Hubungan Kualitas Air, Sanitasi Rumah, Personal Hygiene Terhadap Kejadian Scabies di Puskesmas Mojolangu Tahun 2023

Authors

  • Rahmadea Zalzabilla Amri Universitas Negeri Malang
  • Djoko Kustono Universitas Negeri Malang
  • Muhammad Al-Irsyad Universitas Negeri Malang
  • Marji Marji Universitas Negeri Malang

Keywords:

scabies, water quality, house sanitation, personal hygiene, kualitas air, sanitasi

Abstract

Abstract: Indonesia Ministry of Health in 2008 scabies patients were ranked 3rd out of 12 skin diseases in Indonesia with a prevalence rate of 61% in Malang in 2013 according to Basic Health Reserch (Riskesdas). Scabies transmission can be caused by water quality, sanitation, and personal hygiene. The purpose of this study is to determine the relationship between water quality, home sanitation, and personal hygiene to the incidence of scabies in Mojolangu Public Health Center in 2023. Research design used was cross-sectional with sample 30 respondents with a total sampling model from population. Data collection used the observation method for water quality and sanitation variables, while personal hygiene used questionnaires. Data analysis used chi square for bivariate and multiple logistic regression for multivariate. The results are variables related to the incidence of scabies in the Mojolangu Health Center were TDS (0.000), humidity (0.004), ventilation (0.001), light (0,0017) and personal hygiene (0.001). Meanwhile, humidity is variable with the most significant relationship to the incidence of scabies in Mojolangu Health Center. We hope that the Mojolangu Health Center will pay more attention to the causes of scabies in their working area and for scabies patients to pay more attention to personal hygiene.

Abstrak: Data Departemen Kesehatan RI tahun 2008 kejadian scabies di Indonesia di urutan ke 3 dari 12 penyakit kulit dengan prevalensi angka scabies di malang sejumlah 61% pada tahun 2013 menurut Riskesdas.  Penularan scabies dapat diakibatkan oleh kualitas air, sanitasi rumah, dan personal hygiene yang kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas air, sanitasi rumah, dan personal hygiene terhadap kejadian scabies di wilayah kerja Puskesmas Mojolangu Kota Malang tahun 2023. Penelitian ini menerapkan cross sectional sebagai desain penelitian dengan sampel 30 responden dengan model total sampling dari populasi yang ada. Pengumpulan data menggunakan metode observasi untuk variabel kualitas air dan sanitasi rumah, sedangkan variabel personal hygiene menggunakan wawancara kuesioner. Analisa data dilakukan dengan uji chi square untuk bivariat dan regresi logistik berganda untuk multivariat. Dalam penelitian ini menunjukkan variabel yang berhubungan terhadap kejadian scabies di wilayah kerja Puskesmas Mojolangu adalah TDS air dengan p-value= 0,000, kelembaban rumah dengan p-value=0,004, pencahayaan rumah dengan p-value=00,017, ventilasi rumah dengan p-value= 0,001, dan personal hygiene dengan p-value=0,001. Sedangkan variabel kelembaban rumah merupakan variabel dengan hubungan paling signifikan terhadap kejadian Scabies di wilayah kerja Puskesmas Mojolangu. Diharapkan Puskesmas Mojolangu lebih memperhatikan penyebab kejadian scabies di wilayah kerjanya dan untuk pasien scabies agar lebih memperhatikan personal hygiene.

References

Affandi, A. A. (2019). Analisis Personal Hygiene dan Keberadaan Sarcoptes Scabiei di Debu Alas Tidur Warga Binaan Pemasyarakatan Pada Kejadian Scabies di Lapas Kelas IIB Jombang. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 11(3), 165-174. doi:10.20473/jkl.v11i3.2019.165-174

Aisyah, A. N. (2017). Analisis dan Identifikasi Status Mutu Air Tanah di Kota Singkawang Studi Kasus Kecamatan Singkawang Utara. Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, 5(1), 1-10. doi:http://dx.doi.org/10.26418/jtllb.v5i1.18404

Arief, E., dkk (2015). Hubungan Antara Karakteristik dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Scabies di Pondok Pesantren Bustanul Falah Kecamatan Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung. Medika Malahayati, 2(2), 65-68.

Aswad, M. S. (2019). Faktor Risiko Kejadian Penyakit Kulit pada Nelayan Desa Teteaji Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidendreng Rappang. Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan, 2(3), 459-472. Retrieved from https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes

Azizah, U. F. (2016). Faktor Sanitasi Lingkungan yang Berhubungan dengan Scabies di Pondok Pesantren Qomaruddin Kabupaten Gresik. Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, 31-38.

Darmiah, N. M. (2017). Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Scabies pada Santri Pondok Pesantren Al falah Putera Kecamatan Liang Anggang Tahun 2016. Journal of Health Science and Prevention, 1(1), 7-10.

Dewi, W. C., & Raharjo, M. (2021). Literature Review: Hubungan Antara Kualitas Udara Ruangan Dengan Gangguan Kesehatan Pada Pekerja. An-Nadaa, 8(1), 88-94. Retrieved from https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/ANN/article/view/4815

Djuanda. (2013). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Elianti, E. L., & Pakpahan, E. H. (2023). Manajemen Pengelolaan Dampak Lingkungan Kegiatan Pabrik Es dan Cold Storage Kab Pesisir Selatan Sumatera Barat. Agriprimtech, 6(2), 106-116. Retrieved from http://jurnal.unprimdn.ac.id/index.php/Agriprimatech/article/view/3546/2294

Faqih, B. (2015). Hubungan Kebersihan Perorangan dan Kondisi Fisik Air dengan Kejadian Scabies di Desa Wombo Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala. Higiene, 1(3), 162-167. Retrieved from https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/higiene/article/view/1743

Guspianto, I. (2021). Hubungan Faktor Kondisi Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene dengan Gejala Scabies di Pondok Pesantren Darul Hikam Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo Tahun 2021. e-SEHAD, 1(2), 63-75.

Hajratul Aswad, d. (2019). Faktor Risiko Kejadian Penyakit Kulit pada Nelayan di Desa Teteaji Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sindereng Rappang. Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan, 2(3), 459 - 472. doi:http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes

Harmili, & Khotimah. (2018). Kondisi Perairan Sungai di Ogan Hilir Berdasarkan Parameter Fisika Kimia. Akuakultur Rawa Indonesia, 21(2), 205-209. doi:https://doi.org/10.36706/jari.v6i2.7154

Husna, e. a. (2021). Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Scabies di Indonesia: Literature Review. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 11(1), 29-39. doi:10.47718/jkl.v10i2.1169

Ibadurrahim, H., & Veronica, S. (2016). Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Penyakit Scabies Pada Santri Pondok Pesantren Qotrun Nada Cipayung Depok Februari Tahun 2016. Jurnal Profesi Medika, 10(1), 33-46. Retrieved from https://ejournal.upnvj.ac.id/JPM/article/view/06/pdf

Khairani, A. I. (2016). Sanitasi Lingkungan Rumah dan Sosial Budaya Masyarakat Pesisiran Pantai Terhadap Kejadian Scabies. Jurnal Riset Hesti Medan, 1(1), 45-50.

Kusumasti, A. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif. Sleman, Yogyakarta: Penerbit Deepublish. Retrieved Mei 22 , 2022, from https://www.google.co.id/books/edition/Metode_Penelitian_Kuantitatif

Mayrona, P. S. (2018). Pengaruh Sanitasi Lingkungan Terhadap Prevalensi Terjadinya Penyakit Scabies di Pondok Pesantren Matholiul Huda Al Kautsar Kabupaten Pati. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 7(1), 100-112. Retrieved from http://ejournal13.undip.ac.id/index.php/medico

Nisa, Asyari. (2023). Hubungan Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Scabies di Wilayah Kerja Puskesmas Salawu Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, 9(1), 1-19. Retrieved from https://jurnal.unsil.ac.id

Nurohmah, P. I. (2018). Kondisi Fisik Lingkungan dan Keberadaan Sarcoptes scabiei pada Kuku Warga Binaan Pemasyarakatan Penderita Scabies di Blok A Lembaga Pemasyarakatan Klas I Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 10(3), 259-266.

Priyanto, D. (2013). Peran Air dalam Penyebaran Penyakit. Balaba, pp. 27-28.

Purnama, I. (2016). Hubungan Tingkat Pengetahuan Santri dengan Perilaku Pencegahan Scabies di Pondok Pesantren Darul Taqwa Bulusan Semarang Tahun 2006. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 5(4), 1064-173.

Purwiyantini, I. Y. (2016). Analisis Kualitas Air Konsumsi Penderita Penyakit Kulit di Pondok Pesantren Al Hikmah Benda Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes. Prosiding Seminar Nasional Fisika, 5, 47-50. doi:doi.org/10.21009/0305020609

Kemenkes. (2019). Pedoman Teknis Tentang Pemberantasan Lalat. Jakarta: Depkes RI.

Kemenkes. (2023). Peraturan Kesehatan. Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan.

Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Indonesia.

Singkam, A. R. (2021). Perbandingan Kualitas Air Sumur Galian dan Bor Berdasarkan Parameter Kimia dan Fisika. BIOEDUSAINS, 4(2), 155-166. doi: https://doi.org/10.31539/bioedusains.v4i2.2346

Siregar, D. N. (2023). Hubungan Kualitas Air Sungai Bahilang Dengan Keluhan Kesehatan Kulit Pengguna Air Sungai di Kelurahan Mandailing Kota Tebing Tinggi. Skripsi Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara.

Sofiana, N. N. (2017). Hubungan Personal Hygiene dan Kepadatan Hunian dengan Kejadian Scabies pada Santri di Pondok Pesantren Yayasan Islam Daud Kholifa Semen Magetan. Skripsi Bhakti Husada Mulia Madiun, 1-121.

Syailindra, H. M. (2016, April). Scabies. Majority, 5(2), 37-42.

WHO. (2019). WHO Informal Consultation on a Framework for Scabies Control. World Health organization Regional Officer for the Western Pacific, 1-48. Retrieved from https://www.who.int/publications/i/item/9789240008069

Widyaswara, P. A., & Yuwono, P. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan Masyarakat dalam Mitigasi Bencana Alam Tanah Longsor. University Research Colloquium , 305-314.

Downloads

Published

29-09-2024

Issue

Section

Articles