Kompleksitas Kritik Sosial dalam Puisi Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini Karya Taufik Ismail dan Sajak Pertemuan Mahasiswa Karya WS. Rendra

Authors

DOI:

https://doi.org/10.17977/um064v2i42022p469-480

Keywords:

social criticism, poetry, government

Abstract

Abstract: The purpose of writing this article is to find out the form of social criticism in the poem Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini by Taufik Ismail and the Poem Sajak Pertemuan Mahasiswa by WS. Rendra, as well as the role of the social function of literature in overcoming social criticism in society. In a literary work, it is not uncommon to find a picture of social conditions and the reality of social life. In analyzing and describing the social criticism of the two poems, Wellek and Warren's theory of sociology of literature is used. The method used in writing this article is a qualitative descriptive method. In writing this article, the author uses objective data collection techniques, which are carried out by: (1) observing directly the object of study in the form of poetry, (2) collecting quotes and analyzing data, and (3) describing the results of the analysis. After processing the data and describing it, the social critique of the two poems has something in common, namely criticism by small communities of the government's lack of performance. The difference between the social criticisms of the two poems is that in the poem Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini, it raises the issue of the government's lack of concern for the difficulties experienced by the underprivileged, while in the poem, the Sajak Pertemuan Mahasiswa, it raises the issue of the lack of transparency between the government and the poor. Problems between the government and the people, especially the lower class people, are very relevant to what is happening in Indonesia.

Keywords: social criticism; poetry; government

Abstrak: Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui bentuk kritik sosial dalam puisi Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini karya Taufik Ismail dan Sajak Pertemuan Mahasiswa karya WS. Rendra, serta peran fungsi sosial sastra dalam mengatasi kritik sosial yang ada di masyarakat. Di dalam sebuah karya sastra, tidak jarang dijumpai gambaran kondisi sosial dan realita pada kehidupan bermasyarakat. Dalam menganalisis dan menguraikan kritik sosial dari kedua puisi, digunakan teori sosiologi sastra Wellek dan Warren. Metode yang digunakan dalam menulis artikel ini adalah metode deskriptif kualitatif. Dalam penulisan artikel ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data secara objektif, yang dilakukan dengan cara: (1) mengamati langsung objek kajian berupa puisi, (2) menghimpun kutipan-kutipan dan menganalisis data, serta (3) mendeskripsikan hasil analisis. Setelah mengolah data dan mendeskripsikannya, kritik sosial dari kedua puisi memiliki kesamaan yakni kritik oleh masyarakat kecil terhadap kurangnya kinerja pemerintah. Perbedaan dari kritik sosial dari kedua puisi tersebut yakni  dalam puisi Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini mengangkat masalah kurangnya kepedulian pemerintah terhadap kesulitan-kesulitan yang dialami rakyat kecil, sedangkan dalam puisi Sajak Pertemuan Mahasiswa mengangkat masalah kurangnya transparansi antara pemerintah dengan rakyat kecil. Permasalahan antara pemerintah dan rakyat, terutama rakyat golongan kebawah sangat relevan dengan apa yang terjadi di negara Indonesia.

Kata kunci: kritik sosial; puisi; pemerintah

References

Aminuddin. (2011). Pengantar apresiasi karya sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Ganie, T. N. (2015). Buku induk bahasa Indonesia: Pantun, puisi, syair, peribahasa, gurindam, dan majas. Yogyakarta: Araska.

Hermoyo, R. P. (2016). Analisis kritik sastra puisi ‘Surat Kepada Bunda: Tentang Calon Menantunya’ karya WS Rendra. Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan, 15(1), 44–53. Retrieved from http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/didaktis/article/view/40

Ismail, T. (1993). Tirani dan Benteng: Dua kumpulan puisi Taufiq Ismail. Jakarta: Yayasan Ananda.

Kadir, H. (2010). Analisis struktur puisi "Kita Adalah Pemilik Syah Republik Ini" karya Taufik Ismail. Jurnal Inovasi, 7(2), 33–51.

Kamagi, L. (2015). Nilai-nilai humaniora dalam antologi puisi "Blues Untuk Bonnie" karya WS Rendra. BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 14(1), 26–38. doi: https://doi.org/10.21009/BAHTERA.141.03

Krisna, A. A. P., & Qur’ani, H. B. (2021). Kritik sosial dalam puisi ‘Karangan Bunga’ karya Taufik Ismail. Jurnal Edukasi Khatulistiwa: Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(2), 109–119. Retrieved from https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpbsi/article/view/44480

Mahmud, K. K. (2011). Pengarang Dalam Karya Telaah Terbatas Atas Kehadiran Diri Pramoedya Ananta Toer Dalam Fiksi-Fiksinya Satu Tinjauan Estetika Sastra. Bandung: Unpad Jatinangor.

Musliah, S., Halimah, S. N., & Mustika, I. (2018). Sisi humanisme Tere Liye dalam novel ‘Rembulan Tenggelam Di Wajahmu'. Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia), 1(5), 681–90. Retrieved from https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/parole/article/view/969

Rendra, W. S. (1977). Sajak Pertemuan Mahasiswa.

Salamah, U. (2019). Gagasan WS Rendra tentang sistem pendidikan Indonesia: Resistensi terhadap sistem pendidikan kekuasaan Orde Baru. ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya, 2(1), 20–40. doi: https://doi.org/10.33503/alfabeta.v2i1.462

Sangidu. (2004). Penelitian sastra: Pendekatan, teori, metode, teknik, dan kiat. Yogyakarta: Unit Penerbitan Sastra Asia Barat UGM.

Semi, M. A. (2012). Metode penelitian sastra. Bandung: Angkasa.

Shadliy, H. (1983). Sosiologi untuk masyarakat Indonesia. Jakarta: Bina Aksara.

Soekanto, S. (2000). Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian kombinasi (mix methods). Bandung: Alfabeta.

Wahyuni, L. (2016). Pembentukan citra diri dalam puisi Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana karya KH. A. Mustofa Bisri. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya (e-Journal), 2(2), 187–194. Retrieved from https://ejournal.umm.ac.id/index.php/kembara/article/view/4003

Wiyatmi. (2013). Sosiologi sastra. Jakarta: Kanwa Publisher.

Downloads

Published

2022-04-12

How to Cite

Nuha, K. ., Oktalia, P., & Karkono, K. (2022). Kompleksitas Kritik Sosial dalam Puisi Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini Karya Taufik Ismail dan Sajak Pertemuan Mahasiswa Karya WS. Rendra. JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 2(4), 469–480. https://doi.org/10.17977/um064v2i42022p469-480

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)