Pertarungan Simbolik dalam Wacana Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)

Authors

DOI:

https://doi.org/10.17977/um064v2i72022p990-1004

Keywords:

Pertarungan simbolik, PPKM, Pemerintah

Abstract

Abstract: This research was conducted to reveal things related to symbolic war, ranging from the forms of symbolic war, the mechanism for the occurrence of symbolic war, as well as the reasons that led to the occurrence of symbolic war. The research on this symbolic war focused on the discourse on the extension of the Community Activities Restrictions Enforcement (CARE). The theory used in this research is Norman Fairclough's theory of critical discourse analysis and Pierre Bourdieu's symbolic war theory. This research is qualitative. The data in this study are in the form of words, clauses, sentences or narratives that were documented from media articles on the internet which were released between January 1 to November 30, 2021. The data analysis was carried out by collecting, selecting, and presenting data according to the problem formulation. Through a series of analyzes it was found 18 data according to the formulation of the problem. The result shows that (1) the form of symbolic war includes forms of pro-government and contra against the government, (2) the mechanism of symbolic war includes euphemism and logic, and (3) the reasons for the occurrence of symbolic war were based on differences in interests.

Keywords: symbolic war, PPKM, government

Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap hal-hal yang berkaitan dengan pertarungan simbolik, mulai dari bentuk-bentuk pertarungan simbolik, mekanisme terjadinya pertarungan simbolik, serta alasan yang menyebabkan terjadinya pertarungan simbolik. Penelitian tentang pertarungan simbolik ini difokuskan pada wacana perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Teori yang digunakan dalam penelitian ini yakni teori analisis wacana kritis Norman Fairclough dan teori pertarungan simbolik Pierre Bourdieu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kata, klausa, kalimat atau narasi yang bersumber dari artikel media.  Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi yaitu tangkapan layar. Pengumpulan data dilaku­kan dengan mengumpulkan artikel media di internet yang dirilis antara 1 Januari hingga 30 Novem­ber 2021. Prosedur analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyeleksi, dan menyajikan data sesuai rumusan masalah. Melalui serangkaian analisis ditemukan 18 data yang tepat berdasar­kan rumusan masalah. Penelitian ini menunjukkan hasilnya yang terdiri atas (1) bentuk pertarungan simbolik yang meliputi bentuk pro pemerintah dan kontra terhadap pemerintah, (2) mekanisme pertarungan simbolik yang meliputi eufimisme dan pelogisan, dan (3) alasan terjadinya pertarungan simbolik yang dilandasi oleh perbedaan kepentingan.

Kata kunci: pertarungan simbolik, PPKM, pemerintah

References

Andriana, G., Tarmini, W., & Wetty, N. N. (2015). Struktur kalimat dalam teks anekdot pada surat kabar tempo edisi november 2014. Jurnal Kata, 1-12.

Bourdieu, P. (1991). Language and symbolic power. Cambridge: Polity Press.

Dinurriyah, I. S. (2013). Konstruksi jender dalam pertarungan simbolik di media massa. Jurnal Komunikasi Islam, 3(2), 268–291.

Eriyanto. (2006). Analisis wacana: Pengantar analisis teks media. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara.

Fairclough, N. (2006). Discourse and sosial change. Cambridge: Polity Press.

Furchan, A. (1992). Pengantar metodologi penelitian kualitatif. Surabaya: Usaha Nasional.

Ima, S. S. & Dawud. (2021). Fungsi representasi ideologi kekuasaan dalam tuturan mata najwa bertema politik. JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 1(8), 1011–1024. https://doi.org/10.17977/um064v1i82021p1011-1024

Jazery, M. (2009). Pertarungan simbolik dalam wacana bantuan khusus mahasiswa. LITERA, 8(1), 33–45. https://doi.org/10.21831/ltr.v8i1.1200

Kamus besar bahasa Indonesia online. (2021). Retrieved from https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pandemi

Nugrahani, F. (2014). Metode penelitian kualitatif dalam penelitian pendidikan bahasa. Surakarta: Cakra Books.

Nurmala, A. (2019). Aspek modalitas dalam novel “Ayat-Ayat Cinta” dan novel “Dalam Mihrab Cinta.” Dinamika, 2(1), 1-9. https://doi.org/10.35194/jd.v2i1.582

Pribadi, F. (2016). Kekerasan simbolik media massa (Kekerasan simbolik dalam pemberitaan kasus peredaran video asusila di media massa online: Kajian sosiologi komunikasi). Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis, 1(2), 127–139. https://doi.org/10.17977/um021v1i22016p127

Saraswati, A., & Sartini, N. W. (2017). Wacana perlawanan Persebaya 1927 terhadap PSSI: Analisis wacana kritis Norman Fairclough. Mozaik Humaniora, 17(2), 181–191.

Taqwa, G. K., & Sadewo, F. S. (2016). Kekerasan simbolik pada perempuan janda di Kabupaten Sidoarjo. Paradigma, 4(3), 1–8.

Wahyuni, L. (2008). Kekuasaan simbolik dalam wacana politik di media cetak. Kajian Linguistik dan Sastra, 20(2), 108–120.

Wahyuni, L. (2014). Praktik konstruksi jender di media massa. LITERA, 13(2), 226–236. https://doi.org/10.21831/ltr.v13i2.2577

Downloads

Published

2022-07-29

How to Cite

Wijaya, A. K. ., & Santoso, A. . (2022). Pertarungan Simbolik dalam Wacana Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 2(7), 990–1004. https://doi.org/10.17977/um064v2i72022p990-1004

Issue

Section

Articles