Patologi Sosial dalam Novel Dua Garis Biru Karya Lucia Priandarini

Authors

DOI:

https://doi.org/10.17977/um064v1i32021p343-355

Keywords:

patologi, Novel Dua Garis Biru, juvenile delinquency

Abstract

Abstract: This study focused on forms of social pathology. Dua Garis Biru's novel tells a story about teenage life who commit deviation. The deviations committed by teenagers in Dua Garis Biru's novel are juvenile delinquency, dating, sexual relations before marriage, and early-age marriage. The deviant actions will give knowledge about the importance of sex education and the importance of communication between parents so that it can increase the discussion about sexuality to the children who are already teenagers. The method of the study was qualitative descriptive. The data collection technique was a literature study by collecting books and other sources related to the problems of the study. The results of the study show that Dua Garis Biru's novel show several forms of social pathology: Bima, who likes to skip school; Dara and Bima, who have dating until they have sexual relations before marriage; and Dara, who attempts to abort the fetus. Based on the results of the study, some suggestions are delivered to the readers and further researchers. For readers, they can take positive values from Dua Garis Biru's novel. For further researchers, it is expected that it can be used as a reference for the description of social pathology in Indonesian literary works.

Keywords: pathology, Dua Garis Biru Novel, juvenile delinquency

Abstrak: Penelitian ini fokus pada bentuk patologi sosial. Novel Dua Garis Biru mengangkat cerita mengenai kehidupan remaja yang melakukan penyimpangan. Penyimpangan yang dilakukan oleh remaja pada novel Dua Garis Biru ini adalah juvenile delinquency, pacaran, hubungan seksual di luar nikah, dan pernikahan dini. perbuatan-perbuatan menyimpang ini akan memberikan pengetahuan mengenai pentingnya edukasi seks dan pentingnya komunikasi antara orangtua agar dapat meningkatkan diskusi mengenai seksualitas kepada anak-anak yang sudah beranjak remaja. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, dengan cara mengumpulkan buku-buku dan sumber-sumber lain yang terkait dengan masalah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel Dua Garis Biru menempatkan beberapa bentuk patologi sosial, seperti: Bima yang suka membolos, Dara dan Bima yang berpacaran sampai melakukan hubungan seksual di luar nikah, dan percobaan Dara untuk menggugurkan janin yang dikandungnya. Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa saran disampaikan kepada pembaca dan peneliti selanjutnya. Bagi pembaca agar bisa mengambil pelajaran nilai-nilai positif dari novel Dua Garis Biru. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat digunakan sebagai referensi mengenai gambaran patologi sosial dalam karya sastra Indonesia.

Kata kunci: patologi, Novel Dua Garis Biru, juvenile delinquency

References

Asmarawati, T. (2013). Hukum dan abortus. Yogyakarta: Deepublish.

Burlian, P. (2016). Patologi sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Dako, R.T. (2012). Kenakalan remaja. Jurnal Inovasi, 9(2), 1-7

Damono, S.D. (1984). Sosiologi sastra: Sebuah pengantar ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Fellasari, F., & Lestari, Y. I. (2017). Hubungan antara pola asuh orangtua dengan kematangan emosi remaja. Jurnal Psikologi, 12(2), 84-90.

Grijns, M., Horii, H., Irianto, S., & Saptandari, P. (2018). Menikah muda di Indonesia: Suara, hukum dan praktik. Jakarta. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Hanum, Y. & Tukiman. (2015). Dampak pernikahan dini terhadap alat reproduksi wanita. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera, 13(2), 36-43. DOI: https://doi.org/10.24114/jkss.v13i26.3596

Hidayati, D. (2013). Psikologi Sosial dalam Novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur! Karya Muhidin M Dahlan. (Skripsi). Universitas Negeri Jember, di akses pada tanggal 19 november 2020.

Istibsjaroh. (2012). Aborsi dan hak- hak reproduksi dalam Islam. Yogyakarta. PT LkiS Printing Cemerlang.

Jamaludin, A.N. (2016). Dasar-dasar patologi sosial. Bandung: CV Pustaka Setia.

Muawanah, L.B. (2012). Kematangan emosi, konsep diri dan kenakalan remaja. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia.

Murdianto. (2019). Patologi sosial: Konsep, teori dan aplikasi. Mataram: Elhikam Press.

Shella, N. (2019). Aspek psikologi sosial dalam novel Sahabat Langit karya Halimah Munawi. (Skripsi). Kediri. Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Suryanto. (2012). Pengantar psikologi sosial. Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Universitas Airlangga.

Tamaraw, J. (2015). Analisis sosiologi sastra dalam novel 5 cm karya Donny Dhirgantoro. Universitas Sam Ratulangi.

Umaroh, A.K., Kusumawati, Y., & Kasjono, H.S. (2015). Hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal dengan perilaku seksual pranikah remaja di Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 14(1), 65-75.

Wiyatmi. (2013). Sosiologi sastra. Kanwa Publisher

Saraswati, E. (2003). Sosiologi sastra: Sebuah pemahaman awal. Malang: UMM Press.

Downloads

Published

2021-03-31

How to Cite

Wardani, Y. K. ., & Karkono, K. (2021). Patologi Sosial dalam Novel Dua Garis Biru Karya Lucia Priandarini. JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 1(3), 343–355. https://doi.org/10.17977/um064v1i32021p343-355

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)