Struktur Koreografi Tari Rara Abhinaya sebagai Tari Penyambutan Tamu Di Kabupaten Madiun

Authors

  • Rosalia April Yanti Universitas Negeri Malang
  • Ninik Harini Universitas Negeri Malang
  • Yurina Gusanti Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um064v3i112023p1574-1584

Keywords:

struktur koreografi, gerak tari, Rara Abhinaya

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur koreografi pada tari Rara Abhinaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian diambil dari observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan analisis data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian struktur koreografi tari Rara Abhinaya ini menunjukkan ada 24 unsur gerak (kepala, badan, tangan, dan kaki), 12 motif gerak, dan 16 ragam gerak tari, iringan gamelan lengkap laras pelog pathet 5, tata rias dengan rias korektif cantik, tata busana seperti Gambyong Pareanom hanya terdapat perbedaan Bolero dan hiasan kepala, tema mengenai kepemim­pinan Retno Djumilah, dan properti yang digunakan sampur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru maupun peneliti selanjutnya agar mampu mengembangkan dan melestarikan karya-karya seni daerah lainnya.

Kata kunci: struktur koreografi, gerak tari, tari Rara Abhinaya

Choreographic Structure of Rara Abhinaya Dance as a Guest Welcoming Dance in Madiun Regency

The research aims to describe the choreographic structure of the Rara Abhinaya dance. It is a qualitative descriptive study. The data sources include observation, interviews, and documentation, with data analysis using source triangulation and technique triangulation. The results of the research on the choreographic structure of the Rara Abhinaya dance show 24 movement elements (head, body, hands, and feet), 12 movement motifs, and 16 dance movement variations, accompanied by a complete gamelan ensemble in the pelog scale, pathet 5, makeup arrangement with beautiful corrective makeup, costume arrangement similar to Gambyong Pareanom with the only difference being the Bolero and head ornaments, themed on the leadership of Retno Djumilah, and the use of a sampur as a property. The research results are expected to serve as a reference for teachers and future researchers to be able to develop and preserve other regional artistic works.

Keywords: dance, structure, choreography, Rara Abhinaya dance

References

Andriani, L., Asriati, A., & Mansyur, H. (2018). Struktur Tari Sakin di Nagari Pitalah Kecamatan Batiputih Kabupaten Tanah Datar. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 5(1), 10–27.

Argananto, S., & Prihatini, N. S. (2021). Pasihan Mataraman: Bentuk dan Struktur Gerak Tari Asmara Hastungkara. JCARE: Journal of Choreographic and Artistic Research, 1(1), 9-19.

Harmulasari, S. D. (2018). Garap Tari Orek-Orek Karya Sri Widajati Di Kabupaten Ngawi (Doctoral dissertation, Fakultas Seni Pertunjukan).

Hidajat, R. (2017). Kreativitas Koreografi. Surya Pena Gemilang.

Jazuli, M. (2016). Peta Dunia Seni Tari. CV Farishma Indonesia.

Kaeksi, M. H. (2016). Koreografi Tari Nyai Brintik Garapan Yoyok Bambang Priyambodo. Universitas Negeri Semarang.

Mariah, Y. S., Riana, R., Yasmin, S., & Sabaria, R. (2021). TARI JEMBAR AGUNG. 1(2), 39–46.

Mayasari, S. A. (2014). Struktur Tari Topeng Klono Sewandono pada Padepokan Asmorobangun Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Universitas Negeri Malang.

Nastiti, L. S. dan M. (2021). JURNAL SENI TARI Koreografi Tari Gambyong Jangkung Kuning di Surakarta. Seni Tari, 10(1), 45–55.

Rindasari, R. Y. (2022). Struktur dan makna simbolik gerakan Tari Jaran Thik di Sanggar Turonggo Nogo Suro Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo. SKRIPSI Mahasiswa UM.

Rizanti, E., Indriyanto, R., Sendratasik, J., Bahasa, F., & Semarang, U. N. (2016). Kajian Nilai Estetis Tari Rengga Manis Di Kabupaten Pekalongan. Jurnal Seni Tari, 5(1), 1–11.

Saputra, A. D. M. (2018). Bentuk Tari Gambyong Sembung Gilang Karya Hadawiyah Endah Utami (Doctoral dissertation, Fakultas Seni Pertunjukan).

Sari, K. M., Asriati, A., & Darmawati. (2013). Struktur Gerak Tari Tupai Jonjang di Kanagarian Lumpo Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan. E-Jurnal Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang, 2(1), 65–72.

Seriati, N. N. (2015). Kendala Penciptaan Karya Tari oleh Mahasiswa. Imaji, 13(1). https://doi.org/10.21831/imaji.v13i1.4048

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan. Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

(1), 68–78.

Ulfa, N., Supadmi, T., & Hartati, T. (2018). Analisis struktur tari guel. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik, 3(3).

Wardani, R. K. (2018). Kreativitas Jonet Sri Kuncoro dalam Karya Tari Ambabar Batik. Greget, 17(2), 145–169.

Wulandari, A. D., & Cahyono, A. (2016). Koreografi Tari Batik Jalmprang Kota Pekalongan. Jurnal Fakultas Bahasa Dan Seni, 1(1), 1–15.

Wulandari, D. (2017). Koreografi rasa gundah geometris karya eko supendi. Pengkajian, 16(1), 68–78.

Downloads

Published

2023-11-30

How to Cite

April Yanti, R. ., Ninik Harini, & Yurina Gusanti. (2023). Struktur Koreografi Tari Rara Abhinaya sebagai Tari Penyambutan Tamu Di Kabupaten Madiun. JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 3(11), 1574–1584. https://doi.org/10.17977/um064v3i112023p1574-1584

Issue

Section

Articles