Pengembangan lembar kerja siswa materi garis singgung lingkaran untuk pembelajaran menggunakan model inquiry
DOI:
https://doi.org/10.17977/um067v1i11p916-921Keywords:
student worksheets, lembar kerja siswa, inquiry model, model inquiry, tangen, garis singgung lingkaranAbstract
Based on observations at PPL in SMP 21 Malang in 2012/2013, many student of class 8^th and 9^th are forget how to calculate the length of common tangent. The purpose of this development is to produce a student worksheet on the material tangent for activity learning using Inquiry model which is valid, practical, and effective.Development of student worksheet on tangen material for activity learning using Inquiry models was adapting by Plomp model. In developing a learning media consists of five phases: (1) initial investigation phase, (2) the design phase, (3) phase of realization / construction, (4) phase of the test, evaluation, and revision (5) the implementation phase. According from validation and the results of field trial the student worksheets were developed was valid by percentage of 88.3 percent, practically by percentage of 87.5 percent, and called effective because the scores that were obtained by six students in to answer evaluation had passed the minimum passing score which is given is 75.
Berdasarkan observasi saat PPL di SMP Negeri 21 Malang tahun 2012/2013, banyak siswa kelas VIII dan IX lupa saat ditanya bagaimana cara menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran. Tujuan dari pengembangan ini untuk mengembangkan lembar kerja siswa dengan materi garis singgung lingkaran untuk pembelajaran menggunakan model Inquiry yang valid, praktis dan efektif. Pengembangan lembar kerja siswa materi garis singgung lingkaran untuk pembelajaran model Inquiry ini dikembangkan dengan mengadaptasi model Plomp. Dalam mengembangkan media pembelajaran terdiri menjadi lima fase yaitu : (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi/konstruksi, (4) fase tes, evaluasi, dan revisi (5) fase implementasi. Berdasarkan hasil validasi dan uji coba lapangan lembar kerja siswa yang dikembangkan valid dengan persentase 88,3 persen, praktis dengan persentase 87,5 persen, dan dikatakan valid karena nilai evaluasi yang didapatkan oleh enam siswa memenuhi kriteria kelulusan minimal yang diberikan yaitu 75
References
Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Depdiknas. (2008). Pengembangan bahan ajar. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
Ibrahim, R & Syaodin, Nur. (2003). Perencanaan pengajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Mulyati, S. (2000). Geometri euclid. Malang: JICA.
Musser dkk. (2010). College geometry : a problem solving approach with application. Canada: Pearson.
Nasional, D. P. (2006). Kurikulum tingkat satuan pendidikan; standar kompetensi matematika SMP/MTs.
Nasional, K. P. (2010). Universitas Negeri Malang. Pedoman penulisan karya ilmiah. Edisi ke lima.
Principles, N. C. T. M. (2000). Standard for school mathematics. Resto, Virginia: The National Council of Teachers of Mathematics.
Sanjaya, Wina. (2006). Pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta : Media Grafika 77.
Sugiyono, M. P. P. P. K. (2007). Kualitataif dan r&d, Bandung: Alfabeta, 2010. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D Bandung: Alfabeta.
Syaiful, S. (2013). Konsep dan makna pembelajaran untuk membantu memecahkan problematika belajar dan mengajar. Bandung: Alfabeta.
Trisnawati, Rina. (2012, April 28). LKS (Worksheet). http://reenha-trisnawati.blogspot.com/2012/04/blog-post.html
Yamin, M., & Ansari, B. I. (2008). Taktik mengembangkan kemampuan individual siswa. Jakarta: Gaung persada pers.
1.png)
4.png)
