Perancangan Identitas Visual Usaha Dessert Pufflicious
DOI:
https://doi.org/10.17977/um064v3i12023p132-147Keywords:
identitas visual, disain Pufflicious, Alina WheelerAbstract
Pufflicious merupakan sebuah usaha rumahan perseorangan yang bergerak di bidang industri food and beverage, lebih tepatnya hidangan manis atau dessert. Usaha tersebut merupakan usaha baru yang dirintis pada bulan desember 2021 lalu dan beroperasi di Kota Bogor. Sebagai sebuah usaha, Pufflicious memiliki sebuah visi yaitu untuk mengenalkan dan menjual produk dessert dengan bahan yang berkualitas premium yang lezat dan halal untuk dikonsumsi. Namun, sebagai bisnis pendatang baru, belum banyak upaya yang dilakukan dalam mengenalkan produknya pada masyarakat ter-utama dari segi keunikan identitas visual. Hal tersebut menjadi suatu kekurangan bagi bisnis baru terutama pada era digital seperti sekarang ini. Tantangan yang dihadapi dalam persaingan antar bis-nis adalah bagaimana mendapatkan perhatian online di tengah banyaknya persaingan dengan brand yang serupa. Maka dari itu, Pufflicious membutuhkan perancangan identitas visual agar dapat lebih menonjol di antara kompetitornya. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode kualitatif dan menggunakan model perancangan prosedural milik Alina Wheeler dengan pengum-pulan data yang didapatkan melalui wawancara dan observasi. Hasil data kemudian dianalisis me-nggunakan analisis SWOT. Hasil dari perancangan identitas visual ini meliputi logo, graphic standard manual dan implementasinya pada berbagai media.
Kata kunci: identitas visual; disain Pufflicious; Alina Wheeler.
Visual Identity Planning of Pufflicious Dessert Business
Pufflicious is a home-based business engaged in the food and beverage industry, more specifically in sweet dishes or desserts. This is a new business that was started in December 2021 and operates in the city of Bogor. As a business, Pufflicious has a vision, namely to introduce and sell dessert products with premium quality ingredients that are delicious and halal for consumption. However, as a new-comer in the business industry, not much effort has been made in introducing its products to the public in terms of visual identity. This is a drawback for new businesses, especially in the digital era as it is today. The challenge faced in competition between businesses is how to get online attention amidst lots of competition with similar brands. Therefore, Pufflicious needs to design a visual identity so that it can stand out more among its competitors. The method used in this design is a qualitative method and uses Alina Wheeler's procedural design model by collecting data obtained through interviews and observation. The results of the data were then analyzed using SWOT analysis. The result of this visual identity design include logos, graphic standard manuals and their implementation in various media.
Keywords: visual identity; desain Pufflicious; Alina Wheeler
References
Ardiansyah, A., Rohman, M. A., & Hermanto, Y. A. L. (2022). Perancangan Redesain Brand Identity “Anamid’ Coffee. JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 2(3), 333–348. https://doi.org/10.17977/um064v2i32022p333-348
Kusrianto, Adi. (2009). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Landa, R. (2010). Graphic Design Solutions. Australia: Cengage.
Landa, R. (2011). Graphic Design Solution 4th Edition. Boston: Clark Baxter.
Langga, F. X., Sumarwahyudi, & Prasetyo, A. R. (2021). Analisis Visual Desain Cover Novel-novel Karya Boy Candra. JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 1(4), 560–572. https://doi.org/10.17977/um064v1i42021p560-572
Levanier, J. (2020). Visual Identity: Everything You Need to Know about This Essential Aspect of Branding. 99 Designs. Retrieved from https://99designs.com/blog/logo-branding/visual-identity/
Pujiriyanto. (2005). Desain Grafis Komputer. Yogyakarta: Andi.
Rakhmatia, M. Z. (2022). Perancangan Identitas Visual Produk Dessert Maru Sweets. (Skripsi, Universitas Negeri Malang, Kota Malang, Indonesia). Diperoleh dari http://repository.um.ac.id/263700/
Rangkuti, F. (2005). Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia.
Ritchie, J. (2021). Free Visual Identity Checklist (with Design Tips, Tools, and More). Column Five. Retrieved from https://www.columnfivemedia.com/everything-to-include-visual-identity/
Rustan, S. (2009). Layout Dasar & Penerapannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Safitri, N. A., Sarjono, S., & Hermanto, Y. A. L. (2022). Perancangan Visual Identity sebagai Upaya Mengenalkan Eksistensi Bliss Yoga Malang. JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 2(3), 300–316. https://doi.org/10.17977/um064v2i32022p300-316
Sanyoto, Sadjiman E. (2006). Metode Perancangan Komunikasi Visual Periklanan. Yogyakarta: Dimensi Press.
Slade-Brooking, C. (2016). Creating a Brand Identity: A Guide for Designers. London: Laurence King.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Supriyono, R. (2010). Desain Komunikasi Visual: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi.
Twemlow, A. (2006). What is Graphic Design For? Singapore. Kaki Bukit Techpark II.
Wheeler, A. (2013). Designing Brand Identity. New Jersey: John Wiley & Sons Inc.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Zahra Fithri Amina, Rudi Irwanto, Novian Wahyu Firmansyah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.