Keterampilan Proses Sains pada Mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang pada Materi Kalor

Authors

  • Mukhammad Ibnu Adam
  • Silvia Putri Ariana
  • Bakhrul Rizky Kurniawan

Keywords:

Science Process Skills, Keterampilan Proses Sains, Heat, Kalor, Physics, Fisika

Abstract

Physics is considered difficult if it does not pay attention to its essence as a product and process. In learning physics to develop students' skills, one of them is using science process skills. The ability of science process skills must be possessed by prospective scientists because it is a basic ability related to intellectual, manual and social. Science process skills are generally found in practical activities, or can be observed through observation, but in this study only measurements were made using a steady assessment instrument in the form of a description test. This study aims to measure the ability of students' science process skills. The method used in this research is a descriptive method. The instrument used is limited to the heat material. The instrument used was 11 questions in the form of a description test given to 20 students of Physics Education, State University of Malang. The description test questions tested have met the validity, reliability, level of difficulty and discriminating power. Aspects of science process skills used are asking questions, hypothesizing, planning experiments, interpreting, and communicating. The research results obtained from the analysis of the answers to the science process skills test, the average value of all research subjects was 58.4. The highest aspect of science process skills is designing experiments with an average percentage of 91.25 percent and the lowest is communicating with an average percentage of 27 percent.

 

Ilmu Fisika dianggap susah jika tidak memperhatikan hakikatnya sebagai produk dan proses. Dalam pembelajaran fisika untuk mengembangkan keterampilan peserta didik salah satunya menggunakan keterampilan proses sains. Kemampuan keterampilan proses sains harus dimiliki para calon ilmuwan karena merupakan kemampuan dasar yang berkaitan dengan intelektual, manual dan sosial. Keterampilan proses sains umumnya ditemukan dalam kegiatan praktikum, atau dapat diamati melalui observasi, namun dalam penelitian ini hanya dilakukan pengukuran menggunakan instrumen penilaian yang ajeg berupa tes uraian. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan keterampilan proses sains mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Instrumen yang digunakan dibatasi pada materi kalor. Instrumen yang digunakan sebanyak 11 butir soal berupa tes uraian yang diberikan pada 20 mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang. Soal tes uraian yang diujikan sudah memenuhi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda. Aspek keterampilan proses sains yang digunakan yaitu mengajukan pertanyaan, berhipotesis, merencanakan percobaan, menafsirkan, dan berkomunikasi. Didapatkan hasil penelitian dari analisis jawaban tes keterampilan proses sains rata-rata nilai semua mahasiswa subjek penelitian sebesar 58,4. Adapun aspek keterampilan proses sains tertinggi adalah merancang percobaan dengan persentase rata-rata 91,25 persen dan yang terendah adalah berkomunikasi dengan persentase rata-rata 27 persen.

References

Arumsari, L. T., Rosilawati, I., & Kadaritna, N. (2016). Pengembangan Instrumen Asesmen Keterampilan Proses Sains pada Materi Teori Tumbukan. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Kimia, 5(1), 140–151. https://doi.org/10.1128/AAC.03728-14

Basuki, F. R., Jufrida, Kurniawan, W., Devi, I. P., & Fitaloka, O. (2019). Tes Keterampilan Proses Sains: Multiple Choice Format. Jurnal Pendidikan Sains (JPS), 7(2), 101–111. https://doi.org/10.26714/jps.7.2.2019.9-19

Dahemmuksi, G., Rizalman, R., & Wirman, R. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Negeri Merangin.

Marshall, J. A., Hagedorn, E. A., & O’Connor, J. (2009). Anatomy of a physics test: Validation of the physics items on the Texas Assessment of Knowledge and Skills. Physical Review Special Topics - Physics Education Research, 5(1). https://doi.org/10.1103/PhysRevSTPER.5.010104

Nazir, M. (1988). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.

Nurhasanah. (2016). Penggunaan Tes Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa dalam Pembelajaran Konsep Kalor dengan Model Inkuiri Terbimbing. In Repository.uinjkt.ac.id.

Rusmiyati, A., & Yulianto, A. (2009). Peningkatan Keterampilan Proses Sains dengan Menerapkan Model Problem Based-Instruction. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 5(2), 75–78. https://doi.org/10.15294/jpfi.v5i2.1013

Rustaman, N. Y. (2004). Asesmen Pendidikan IPA. Diklat NTT04, 1–7.

Sumarna, S. (2009). Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes. Remaja Rosdakarya.

Trianto. (2014). Model Pembelajaran Terpadu. PT Bumi Aksara.

Downloads

Published

25-04-2022

How to Cite

Adam, M. I. ., Ariana, S. P. ., & Kurniawan, B. R. . (2022). Keterampilan Proses Sains pada Mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang pada Materi Kalor. Jurnal MIPA Dan Pembelajarannya (JMIPAP), 2(4), 248–256. Retrieved from http://journal3.um.ac.id/index.php/mipa/article/view/2349

Issue

Section

Articles