Pengaruh Penggunaan Konsentrasi Ekstrak Daun Pegagan (Centella Asiatica L. Urban) Terhadap Sifat Fisik dan Kapasitas Antioksidan Mochi Ice Cream

Authors

  • Yeri Ayu Safitri Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang, Jawa Timur, Indonesia
  • Ummi Rohajatien Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang, Jawa Timur, Indonesia
  • Laili Hidayati Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang, Jawa Timur, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.17977/UM068v1n5p344-350

Keywords:

ekstrak daun pegagan, mochi ice cream, sifat fisik, kapasitas antioksidan

Abstract

Pegagan leaf is a plant that is known and found by many people in Indonesia as a medicinal plant. Pegagan can also be used in food and beverage products, one of which is mochi ice cream. This study aims to determine the physical properties (color and breaking power) and antioxidant capacity of mochi ice cream by using the concentration of pegagan leaf extract, namely 20 percent, 30 percent, and 40 percent of the weight ratio of pegagan leaves and water volume. The experimental design in this study used a completely randomized design (CRD) with each concentration treatment carried out twice. The data obtained were analyzed using one-way ANOVA (Analysis of Variance) test. If there is a significant difference, the DMRT (Duncan's Multiple Range Test) is carried out. The results showed that the physical properties of mochi ice cream pegagan leaf extract at the highest brightness color level (L) were obtained from the concentration of pegagan leaf extract 20 percent. The highest level of greenish color (a-) was obtained from a concentration of 40 percent pegagan leaf extract. The highest level of yellowish color (b +) was obtained from a concentration of 20 percent pegagan leaf extract. The highest breaking power was obtained from a concentration of 20 percent pegagan leaf extract. The highest antioxidant capacity was obtained from a concentration of 40 percent pegagan leaf extract. Based on the results of the study stated that the use of pegagan leaf extract concentration affected the color, breaking power, and antioxidant capacity of mochi ice cream.

Daun pegagan merupakan tanaman yang dikenal dan banyak dijumpai masyarakat di Indonesia sebagai tanaman obat. Pegagan juga dapat dimanfaatkan dalam produk makanan dan minuman, salah satunya adalah mochi ice cream. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik (warna dan daya putus) dan kapasitas antioksidan mochi ice cream dengan penggunaan konsentrasi ekstrak daun pegagan yaitu 20 persen, 30 persen, dan 40 persen dari perbandingan berat daun pegagan dan volume air. Rancangan percobaan dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan masing-masing perlakuan konsentrasi dilakukan dua kali pengulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji one-way ANOVA (Analysis of Variance). Jika terdapat perbedaan yang nyata maka dilakukan uji lanjut DMRT (Duncan’s Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat fisik mochi ice cream ekstrak daun pegagan pada tingkat warna kecerahan (L) tertinggi diperoleh dari konsentrasi ekstrak daun pegagan 20 persen. Tingkat warna kehijauan (a-) tertinggi diperoleh dari konsentrasi ekstrak daun pegagan 40 persen. Tingkat warna kekuningan (b+) tertingggi diperoleh dari konsentrasi ekstrak daun pegagan 20 persen. Daya putus tertinggi diperoleh dari konsentrasi ekstrak daun pegagan 20 persen. Kapasitas antioksidan tertinggi diperoleh dari konsentrasi ekstrak daun pegagan 40 persen. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa penggunaan konsentrasi ekstrak daun pegagan berpengaruh terhadap warna, daya putus, dan kapasitas antioksidan mochi ice cream.

References

Bermawie, N., Purwiyanti, S., & Mardiana. (2008). Keragaan Sifat Morfologi, Hasil dan Mutu Plasma Nutfah Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban). Buletin Littro, 19(1), 1─ 17.

Chaiwanichsiri, S., Dharmasuriya, N., Sonthornvit, N., & Janjarasskul, T. (2000). Process Improvement to Preserve the Color of Instant Pennywort Centella asiatica (Linn.) Urban. Journal Scient Research Chulalongkorn University, 25(2), 237─ 243.

Daniel, R.M., Stelian, S., & Dragomir, C. (2010). The Effect of Acute Physical Exercise on The Antioxidant Status of The Skeletal and Cardiac Muscle in The Wistar Rat. Romanian Biotechnological Letters, 15(3), 56─ 61.

Erda, Z. (2011). Formulasi Serbuk Tabur Daun Pegagan (Centella asiatica) pada MP-ASI sebagai Produk Pangan Fungsional. Tesis. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Febriani, N. (2015). Daya Putus dan Elastisitas Mi Instan Fortifikasi Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk.). Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.

Fitri, A.D. (2018). Pengembangan Produk Mochi dengan Penambahan Torbangun (Coleus amboinicus Lour) sebagai Alternatif Makanan Selingan bagi Remaja Putri. Skripsi. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor.

Hashim, P. (2011). Centella asiatica in Food and Beverage Applications and Its Potential Antioxidant and Neuroprotective Effect. International Food Research Journal, 18(4), 1215 ─ 1222. Dari https://www.researchgate.net/publication/267036005_Centella_asiatica_in_food_and_beverage_applications_and_its_potential_antioxidant_and_neuroprotective_effect.

Joshi, K. & Chaturvedi, P. (2013). Therapeutic Efficiency of Centella asiatica (L.) Urban Underutilized Green Leafy Vegetable: An Overview. International Journal of Pharma and Bio Sciences, 4(1), 135─ 149..

Lasmadiwati, E., Herminati, M.M., & Indriani,Y.H. (2003). Pegagan. Jakarta: Penebar Swadaya.

Lestari, A.B.S., Fudholi, A., Nugroho, A.K., & Setyowati, E.P. (2015). Pengaruh Purifikasi n-Heksana pada Serbuk Simplisia terhadap Kadar Asiatikosida, Penangkapan Radikal Bebas dan Kadar Fenol Total Ekstrak Etanolik Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban). Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 13(1), 10─ 16.

Mahapatra, K.D. & Kumar, B. (2012). Ancient and Pharmacological Review on Centella asiatica: A Potential Herbal Panacea. International Journal of Research and Reviews in Pharmacy and Applied Science, 2(6), 1062─ 1072.

Matsuda, H., Morikawa, T., Ueda, H., & Yoshikawa, M. (2001). Saponin Constituents of Gotu Kola (2): Structures of New Ursane- and Oleanane-Type Triterpene Oligoglycosides, Centellasaponins B, C, and D, from Centella asiatica Cultivated in Sri Lanka. Chem. Pharm. Bull., 49(10), 1368─ 1371. Dari https://www.jstage.jst.go.jp/article/cpb/49/10/49_10_1368/_pdf/-char/ja.

Molyneux, P. (2004). The Use of The Stable Free Radical Diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for Estimating Antioxidant Activity. Songklanakarin Journal of Science and Technology, 26(2), 211─ 219.

Nur, A.A.K., Devi, M., & Hidayati, L. (2017). Pengaruh Penambahan Pegagan(Centella asiatica (L.) Urban) terhadap Daya Terima dan Mutu Kerupuk. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 6(3), 109─ 151.

Prabowo, W. (2002. Centella Anti Radang. Jakarta: PT Intisari Mediatama.

Putri, W.D.R., Zubaidah, E., & Sholahudin, N. (2012). Ekstraksi Pewarna Alami Daun Suji, Kajian Pengaruh Blanching dan Jenis Bahan Pengekstrak. Jurnal Teknologi Pertanian, 4(1), 13─ 24.

Rahman, M., Hossain, S., Rahaman, A., Fatima, N., Nahar, T., Uddin, B., & Basunia, M.A. (2013). Antioxidant Activity of Centella asiatica (Linn) Urban: Impact of Extraction Solvent Polarity. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, 1(6), 27─ 32.

Rohyani, I.S., Aryanti, E., Suripto. (2015). Kandungan Fitokimia Beberapa Jenis Tumbuhan Lokal yang Sering Dimanfaatkan sebagai Bahan Baku Obat di Pulau Lombok. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 1(2), 388─ 391.

Safitri, D. (2014). Analisis Hasil Pertanian “Colour Reader”. Laporan Praktikum. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jambi.

Setiari, N. & Nurchayati, Y. (2009). Eksplorasi Kandungan Klorofil pada Beberapa Sayuran Hijau sebagai Alternatif Bahan Dasar Food Supplement. Bioma, 11(1), 6─ 10.

Shahwar, D., Ahmad, N., Ullah, S., & Raza, M. A. (2010). Antioxidant Activities of The Selected Plants from The Family Euphorbiaceae, Lauraceae, Malvaceae, and Balsaminaceae. African Journal of Biotechnology, 9(7), 1086─ 1096.

Siregar C.J. & Wikarsa, S. (2010). Teknologi Farmasi Sediaan Tablet. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran.

Siregar, R.A.S., Nurmi, A., & Hasibuan, M. (2017). Pemberian Ekstrak Pegagan (Centella asiatica) Terhadap Performans Ayam Boiler. Jurnal Peternakan, 1(2), 23─ 27.

Sunyoto, R.S. (2017). Pengaruh Penambahan Serbuk Daun Pegagan (Centella asiatica L.) dengan Persentase yang Berbeda pada Mutu Sus Kering. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.

Tawiri, S., Gehlot, S., & Gambhir, I.S. (2011). Centella asiatica: A Concise Drug Review with Probable Clinical Uses. Juornal of Stress Physiologt & Biochemistry, 7(201), 38─ 44.

Wahyuni, D. T., & Widjanarko, S. B. (2015). Effect of Solvent Type and Extraction Time on Pumpkin Carotenoid Extract with Ultrasonic Wave Method. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(3), 390─ 401.

Winarno, F.G. (2002). Pangan Gizi, Teknologi, dan Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Winarno, F.G. (2004). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Yuwono, S.S. & Susanto, T. (2001). Pengujian Fisik Pangan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Zainol, N.A., Voo, S.C., Sarmidi, M.R., & Aziz, R.A. (2008). Profiling of Centella asiatica (L.) Urban Extract. The Malaysian Journal of Analytical Sciences, 12(2), 322─ 327.

Downloads

Published

29-05-2021

Issue

Section

Articles