Analisis Recognizability Desain Uang Kertas Pecahan Dua Ribu dan Dua Puluh Ribu Rupiah Emisi 2016

Authors

DOI:

https://doi.org/10.17977/um064v3i12023p114-131

Keywords:

desain uang kertas, pecahan Rp2.000,00 , pecahan Rp20.000,00 , analisis visual uang

Abstract

Penelitian ini bertujuan menemukan penyebab terjadinya kebingungan dalam proses identifikasi dan pembeda antara kedua pecahan uang pecahan Rp2.000,00 dan Rp20.000,00 emisi 2016 dan menemukan faktor visual yang mempengaruhi proses pengenalan kedua pecahan. Penelitian ini menggunakan metode concurrent mixed method dengan tipe transformatif strategy. Guna mendapatkan hasil analisis yang komprehensif dilakukan tiga cara pengambilan data pada waktu yang sama, yakni kuesioner, dokumentasi, dan wawancara dengan pihak Bank Indonesia. Penyebaran kuesioner dilakukan pada 295 responden berusia 13-60 tahun dengan recognizability sebagai variabel penelitian yang digunakan untuk menyusun instrumen penelitian. Hasil kuesioner diukur menggunakan skala Likert, data dokumentasi diolah melalui proses analisis visual sementara data wawancara diolah menggunakan konten analisis kualitatif. Hasil analisis kemudian digabung­kan dan didapatkan bahwa uang pecahan Rp2.000,00 dan Rp20.000,00 emisi 2016 membuat 75,6 persen masyarakat mengalami kebingungan dengan tampilan keduanya, 70,4 persen masyarakat pernah tertukar antara kedua pecahan. Sebesar 34,8 persen masyarakat memilih warna sebagai faktor paling berpengaruh dalam proses pengenalan kedua pecahan. Selain warna 18,6 persen masyarakat juga berpendapat bahwa typeface yang digunakan pada nominal uang membuat mereka sulit mengidentifikasi nilai nominal kedua pecahan.

Kata kunci: desain uang kertas; uang kertas Rp2.000,00 dan Rp20.000,00 emisi 2016; analisis visual uang

Recognizability Analysis of The Design of Banknotes of Two Thousand and Twenty Thousand Rupiah Emissions 2016

This study aims to find the cause of confusion in the identification and distinction process between the Rp2,000.00 and Rp20,000.00 denominations in 2016 and find visual factors that affect the process of recognizing the two fractions. This study uses the concurrent mixed method with a transformative strategy type. In order to obtain the results of a comprehensive analysis, three ways of data collection were carried out at the same time, namely questionnaires, documentation and interviews at Bank Indonesia. The distribution of the questionnaire was carried out on 295 respondents aged 13-60 years with Recognizability as a research variable used to compile research instruments. The results of the questionnaire were measured using a Likert scale, the documentation data was processed through a visual analysis process while the interview data was processed using qualitative analysis content. The results of the analysis were then combined and found that the denominations of Rp 2,000.00 and Rp20,000.00 of 2016 emissions made 75.6 percent of the public experience confusion with the appearance of the two, 70.4 percent of the people had been confused between the two fractions. 34.8 percent of people chose color as the most influential factor in the process of introducing the two fractions. In addition to the color 18.6 percent of people also think that the typeface used on the nominal money makes it difficult for them to identify the face value of the two fractions.

Keywords: banknote design; 2016 issue of Rp2,000.00 dan Rp20,000.00 banknotes; money visual analysis

References

Achmadi, G. (2007). Mengenal seluk beluk uang. Yudhistira Ghalia Indonesia.

Annur, C. (2022). Terus Meningkat, Jumlah Penduduk RI Tembus 275, 77 Juta hingga Pertengahan 2022. Katadata. Diakses dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/07/07/terus-meningkat-jumlahpenduduk-ri-tembus-275-77-juta-hingga-pertengahan-2022

Faisal, F. (2018). Pengaruh Prinsip Kerahasian Bank Terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang. Jurnal Al-Amwal, 3(1).

Febriana, S. (2018). Uang Pecahan Rp 2.000 dan Rp 20.000 Disebut Mirip: Ini Kata BI. DetikFinance Diakses dari https://finance.detik.com/moneter/d-3940822/uang-pecahan-rp-2000-dan-rp-20000-disebut-mirip-ini-bedanya

Febriana, S. (2018). Netizen Keluhkan Uang Rp 2.000 dan Rp 20.000 yang Dinilai Mirip. DetikFinance. Diakses dari https:/finance.detik.com/moneter/d-3940749/netizen-keluhkan-uang-rp-2000-dan-rp-20000-yang-dinilai-mirip

Hurlock, E. (2017) Psikologi perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga

Marcella & Ricard. (2007). Currency Design in The United State and Abroad Counterfeit Deterrence and Visual Accessibility: Federal Reserve Bank of ST-Louis Review.

Soewardikoen, D. W. (2021). Metodologi Penelitian DKV. Sleman Yogyakarta: PT Kanisius.

Mutohari, S. A. (2018). Desain Interaksi Pada Uang Rupiah Kertas Emisi 2016. ARS: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 21 N.2. https://doi.org/10.24821/ars.v21i2.2883

Sudiani, Y. (2016). Analisis Desain Uang Kertas Pecahan Seratus Ribu Rupiah. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni, 18(2), 324-332.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, CV.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: CV. Alfabeta.

Kementerian Keuangan. (2016). Presiden Luncurkan Uang Rupiah Emisi 2016. Diakses dari https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/presiden-luncurkan-uang-rupiah-tahun-emisi-2016

Tan, W., & Warianto, W. (2017). Tinjauan Yuridis Penggunaan Mata Uang Asing sebagai Alat Pembayaran Dalam Transaksi di Wilayah Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Journal of Judicial Review, 18(1), 27-38.

Zamzami, F. (2018). Awas Penipuan! Uang Kertas Rp 2.000 Dimodif Jadi Rp 20.000, Terlihat Mirip. Aceh: Tribunnews (Diakses: https://aceh.tribunnews.com/2018/05/07/awas-penipuan-uang-kertas-rp-2000-dimodif-jadi-rp-20-ribu-terlihat-mirip).

Downloads

Published

2023-01-30

How to Cite

Kholis, T., Sayekti, P. ., & Cendekia, D. A. (2023). Analisis Recognizability Desain Uang Kertas Pecahan Dua Ribu dan Dua Puluh Ribu Rupiah Emisi 2016. JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 3(1), 114–131. https://doi.org/10.17977/um064v3i12023p114-131

Issue

Section

Articles