Adonan Biang Tan de Bakker dalam Film Madre Karya Sutradara Beni Setiawan: Kajian Gastronomi

Authors

DOI:

https://doi.org/10.17977/um064v2i62022p782-797

Keywords:

Kuliner, Gastronomi, Tan de Bakker, Madre

Abstract

Abstract: Human and culinary relationships cannot be separated. Culinary is a primary that must be met by humans. In this study, culinary is not only a tongue treat and fulling stomach, but has become the main topic of study. Through gastronomy, culinary is seen as something that affects the lives of characters. Madre is a film that presents culinary as the object of the story, which is a basic dough. The purpose of this study were: (1) the human and food relationships in Madre, (2) the aesthetic value of Tan de Bakker's basic dough (madre) in Madre, and (3) Madre's dough as the identity of a family. This research is a qualitative descriptive study that produces data in the form of exposure that aims to provide an overview of Madre. The data source is from movie by Beni Setiawan. Data is obtained from the dialogue and actions of characters in the storyline of the film. The theory used in this study is literary gastronomy, a study that explores the relationship between humans and culinary based on the function. Data collection techniques are watch the movie, dialogue transcripts, and note-taking techniques. Next, it will be analyzed by identifying data, classifying data, and interpreting data by relating data findings to theory. The results of this study state that culinary and humans have a very close relationship. Not until there, culinary also has an aesthetic concept, namely its origin or history (culinary naming), taste, way of presentation, and how to eat it. Through that concept, culinary has a differentiator with other culinary. In addition, culinary also becomes an identity of a group.

Keywords: culinary; film; gastronomy, Tan de Bakker

Abstrak: Hubungan manusia dan kuliner tidak dapat dipisahkan. Kuliner merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh manusia. Pada penelitian ini, kuliner bukan hanya menjadi pemanja lidah dan pengisi perut, melainkan menjadi topik utama kajian. Melalui gastronomi sastra, kuliner dipandang sebagai sesuatu yang berpengaruh terhadap kehidupan tokoh. Madre merupakan film yang meng­hadirkan kuliner sebagai objek ceritanya, yaitu berupa adonan biang roti. Tujuan penelitian ini ada­lah mendeskripsikan: (1) hubungan manusia dan makanan dalam film, (2) nilai estetika roti dari adonan biang () milik Tan de Bakker dalam film Madre, dan (3) adonan biang madre sebagai identitas suatu keluarga. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menghasilkan data berupa paparan yang bertujuan untuk memberikan gambaran film Madre. Sumber data penelitian ini adalah film Madre karya Beni Setiawan. Data diperoleh dari dialog dan tindakan tokoh yang ada pada jalan cerita film. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah gastronomi sastra fungsional, yakni sebuah studi yang mendalami hubungan manusia dan kuliner berdasarkan fungsinya. Teknik pengumpulan data berupa melakukan kegiatan menonton, transkrip dialog, dan teknik catat. Selanjutkan akan dianalisis dengan kegiatan pengidentifikasian data, pengklasifikasian data, dan interpretasi data dengan menghubungan temuan data dengan teori. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kuliner dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat. Tidak sampai situ, kuliner juga memiliki konsep estetika, yaitu asal-usul atau sejarahnya (penamaan kuliner), citarasa, cara penyajian, dan tata cara menyantapnya. Melalui konsep itulah, kuliner memiliki pembeda dengan kuliner lain. Selain itu, kuliner juga menjadi sebuah identitas dari sebuah kelompok.

Kata kunci: kuliner; film; gastronomi, Tan de Bakker

References

Anggraeni, P. (2015). Menu populer Hindia Belanda (1901-1942): Kajian pengaruh budaya Eropa terhadap kuliner Indonesia. Jurnal Sejarah dan Budaya, 9(1), 90–94. doi: https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17977/um020v9i12015p88-95

Artika, M. D. (2013). Novel Aruna dan lidahnya karya Laksmi Pamuntjak: Perspektif gastrocriticism. BAPALA, 4(1), 1–11. Retrieved from https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/bapala/article/view/19112

Bramantio. (2017). Sastra dan kuliner: Evolusi gastronomi ke gastroskopi dalam tiga cerpen Indonesia. JENTERA: Jurnal Kajian Sastra, 2(1), 22–45. Retrieved from https://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/jentera/article/view/391/194

Cahyani, N., & Puspitasari, R. (2020). Pendampingan penguasaan table manners untuk bisnis bagi karyawan BPR Mandiri. Jurnal Abdimas Dedikasi Kesatuan, 1(1), 67–76. doi: https://doi.org/10.37641/jadkes.v1i1.338

Efendi, R., Hayati, Y., & Zulfadhli. (2017). Transformasi cerpen Madre karya Dewi Lestari ke Film Madre karya sutradara Beni Setiawan: Kajian ekranisasi. Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia UNRI, 5(1), 791–792. Retrieved from http://ejournal.unp.ac.id/index.php/ibs/article/view/9877

Endraswara, S. (2018). Metodologi penelitian: Gastronomi sastra. Yogyakarta: Textium.

Faushan, M. A., & Anggadwita, G. (2018). Analisis succession planning pada family business berbudaya Tionghoa di kota Bandung (Studi kasus pada Martabak San Fransisco, Saboga Food, Batagor Abuy, dan Mie Lezat). E-Proceedings of Management, 5(1), 181–188. Retrieved from https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article/view/6338

Hijriyah, U. (2016). Menyimak: Strategi dan implikasinya dalam kemahiran berbahasa. Lampung: Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Raden Intan Lampung. Retrieved from http://repository.radenintan.ac.id/219/11/Strategi_Menyimak_Umi_Hijriyah.pdf

Irmayani, R. (2015). Cita rasa (Undergraduate paper). Retrieved from https://www.scribd.com/document/257021016/CITA-RASA

Jati, G. P. (2020). Transmisi memori dan wacana rekonsiliasi dalam cerpen “Perempuan Sinting di Dapur” karya Ugoran Prasad: Kajian postmemory. JENTERA: Jurnal Kajian Sastra, 9(1), 28–42. doi: https://doi.org/10.26499/jentera.v9i1.2265

Kartiwan, Hidayah, Z., & Badewi, B. (2008). Metoda pembuatan adonan untuk meningkatkan mutu roti manis berbasis tepung komposit yang difortifikasi rumput laut. Partner, 15(1), 1–9. Retrieved from https://jurnal.politanikoe.ac.id/index.php/jp/article/view/109

Khairana, A. A. (2017). Tindak tutur ilokusi dalam dialog film “Aku, Kau, Dan Kua” karya Monty Tiwa. E-Journal UNDIP, 1–14. Retrieved from http://eprints.undip.ac.id/58609/

Khairunnisa, S. N. (2020, October 3). Apa itu sourdough? roti dari adonan biang ragi alami yang kian populer. KOMPAS.com. Retrieved from https://www.kompas.com/food/read/2020/10/03/132220575/apa-itu-sourdough-roti-dari-adonan-biang-ragi-alami-yang-kian-populer?page=all

Kiptiyah, B. M. (2018). Gastro kritik: Kajian sastra berwawasan kuliner sebagai wahana pengenalan dan pelestarian kuliner nusantara. Kongres Bahasa Indonesia, 1–15. Retrieved from http://repositori.kemdikbud.go.id/10024/

Mulyani, S., Amri, S., Nurhayati, N., & Sunarto, S. (2021). Pelatihan table manner kelurahan Dwikora kecamatan Medan Helvetia. RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 72–78. doi: https://doi.org/10.46576/rjpkm.v2i1.662

Pratista, H. (2008). Memahami film. Yogyakarta: Homerian.

Pusuma, D. A., Praptiningsih, Y., & Choiron, M. (2018). Karakteristik roti tawar kaya serat yang disubstitusi menggunakan tepung ampas kelapa. Jurnal Agroteknologi, 12(01), 29–42. doi: https://doi.org/10.19184/j-agt.v12i1.7886

Putri, S. H., & Kadarisman, Y. (2019). Etos kerja pedagang etnis tionghoa dan keberhasilannya dalam berdagang di kelurahan Sago kecamatan Senapelan kota Pekanbaru. JOM FISIP, 6(1), 1–15. Retrieved from https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/23673

Rahman, F. (2016). Estetika kuliner: Filosofi, sejarah, & gastronomi. ECF: Extension Course Filsafat, 1. doi: https://doi.org/https://doi.org/10.26593/ecf.v0i1.2292.%25p

Sari, D. P., Anwar, I. Z., & Sofyaningsih, M. (2019). Perbedaan persepsi citarasa, asupan energi dan zat gizi makro sebelum dan sesudah modifikasi lauk nabati di Panti Asuhan Al-Ikhwaniyah Tangerang Selatan. ARGIPA: Arsip Gizi dan Pangan, 4(1), 37–44. doi: https://doi.org/10.22236/argipa.v4i1.3286

Sitepu, K. M. (2019). Penentuan konsentrasi ragi pada pembuatan roti. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Agrokompleks, 2(1), 71–77. Retrieved from https://journal.unhas.ac.id/index.php/jppa/article/view/6530

Syah, R. H. (2015). Stratifikasi sosial dan kesadaran kelas. SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-I, 2(1). doi: https://doi.org/10.15408/sjsbs.v2i1.2239

Yulia, C. (2019). Modul table manners (Course module, Universitas Pendidikan Indonesia, Jakarta). Retrieved from http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/1980070120050 12-CICA_YULIA/MODUL_TABLE_MANNERS.pdf

Downloads

Published

2022-06-22

How to Cite

Kuswantoro, E. B., & Karkono, K. (2022). Adonan Biang Tan de Bakker dalam Film Madre Karya Sutradara Beni Setiawan: Kajian Gastronomi. JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 2(6), 782–797. https://doi.org/10.17977/um064v2i62022p782-797

Issue

Section

Articles