After You: Edukasi tentang Philophobia bagi Remaja melalui Film Animasi 2D

Authors

DOI:

https://doi.org/10.17977/um064v2i42022p447-468

Keywords:

philophobia, animasi 2d, remaja

Abstract

Abstract: There is a phenomenon that concerns love, namely philophobia, philophobia itself is the fear of falling in love, trauma of the past can be a trigger for someone exposed to philophobia. In dealing with this disorder, cognitive therapy, or Cognitive Behavioral Therapy (CBT) can help to overcome their fears. An animated short film titled “After you” talks about how a person can get philophobia up to the treatment that can be done. 2D animation was chosen because it feels suitable to convey a story among teenagers aged 17-20 years. In the making of this animated film there are 3 stages that are passed, namely pre-production, production, and post-production. The animated film "After you" has a duration of 7 minutes 7 seconds with supporting media in the form of a trailer that has a duration of 48 seconds, the main media will be uploaded on YouTube and supporting media will be uploaded on Instagram. The results of the survey said that the quality of animation was in the category of excellent, the duration presented received enough response, and the number of respondents increased by 100 percent insight. Based on the survey data, this animated film can be used as an educational medium about philophobia in teenagers.

Keywords: philophobia, 2D animation, teenager

Abstrak: Terdapat sebuah fenomena yang menyangkut tentang cinta yaitu philophobia, philophobia sendiri adalah ketakutan akan jatuh cinta, trauma akan masa lalu dapat menjadi pemicu seseorang terkena philophobia. Dalam menangani gangguan tersebut terapi kognitif atau Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dapat membantu untuk mengatasi ketakutan mereka. Film pendek animasi berjudul After you menceritakan tentang bagaimana seseorang dapat terkena philophobia sampai dengan penanganan yang dapat dilakukan. Animasi 2D dipilih karena dirasa cocok untuk menyampaikan sebuah cerita pada kalangan remaja berusia 17-20 tahun. Dalam pembuatan film animasi ini terdapat 3 tahapan yang dilalui yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Film animasi “After you” memiliki durasi 7 menit 7 detik dengan media pendukung berupa trailer yang memiliki durasi 48 detik, media utama akan di unggah ke YouTube dan media pendukung akan di upload di Instagram. Hasil olah survey mengatakan bahwa kualitas animasi berada pada kategori sangat baik, durasi yang disajikan mendapatkan respon cukup, dan jumlah responden bertambah wawasan sebesar 100 persen. Berdasarkan data survey tersebut film animasi ini dapat digunakan sebagai media edukasi tentang philophobia pada remaja.

Kata kunci: philophobia, animasi 2D, remaja

References

Afif, N., Sulistiyono, A., & Purwacandra, P. P. (2017). Penciptaan film animasi “Afeksi” dengan teknik digital 2 dimensi melalui pendekatan surealis. Journal of Animation & Games Studies, 3(1), 33–55. doi: https://doi.org/10.24821/jags.v3i1.1716

Caporuscio, J. (2020, February 5). Philophobia: Symptoms, causes, and treatment. Medical News Today. Retrieved from https://www.medicalnewstoday.com/articles/philophobia

Dewi, E. H. M., & Astuti, N. R. D. P. (2015). Pembuatan film animasi “Membantu Orang Tua“. Jurnal Sarjana Teknik Informatika, 3(1), 198–206. Retrieved from http://journal.uad.ac.id/index.php/JSTIF/article/view/2938

Diananda, A. (2019). Psikologi remaja dan permasalahannya. Journal ISTIGHNA, 1(1), 116–133. doi: https://doi.org/10.33853/istighna.v1i1.20

Edyati, H. D., & Ramadhani, N. (2020). Perancangan Animasi 2D “Pangeran Lembu Peteng” dengan teknik manual drawing. Jurnal Sains dan Seni ITS, 9(2), 271–276. Retrieved from https://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/58249

Evans, J. (2017, November 2). Philophobia: Understanding fear of falling in love. Healthline. Retrieved from https://www.healthline.com/health/philophobia

Fadli, R. (2020, July 19). Kenali lebih dekat philophobia atau fobia jatuh cinta. Halodoc. Retrieved from https://www.halodoc.com/artikel/kenali-lebih-dekat-philophobia-atau-fobia-jatuh-cinta

Firmansyah, A., & Kurniawan, M. P. (2013). Pembuatan film animasi 2D menggunakan metode frame by frame berjudul “Kancil dan Siput.” Jurnal Ilmiah DASI, 14(4), 10–13. https://ojs.amikom.ac.id/index.php/dasi/article/view/167

Hanafri, M. I., Gustomi, L. F., & Susanti, H. (2018). Pengembangan iklan layanan masyarakat berbasis animasi 2D pada BPJS Ketenagakerjaan. Jurnal Sisfotek Global, 8(1), 93–98. Retrieved from https://journal.global.ac.id/index.php/sisfotek/article/view/177

Juliana, Ibrahim, I., & Sano, A. (2014). Konsep diri remaja pada masa pubertas dan implikasinya terhadap layanan bimbingan dan konseling. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 2(1), 1–7. doi: https://doi.org/10.29210/111300

Lukas. (2021, January 8). Help, I'm afraid to fall in love! Philophobia, part 1. Kalm. Retrieved from https://get-kalm.com/en/2021/01/08/philophobia-part-1/

Magono, J. S., Erandaru, & Cahyadi, J. (2020). Perancangan animasi untuk meningkatkan pemahaman depresi dalam relasi sosial bagi remaja. Jurnal DKV Adiwarna, 1(16). Retrieved from https://publication.petra.ac.id/index.php/dkv/article/view/10209

Mulyono, S., Ardianto, D. T., & Srisanto, E. (2017). Perancangan video tutorial audio dalam mata kuliah Audio Visual. Jurnal DKV Adiwarna, 1(10). Retrieved from https://publication.petra.ac.id/index.php/dkv/article/view/5464

Mutia, E., Subandi, & Mulyati, R. (2010). Terapi kognitif-perilakuan bersyukur untuk menurunkan depresi pada remaja. Jurnal Intervensi Psikologi, 2(1), 53–68. doi: https://doi.org/10.20885/intervensipsikologi.vol2.iss1.art3

Nadya, & Sari, Y. P. (2019). Analisis visual penerapan 12 prinsip animasi dalam film Grey & Jingga: The Twilight Animated Series episode 1. Jurnal Titik Imaji, 2(2), 80–86. Retrieved from https://journal.ubm.ac.id/index.php/titik-imaji/article/view/1955

Pratama, I. W. A., Dwiyani, N. K., & Puriartha, I. K. (2019). Penyutradaraan film fiksi “Citraloka” dalam genre drama (Scientific paper, Institut Seni Indonesia Denpasar, Denpasar). Retrieved from http://repo.isi-dps.ac.id/4297/

Purwanto, I. H., Qodarsih, L., Majid, F. H., & Syamrahmarini, K. A. (2019). Implementasi pose to pose pada simulasi gerak panda berjalan dengan teknik frame by frame. EXPLORE, 9(1), 43–46. doi: https://doi.org/10.35200/explore.v9i1.164

Putra, H. M., & Purwanto, A. (2015). Pembuatan film animasi 2D yang berjudul Empat Monster pada komunitas Multimedia Amikom Surakarta. Jurnal Ilmiah IT CIDA Diseminasi Teknologi Informasi, 1(1), 23–31. Retrieved from https://journal.amikomsolo.ac.id/index.php/itcida/article/view/4

Putra, R., Kamil, M., & Pramudya, J. (2017). Penerapan metode pembelajaran mandiri dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), 23–36. Retrieved from https://ejournal.upi.edu/index.php/pls/article/view/8723

Rahmansyah, N., Prihatono, I. A. R., Ramadhan, M. A., & Farhan, M. D. (2020). Pembuatan film pendek animasi 3 dimensi untuk edukasi anak berjudul “Memories”. JUNSIBI: Jurnal Sistem Informasi Bisnis, 1(2), 44–53. Retrieved from https://ejournal-ibik57.ac.id/index.php/junsibi/article/view/170

Samodra, J. (2018). Penggunaan sosial media untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap upaya pelestarian peninggalan sejarah Candi Singasari. Proceedings of STANSA 2018, 266–273. Retrieved from http://docplayer.info/136191951-Penggunaan-sosial-media-untuk-meningkatkan-kepedulian-masyarakat-terhadap-upaya-pelestarian-peninggalan-sejarah-candi-singasari.html

Sutrisno, A. (2021). Studi perbandingan animasi 360 derajat bertema sejarah. JADECS: Journal of Art, Design, Education and Culture Studies, 6(1), 22–34. doi: http://dx.doi.org/10.17977/um037v6i12021p22-34

Tavormina, R. (2014). Why are we afraid to love? Psychiatria Danubina, 26, 178–183. Retrieved from https://www.psychiatria-danubina.com/UserDocsImages/pdf/dnb_vol26%20Suppl%201_no/dnb_vol26%20Suppl%201_no_178.pdf

Thamrin, I, Suasana, A. A., & Cahyadi, J. (2018). Perancangan animasi 2D binge eating disorder. Jurnal DKV Adiwarna, 1(12). Retrieved from https://publication.petra.ac.id/index.php/dkv/article/view/7399

Utami, D. (2011). Efektivitas animasi dalam pembelajaran. Majalah Ilmiah Pembelajaran, 7(1), 44–52. Retrieved from https://journal.uny.ac.id/index.php/mip/article/view/3212

Wawolangi, A. M., & Karsam. (2013). Pembuatan film pendek bergenre romantis menggunakan teknik ultra wide berjudul “Rahasia Hati”. Proceedings of SNASTI 2013, 23–31. Retrieved from https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/576/

Yulfida, L. Y., Nasir, M., & Amalia, I. (2021). Film animasi pendek 3D edukasi anak berjudul “Akibat Lupa Membaca Do’a Sebelum Tidur”. eProceedings of TIK, 1(1). Retrieved from http://e-jurnal.pnl.ac.id/eProTIK/article/view/2243

Zellatifanny, C. M., & Mudjiyanto, B. (2018). Tipe penelitian deskripsi dalam ilmu komunikasi. Diakom : Jurnal Media dan Komunikasi, 1(2), 83–90. doi: https://doi.org/10.17933/diakom.v1i2.20

Downloads

Published

2022-04-12

How to Cite

Saputro, S. L., Samodra, J., & Sutrisno, A. . (2022). After You: Edukasi tentang Philophobia bagi Remaja melalui Film Animasi 2D. JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 2(4), 447–468. https://doi.org/10.17977/um064v2i42022p447-468

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>