Protes Sosial dalam Puisi Nyanyian Akar Rumput Karya Wiji Thukul dan Puisi Gadis Peminta-Minta Karya Toto Sudarto Bachtiar

Authors

DOI:

https://doi.org/10.17977/um064v2i32022p378-388

Keywords:

protes sosial, puisi, sosiologi sastra

Abstract

Abstract: Seeing the many problems and issues that occur in society, it is not surprising that a literary work raises a lot about these issues. One of the issues that is often raised in a literary work, one of which is poetry, is about social protest, which discusses efforts to criticize or protest against an aspect or problem that occurs in order to produce a self-awareness in society. The main topics of discussion regarding social protest with the poems used are the poem entitled Gadis Peminta-Minta by Toto Sudarto Bachtiar and Nyanyian Akar Rumput by Wiji Thukul. The purpose of this study is to explain and describe the forms of social protest that occur in the two poems. This research uses mimetic theory with a sociological approach to work. The method used is a descriptive qualitative method. The technique used in analyzing is to interpret the data based on the content in the poems and conclude the research results. The data collection technique used in this research is a documentary study technique. The results obtained, namely the poem Nyanyian Akar Rumput, contain social protests against the government. The poem Gadis Peminta-Minta explains the gap in life between the beggars and the rich city people, which can be seen in this poem.

Keywords: social protest, poetry, sociology of literature

Abstrak: Melihat banyaknya permasalahan serta isu-isu yang terjadi di dalam masyarakat, tidak heran jika sebuah karya sastra banyak mengangkat tentang persoalan tersebut. Salah satu persoalan yang sering diangkat dalam sebuah karya sastra salah satunya puisi adalah mengenai protes sosial, yang membahas tentang upaya mengkritik atau melakukan protes terhadap sebuah aspek atau permasalahan yang terjadi demi menghasilkan sebuah kesadaran diri dalam masyarakat. Topik bahasan utama mengenai protes sosial dengan puisi yang digunakan adalah puisi yang berjudul Gadis Peminta-Minta karya Toto Sudarto Bachtiar dan puisi berjudul Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan mendeskripsikan bentuk-bentuk protes sosial yang terjadi dalam kedua puisi tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan teori mimetik dengan pendekatan sosiologi karya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan dalam menganalisis adalah sebagai menginterpretasikan data berdasarkan isi dalam puisi dan menyimpulkan hasil penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian kali ini adalah teknik studi dokumenter. Hasil penelitian yang didapat, yaitu puisi Nyanyian Akar Rumput berisi tentang protes sosial terhadap pemerintah. Puisi Gadis Peminta-Minta menjelaskan tentang kesenjangan hidup antara para pengemis dengan orang kota yang kaya raya sangat terlihat pada puisi ini.

Kata kunci: protes sosial, puisi, sosiologi sastra

References

Harunasari, S. Y. (2016). Pemaknaan puisi “Gadis Peminta-Minta” karya Toto Sudarto Bachtiar melalui pendekatan semiotika dan intertekstualitas. Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP) STKIP Kusuma Negara Jakarta, 7(2), 1–8. Retrieved from https://jurnal.stkipkusumanegara.ac.id/index.php/jip/article/view/50

Istianto, B., Suharti, E., Noviyanti, & Ismayarti, E. (2015). Transportasi Jalan di Indonesia: Sejarah dan perkembangannya. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Kuswartojo T., & Salim S. A. (1997). Perumahan dan permukiman yang berwawasan lingkungan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Lofland, J. (2003). Protes: Studi tentang perilaku kolektif dan gerakan sosial. Yogyakarta: Insist Press.

Moleong, L. (2002). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muhibuddin, Husnizar, & Ramli. (2018). Anomali perempuan pengemis (Benturan antara keadilan gender, kearifan lokal dan permasalahan sosial masyarakat Aceh kontemporer). Gender Equality: International Journal of Child and Gender Studies, 4(2), 67–86. doi: http://dx.doi.org/10.22373/equality.v4i2.4537

Nilamsari. (2014). Memahami studi dokumen dan penelitian kualitatif. Wacana, 13(2), 177–181. Retrieved from https://journal.moestopo.ac.id/index.php/wacana/article/view/143

Novitasari, R. (2012). Peran koran Suara Merdeka dalam mengapresiasikan kondisi politik di kota Semarang tahun 1982-1999. Journal of Indonesian History, 1(2), 134–139. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jih/article/view/2237

Oksinata, H. (2010). Kritik sosial dalam Kumpulan Puisi Aku Ingin Jadi Peluru karya Wiji Thukul (Undergraduate thesis, Universitas Sebelas Maret, Surakarta). Retrieved from https://eprints.uns.ac.id/8276/

Ratna, N. K. (2013). Paradigma sosiologi sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ratna, N. K. (2015). Teori, metode, dan teknik penelitian sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widia, R. N., & Widowati. (2015). Protes sosial dalam kumpulan cerita pendek Mati Baik-Baik, Kawan karya Martin Aleida: Pendekatan sosiologi sastra. CARAKA, 2(1), 45–54. Retrieved from https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/caraka/article/download/1908/1074

Setiawan, M. A. (2006). Resolusi sengketa kolektif di bidang pertanahan dalam perspektif hukum dan sosial. Jurnal Hukum, 13(2), 293–307. Retrieved from https://doi.org/10.20885/iustum.vol13.iss2.art10

Siswantoro. (2010). Metode penelitian sastra. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar metodologi penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing.

Sumaryanto. (2019). Karya sastra bentuk puisi. Semarang: Mutiara Aksara.

Syam, C. (2011). Hakikat penelitian sastra: Buku ajar. Pontianak: FKIP Untan.

Thukul, W. (2004). Aku Ingin Jadi Peluru. Magelang: Indonesia Tera.

Wellek, R. & Warren, A. (2016). Teori kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Downloads

Published

2022-03-25

How to Cite

Aulia, A. I., Pramesti, D. P. ., & Karkono, K. (2022). Protes Sosial dalam Puisi Nyanyian Akar Rumput Karya Wiji Thukul dan Puisi Gadis Peminta-Minta Karya Toto Sudarto Bachtiar. JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 2(3), 378–388. https://doi.org/10.17977/um064v2i32022p378-388

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>