Analisis Sifat Fisik Velva Labu Kuning dengan Kombinasi Pektin dan Gum Arab Sebagai Bahan Penstabil

Authors

  • Eriska Yuriska Indriya Priyono Dewi Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang, Jawa Timur, Indonesia
  • Soenar Soekopitojo Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang, Jawa Timur, Indonesia
  • Issutarti Issutarti Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang, Jawa Timur, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.17977/UM068v1n2p137-141

Keywords:

velva labu kuning, pektin, gum arab, overrun, daya leleh

Abstract

Labu kuning kaya akan kandungan β-karoten, serat pangan dan vitamin C yang tinggi. Labu kuning memungkinkan untuk dijadikan velva yang merupakan produk sejenis es krim yang terbuat dari bahan utama buah atau sayuran. Keunggulan produk velva yaitu memiliki kandungan serat yang tinggi dan rendah lemak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kombinasi pektin dan gum arab sebagai bahan penstabil terhadap sifat fisik (overrun dan daya leleh) velva labu kuning. Jenis penelitian yang digunakan termasuk dalam penelitian eksperimen dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari satu faktor dengan tiga tingkatan. Perlakuan pada penelitian ini dengan penambahan bahan penstabil pektin dan gum arab dengan rasio 67 persen, 33 persen, 50 persen, 50 persen, 33 persen, 67 persen. Pada masing-masing perlakuan dilakukan dua kali pengulangan. Data dianalisis menggunakan ANOVA apabila terdapat perbedaan maka, akan dilakukan uji lanjut dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) dengan signifikansi 5%. Data hasil analisis penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nyata pada masing-masing perlakuan dengan rasio yang berbeda. Nilai tertinggi sifat fisik (overrun dan daya leleh) diperoleh dari kombinasi pektin dan gum arab dengan rasio 33 persen : 67 persen. Hasil dari penelitian menunjukkan sifat fisik overrun velva labu kuning memperoleh rerata 35,714 persen, sifat fisik daya leleh velva labu kuning memperoleh rerata 59,292 menit.

References

Goff H. D., & Hartel R. W. 2013. Ice Cream. Department of Food Science. New York Heldelberg Dordrecht London.

Hendrasty, H. K. (2003). Tepung Labu Kuning Pembuatan dan Pemanfatannya. Yogyakarta: Kanisus.

Mardianti, A., Praptiningsih, Y., & Kuswardhani, N. (2016). Karakteristik velva buah mangga endhog (Mangifera indica L.) dengan penstabil CMC dan pektin.

Ranonto, N. R., Nurhaeni, N., & Razak, A. R. (2015). Retensi karoten dalam berbagai produk olahan labu kuning (Cucurbita moschata Durch). Natural Science: Journal of Science and Technology, 4(1).

Sakawulan, D., Budi, F. S., & Syamsir, E. (2014). Pembuatan velva fruit pisang dengan bahan dasar tepung pisang dan carboxy methyl cellulose sebagai bahan penstabil. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 3(4).

Sapriyanti, R., Nurhartadi, E., & Ishartani, D. (2014). Karakteristik Fisikokimia dan Sensori Velva Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) dengan Pemanis Madu. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 7(1).

Setyawan, A. (2007). Gum Arab.

Sholihah, R., Yusmarini, Y., & Johan, V. S. Pemanfaatan Bubur Nanas dalam Pembuatanvelva Ubi Jalar Ungu (Doctoral dissertation, Riau University).

Sofjan, R. P., & Hartel, R. W. (2004). Effects of overrun on structural and physical characteristics of ice cream. International Dairy Journal, 14(3), 255-262.

Susilowati, T., & Candra, D. A. (2013). Pembuatan velva sayuran (kajian proporsi wortel, tomat, kecambah dan penambahan na-cmc terhadap kualitas velva sayuran). Jurnal Teknologi Pangan, 4(2).

Stephen, A. M., & Phillips, G. O. (2016). Food polysaccharides and their applications. CRC press.

Downloads

Published

28-02-2021

Issue

Section

Articles