Penerapan pembelajaran problem posing untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 23 Malang pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar
DOI:
https://doi.org/10.17977/um067v1i9p747–755Keywords:
problem posing, creative thinking skills, kemampuan berpikir kreatif, polyhedron, bangun ruang sisi datarAbstract
This study aims to determine the process of applying problem posing learning that can improve the creative thinking skills of class VIII-1 students at SMP Negeri 23 Malang on the subject of polyhedron. This type of research is Classroom Action Research (CAR) which lasts two cycles. The instruments used in this study are validation sheets, observation sheets and test sheets. Based on the results of the study indicate that the application of problem posing learning with steps that include: the stage of apperception, the stage of delivering learning objectives, the stage of delivering motivation, the stage of understanding the material, the presentation stage, the stage of submission of questions, the stage of problem solving, and the conclusion phase creative class VIII-1 SMP Negeri 23 Malang on the subject of polyhedron with evidence in the first cycle there were 58.06 percent of students who reached the category of "good" and and increased by 25.03 percent in the second cycle to 83.09 percent students who reach the "good" category.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penerapan pembelajaran problem posing yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 23 Malang pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berlangsung selama dua siklus. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi, lembar observasi dan lembar tes. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran problem posing dengan langkah-langkah yang meliputi: tahap apersepsi, tahap penyampaian tujuan pembelajaran, tahap penyampaian motivasi, tahap memahami materi, tahap presentasi, tahap pengajuan soal, tahap penyelesaian soal, dan tahap kesimpulan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 23 Malang pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar dengan bukti pada siklus I terdapat 58,06 persen siswa yang mencapai kategori “baik” dan dan meningkat sebesar 25,03 persen pada siklus II menjadi 83,09 persen siswa yang mencapai kategori “baik”.
References
Asriningsih, T. M. (2014). Pembelajaran problem posing untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Gamatika, 5(1).
As’ari, Abdurrahman. (2000). Pembelajaran matematika dengan pendekatan problem posing. Buletin Pelangi Pendidikan, Vol. 2 No. 2.
Bonotto, C. (2013). Artifacts as sources for problem-posing activities. Educational studies in Mathematics, 83(1), 37-55.
Hutagaol, K. (2013). Pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa sekolah menengah pertama. Infinity Journal, 2(1), 85-99.
Indiyani, N. E., & Listiara, A. (2006). Efektivitas metode pembelajaran gotong royong (cooperative learning) untuk menurunkan kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran matematika (suatu studi eksperimental pada siswa di SMP 26 Semarang). Jurnal Psikologi, 3(1), 10-28.
Mustika, Z. (2015). Pentingnya peranan wali kelas dalam pembelajaran. Intelektualita, 3(1).
Ningsih, S. (2014). Realistic mathematics education: model alternatif pembelajaran matematika sekolah. Jurnal Pendidikan Matematika, 1(2), 73-94.
Ojukwu, E. V. (2021). Adequate Lesson Plan: a Prerequisite for Effective Teaching and Learning Of Music. Awka Journal Of Research In Music And Arts (AJRMA), 9, 159-173.
Siswono, T. Y. (2004). Mendorong berpikir kreatif siswa melalui pengajuan masalah (Problem Posing). Konferensi Nasional Matematika XII, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, 23-27.
Silver, E. A. (1997). Fostering creativity through instruction rich in mathematical problem solving and problem posing. Zdm, 29(3), 75-80.
Suhardjono, S., & Arikunto, S. (2010). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Sumadayo, S. (2013). Penelitian tindakan kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono, P. (2016). Metode penelitian manajemen (pendekatan kuantitatif, kualitatif, kombinasi (mixed methods), penelitian tindakan (action research, dan penelitian evaluasi). Bandung