Demitefikasi Tokoh Rahwana dalam Kumpulan Puisi Kemelut Cinta Rahwana Karya Djoko Saryono: Tinjauan Estetika Resepsi

Authors

  • Mochamad Bayu Ari Sasmita Universitas Negeri Malang
  • Taufik Dermawan Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um064v1i72021p943-957

Keywords:

demitefikasi, estetika resepsi, puisi wayang, Ramayana

Abstract

Abstract: This research is motivated by the strengthening tendency of Indonesian literary works in the last five decades to use wayang stories as inspiration for their creation. One of the literary works that uses wayang stories as inspiration for its creation is the collection of poems Kemelut Cinta Rahwana by Djoko Saryono. This collection of poems is a poet's reception of the Ramayana, especially the story of the character Rahwana. Based on this context, this study aims to describe (1) the stereotypical form of the mythical figure of Rahwana in the collection of poems and (2) the counter-myth of the character of Rahwana in the collection of poems. To achieve this goal, this research uses reception aesthetic theory developed by Wolfgang Iser. This is a qualitative research with a descriptive design. The data for this research were obtained from the book collection of poetry Kemelut Cinta Rahwana by Djoko Saryono and Enslikopedi Wayang Indonesia Aksara D-E-F. The results of this study are (1) the poet still maintains the mythical stereotype of the character Rahwana which has been known to the general public such as a symbol of anger, greed, and arrogance; and (2) apart from maintaining mythical stereotypes, the poet also performs counter myths, which include (i) Rahwana as a character who accepts his destiny, (ii) Rahwana as a character who sincerely loves Sita, and (iii) Rahwana as a wise character.

Keywords: demitefication, reception aesthetic, wayang poetry, Ramayana

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh menguatnya kecenderungan karya sastra Indonesia pada lima dekade terakhir yang menggunakan cerita wayang sebagai inspirasi penciptaannya. Salah satu karya sastra yang menggunakan cerita wayang sebagai inspirasi penciptaannya adalah kumpulan puisi Kemelut Cinta Rahwana karya Djoko Saryono. Kumpulan puisi tersebut merupakan resepsi penyair terhadap kitab Ramayana, khususnya kisah tokoh Rahwana. Berdasarkan konteks tersebut, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) bentuk stereotip mitos tokoh Rahwana dalam kumpulan puisi tersebut dan (2) kontra mitos tokoh Rahwana yang terdapat dalam kumpulan puisi tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan teori estetika resepsi yang dikembangkan oleh Wolfgang Iser. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Data penelitian ini diperoleh dari buku kumpulan puisi Kemelut Cinta Rahwana karya Djoko Saryono dan buku Ensiklopedi Wayang Indonesia Aksara D-E-F. Hasil penelitian ini adalah (1) penyair masih mempertahankan stereotip mitos tokoh Rahwana yang selama ini sudah dikenal khalayak ramai seperti sebagai lambang angkara murka, serakah, dan angkuh; dan (2) selain mempertahankan stereotip mitos, penyair juga melakukan kontra mitos yang antara lain (i) Rahwana sebagai tokoh yang menerima takdirnya, (ii) Rahwana sebagai tokoh yang mencintai Sita secara tulus, dan (iii) tokoh Rahwana sebagai tokoh yang bijaksana.

Kata kunci: demitefikasi, estetika resepsi, puisi wayang, Ramayana

References

Abdullah, I.T. (2015). Resepsi sastra teori dan penerapannya. In Jabrohim (Ed.), Teori penelitian sastra, (pp. 143–169). Yogyakarta: Pustaka Pelajar dan Masyarakat Poetika Indonesia.

Abrams, M.H. (1981). A glossary of literary terms (4th ed.). New York: Holt, Rinehart and Winston.

Ahmadi, R. (2014). Pengantar pendidikan: Asas & filsafat pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz media.

Allen, G. (2006). Intertextuality. London: Routledge and Taylor & Francis.

Anwar, A. (2015). Teori sosial sastra. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Barthes, R. (2006). Mitologi. (Nurhadi & A.S. Millah, Trans.). Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Creswell, J.W. (2017). Research design: Pendekatan metode kualitatif, kuantitatif, dan campuran (A. Fawaid & R.K. Pancasari, Trans.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Damono, S.D. (2016). Bilang begini, maksudnya begitu: Buku apresiasi puisi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Dermawan, T. (2015). Tokoh wayang dalam puisi Indonesia : Kajian Intertekstual atas puisi Indonesia tahun 1970 sampai 2010. (Master’s thesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta). Retrieved from http://digilib.fib.ugm.ac.id/mobile/detail/12056

Dermawan, T. (2018). Tokoh wayang dalam layar puisi indonesia: Pergulatan mitos dan kontra mitos. Kongres Bahasa Indonesia XI, 1–22. Retrieved from http://repositori.kemdikbud.go.id/9986/

Dhuha, H. (2016). Dekonstruksi Tokoh Rahwana dan Sinta dalam Novel Rahvayana Aku Lala Padamu Karya Sujiwo Tejo. (Undergraduate thesis, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia). Retrieved from http://repository.unair.ac.id/55256/

Haryatmoko. (2016). Membongkar rezim kepastian: Pemikiran kritis post strukturalis. Yogyakarta: PT Kanisius.

Hassan, F. (2018). Berkenalan dengan eksistensialisme. Jakarta: PT Pustaka Jaya.

Iser, W. (1978). The act of reading: A theory of aesthetic response. London and Henly: Routledge and Kegan Paul.

Junus, U. (1985). Resepsi sastra sebuah pengantar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2016), Jakarta: Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional.

Luxemburg, J.V., Bal, M., & Westseijn, W.G. (1989). Pengantar ilmu sastra. (D. Hartoko, Trans.). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Moleong, L.J. (2014). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Bandung.

Nurgiyantoro, B. (2003). Wayang dalam fiksi Indonesia. Humaniora, 15(1), 1–14. doi: https://doi.org/10.22146/jh.769

Pradopo, R.D. (2013). Beberapa teori sastra, metode kritik, dan penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rani, A., Martutik, & Arifin, B. (2013). Analisis wacana tinjauan deskriptif. Malang: Surya Pena Gemilang.

Rokhmansyah, A., & Nugroho, B.A. (2019). Model transformasi Babak Sinta Obong dalam puisi-puisi Indonesia. Proceedings of Seminar Nasional Pascasarjana Unnes 2019, 54–59. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/341540229_Model_Transformasi_Babak_SInta_Obong_dalam_Puisi-Puisi_Indonesia

Santosa, P. (2017). Resepsi sastra kisah gandari dalam puisi Indonesia modern. Aksara, 29(1), 1–18. doi: https://doi.org/10.29255/aksara.v29i1.116.1-18

Saryono, D. (2015). Kemelut Cinta Rahwana. Malang: Pelangi Sastra dan Kafe Pustaka.

Setiadi, E.M., Hakam, K.A., & Effendi, R. (2017). Ilmu sosial & budaya dasar (3rd ed.). Jakarta: Kencana.

Solichin, Suyanto, & Sumari. (2019). Ensiklopedi wayang Indonesia aksara D-E-F (3rd ed.). Bandung: Mitra Sarana Edukasi.

Tondowidjojo, J. (2013). Enneagram dalam Wayang Purwa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Tejo, S. (2016). Rahvayana: Aku Lala Padamu. Yogyakarta: Bentang Pustaka.

Wulandari, N.A.T. (2017). Filosofi Jawa nrimo ditinjau dari sila Ketuhanan yang Maha Esa. JIPPK, 2(2), 132–138. doi: http://dx.doi.org/10.17977/um019v2i22017p132

Downloads

Published

2021-07-31

How to Cite

Sasmita, M. B. A. ., & Dermawan, T. . (2021). Demitefikasi Tokoh Rahwana dalam Kumpulan Puisi Kemelut Cinta Rahwana Karya Djoko Saryono: Tinjauan Estetika Resepsi . JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 1(7), 943–957. https://doi.org/10.17977/um064v1i72021p943-957

Issue

Section

Articles