The Optimasi Alternatif Pola Tata Tanam Berdasarkan Neraca Air Pada Daerah Irigasi Bekutel

Abstrak

Water use that does not pay attention to the balance between inputs and outputs causes problems in the effectiveness and efficiency of its use. One of the influencing factors is the inappropriate cropping pattern. This is the case in D.I. Bekutel in Bali Province. From these problems, it is necessary to conduct scientific research to analyse and evaluate alternative cropping patterns based on the condition of the water balance in D.I. Bekutel at a certain period of time. The purpose of this research is to optimally utilise water in D.I. Bekutel from various alternative cropping patterns in one year of the growing season. The method in this research is quantitative by using primary data analysis and secondary data. To achieve the objectives of this research, it starts from primary data collection based on field surveys and secondary data collection obtained from relevant agencies. The selected alternative cropping pattern is alternative cropping pattern IV because it produces the smallest irrigation water use rate of 1.048 litres/second/hectare. The water balance condition for the existing cropping pattern experienced a surplus of 15.80 percent when the mainstay discharge decreased, while for the selected alternative cropping pattern experienced a surplus of 39.55 percent under the same conditions.

Penggunaan air yang tidak memperhatikan keseimbangan antara input dan output mengakibatkan masalah pada efektifitas dan efisiensi penggunaannya. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah tidak tepatnya pola tata tanam. Hal ini terjadi di Daerah Irigasi Bekutel di Provinsi Bali. Dari permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian ilmiah untuk menganalisis dan mengevaluasi alternatif pola tata tanam berdasarkan kondisi neraca air di D.I. Bekutel pada kurun waktu tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan air di D.I. Bekutel secara optimal dari berbagai alternatif pola tanam dalam satu tahun musim tanam. Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan analisis data primer dan data sekunder. Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini, dimulai dari pengumpulan data primer berdasarkan survei lapangan dan pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait. Alternatif pola tata tanam yang terpilih adalah alternatif pola tata tanam IV karena menghasilkan tingkat penggunaan air irigasi yang paling kecil yaitu sebesar 1,048 liter/detik/hektar. Kondisi neraca air untuk pola tata tanam eksisting mengalami surplus sebesar 15,80 persen pada saat debit andalan menurun, sedangkan untuk pola tanam alternatif terpilih mengalami surplus sebesar 39,55 persen pada kondisi yang sama