katadata. Retrieved from https://katadata.co.id/febrinaiskana/digital/5e9a41f84eb85/penggunaan-whatsapp-dan-instagram-melonjak-40-selama-pandemi-corona diakses 28 Oktober 2021
Christiani, Y., Mulyanto, & Wahida, A. (2021). Terapi seni di masa pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19). Panggung: Jurnal Seni Budaya, 31(1), 106–116. doi: http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v31i1.1537
Darmawan, I. P. A. (2020). Eksistensi seni di tengah badai pandemi COVID-19. In I. P. Gelgel (Ed.), Book Chapters: Bali vs COVID-19, pp. 151–66. Badung: Nilacakra.
Dukut, E. M. (Ed.). (2020). Kebudayaan, ideologi, revitalisasi dan digitalisasi seni pertunjukan Jawa dalam gawai. Semarang: Unika Soegijapranata.
Indrawati, L. (2018a). Pemetaan sejarah perkembangan seni rupa modern dan seni rupa kontemporer di kota Malang. Proceedings of Seminar Nasional Seni dan Desain “Membangun Tradisi Inovasi Melalui Riset Berbasis Praktik Seni dan Desain” FBS UNESA, October 28, 2017, 606-614. Retrieved from https://www.neliti.com/publications/196138/pemetaan-sejarah-perkembangan-seni-rupa-modern-dan-seni-rupa-kontemporer-di-kota#cite
Indrawati, L. (2018b). Mempersoalkan figur-figur dalam karya Gunawan Bagea. Imajinasi: Jurnal Seni, 12(1), 57–64. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/imajinasi/article/view/14357
Mayasari, M. E. (2017). Kritik holistik terhadap lukisan yang berjudul “Heard In The Bathtub” dan “Create A Sign” karya Isa Ansory” (Unpublished undergraduate thesis, Universitas Negeri Malang, Malang).
Pearl Lam Galleries. (n.d.). Gatot Pujiarto (B. 1970). Retrieved from https://www.pearllam.com/artist/gatot-pujiarto
Priyanto, D. (2018). Kritik holistik: Ekspresionisme dalam karya batik abstrak pandono. Ornamen: Jurnal Kriya ISI Surakarta, 15(1), 22–32. Retrieved from https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/ornamen/article/view/2471
Rediasa, N. (2021). Karya perupa Bali dalam merespon pandemi COVID-19 dengan analisis semiotika Roland Barthes. Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha, 11(3), 103–112. Retrieved from https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPSP/article/view/39765
Rondhi, M. (2014). Fungsi seni bagi kehidupan manusia: Kajian teoretik. Imajinasi: Jurnal Seni, 7(2), 115–128. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/imajinasi/article/view/8872
Rondhi, M. (2017). Apresiasi seni dalam konteks pendidikan seni. Imajinasi: Jurnal Seni, 11(1), 9–18. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/imajinasi/article/view/11182
Setiaji, A. F. (2014). Studi karya seni lukis surealisme Wiryono dengan pendekatan kritik holistik (Unpublished undergraduate thesis, Universitas Sebelas Maret, Surakarta). Retrieved from https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/38558/Studi-Karya-Seni-Lukis-Surealisme-Wiryono-Dengan-Pendekatan-Kritik-Holistik
Setiawan, S. (2022). Seni rupa kontemporer – Pengertian, ciri, keunikan, apresasi, macam, contohnya. Retrieved from https://www.gurupendidikan.co.id/seni-rupa-kontemporer
Siahaan, M. (2020). Dampak pandemi Covid-19 terhadap dunia pendidikan. Jurnal Kajian Ilmiah, 1(1), 73–80. doi: https://doi.org/10.31599/jki.v1i1.265
Suharto, S. (2007). Refleksi teori kritik seni holistik: Sebuah pendekatan alternatif dalam penelitian kualitatif bagi mahasiswa seni (Reflection on art criticism and holistic art criticism: An alternative approach of qualitative research for art students). Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 8(1). Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/66615-ID-none.pdf
Suriasumantri, J. S. (2017). Filsafat ilmu: Sebuah pengantar populer keterkaitan ilmu, agama dan seni. Jakarta: PT Sinar Harapan.
Sutopo, H. (1988). “Kritik Seni Holistik” Makalah dalam seminar sehari menyambut bulan bahasa di Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Sutopo, H. (1989). “A Holistic Model of Art Criticism for Appreciating the Traditional Art”. Makalah dalam First ASEAN Symposium on Aesthetics di Kuala Lumpur Malaysia.
Tavini, T. (2020). Tinjauan ontologi seni. JPKS: Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, 5(1), 1–14. Retrieved from https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JPKS/article/view/8771
Wulandari, D. E. (2016). Kajian seni lukis karya Suatmadji tema Save The Children periode 2004-2013. Brikolase, 8(1), 1–11. Retrieved from https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/brikolase/article/view/1797
Wibowo, A. D. (2021, September 30). Waspada hoaks Covid-19 di media sosial. Katadata. Retrieved from https://katadata.co.id/anshar/infografik/615539180279f/waspada-hoaks-covid-19-di-media-sosial
Yabu M., Subiantoro, B., & Yasin, A. (2019). Seni lukis Mixedmedia: Karya mahasiswa program studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar. TANRA: Jurnal Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar, 6(3), 128–137. doi: https://doi.org/10.26858/tanra.v6i3.11329
Yuningsih, C. R., & Zen, A. P. (2021). Lokakarya seni rupa: Penggunaan bahan bekas pakai untuk kreativitas siswa di masa pandemi. BEMAS: Jurnal Bermasyarakat, 2(1), 26–34. doi: https://doi.org/10.37373/bemas.v2i1.118
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Dinda Ayu Tauriska, Sumarwahyudi, Swastika Dhesti Anggraini
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.