Studi Fenomena Minat Siswa Memanfaatkan Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP

Authors

  • Nanda Putriana Universitas Negeri Malang
  • M. Ramli Universitas Negeri Malang
  • Fitri Wahyuni Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um065v3i102023p930-941

Keywords:

student interest, guidance and counselling services, school counsellor, minat siswa, layanan bimbingan dan konseling, konselor sekolah

Abstract

Abstract: Guidance and counselling play a crucial role in facilitating student development. Interesting phenomena have been observed on one of the Junior High School in the city of Malang: students’ reluctance to attend the Guidance and Counselling room, their fear and anxiety when called to meet the counsellor and their suboptimal utilisation of Guidance and Counselling services. This qualitative study employed a phenomenological approach to describe students’ interests and the counsellors’ attempts towards Guidance and Counselling services. This study comprised students in seventh through ninth grades, counsellors, principals, vice principals for student affairs, and homeroom teachers serving as informants. The study’s findings indicated that (1) numerous students were interested in classical guidance services. On the other hand, counselling, group guidance, instagram ,and Bookshelf were less desirable; (2) Student interest was affected by elements of perception, school personnel, parents, society, and mass media; (3) counselors stimulate interest through the counseling program according to students' conditions, build harmonious relationships, and collaborate with teacher and parents; (4) School personnel, parents, and the government provide encouraging and inhibiting factors to cultivate student interest, which was subsequently reinforced through classical guidance for seventh grade, home visits, parenting seminars, and peer cooperation. Based on these findings, it is hoped that the counselor will assess the management program for the better.

Abstrak: Bimbingan dan konseling memiliki posisi penting dalam memfasilitasi perkembangan siswa. Terdapat fenomena menarik pada salah satu SMP di kota Malang: siswa tidak tertarik mengunjungi ruang Bimbingan dan Konseling, ketakutan dan gugup ketika dipanggil untuk bertemu konselor, serta tidak optimal pemanfaatan layanan Bimbingan dan Konseling. Penelitian kualitatif pendekatan fenomenologi ini bertujuan mendeskripsikan minat siswa beserta upaya konselor terhadap layanan Bimbingan dan Konseling. Informan penelitian adalah siswa kelas VII hingga IX, konselor, kepala sekolah, waka bidang kesiswaan, dan wali kelas. Penelitian menghasilkan temuan yaitu, (1) layanan bimbingan klasikal diminati banyak siswa. Sedangkan, konseling, bimbingan kelompok, instagram, dan rak buku kurang diminati; (2) Minat siswa dipengaruhi persepsi, personil sekolah, orang tua, masyarakat, dan media massa; (3) konselor menumbuhkan minat siswa melalui program BK sesuai kondisi siswa, membangun hubungan harmonis, serta kolaborasi dengan guru dan orang tua; (4) unsur pendukung dan penghambat menumbuhkan minat siswa berasal dari personil sekolah, orang tua, dan pemerintah, kemudian ditindaklanjuti melalui bimbingan klasikal untuk kelas tujuh, kunjungan rumah, seminar pengasuhan anak, dan kerjasama teman sejawat. Berdasarkan temuan tesebut diharapkan konselor mengevaluasi manajemen program menjadi lebih baik.

References

Auger, Richard.W, Abel, Nicholas R, & Oliver, Brandie. M. (2019). Spotlighting Stigma and Barriers: Examining Secondary Students’ Attitudes Toward School Counseling Services. Professional School Counseling Journal, 22(1), 1-12.

Buku Saku: Tanya Jawab Kurikulum Merdeka. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, (Online), (https://ditpsd.kemdikbud.go.id ) diakses 29 Mei 2023.

Cresswell, John W. (2017). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed (Edisi Ketiga). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Chatmon, Benita. N.(2020). Males And Mental Health Stigma. American Journal Of Men’s Health 4(3), 1-3.

Cormier, W. H., & Cormier, L. S. (1991). Interviewing strategies for helpers (3. Baskı). Pacific Grove, California: Brooks. Cole Publishing Company.

Defriyanto, Purnamasari, Neti. (2016). Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling Karir dalam Meningkatkan Minat Siswa dalam Melanjutkan Studi Kelas XII di SMA Yadika Natar. KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal), 3(2), 207-218

Desmita. (2013). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Gauler, A. A. (2017). Therapist Self-Disclosure: Impressions of Therapists’ Attractiveness, Expertness, and Trustworthiness. Fielding Graduate University.

Gudnanto, Pravesti, Cindy Asli, Wahyuni, Fitri & Kiswantoro, Arista. (2017). Aksiologi Spritualitas Dalam Konseling. Jurnal Konseling Gusjigang, 3(1), 114-127.

Gumilang, Galang Surya. (2017). Peran Orang Tua Seabagai Non-Direct Service Dalam Bimbingan dan Konseling Komprehensif. Jurnal Fokus Konseling, 3(1), 1-11.

Hartmann, T. (2016). Parasocial interaction, parasocial relationships, and well-being. In L. Reinecke, & M. B. Oliver, The Routledge handbook of media use and well-being: International perspectives on theory and research on positive media effects (pp. 131-144). Routledge.

Hurlock, B. Elizabeth. (2013). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

lsyarif, Azmi. (2015). Minat Siswa dalam Memanfaatkan Layanan Bimbingan dan Konseling di SMAN 3 Banjarmasin. UIN Antasari Banjarmasin Digital Repository.

Jahya, Yudrik. (2013) . Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Laksana, Eko Pramudya, Mapiare-At, Andi., & Lasan, Blasius Boli. (2022). Studi Fenomenologi Pengaruh Sosial Guru Bimbingan dan Konseling. Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, dan Pengelolaan pendidikan, 2910, 8-18

Mappiare-AT, A. (2013). Tipe-Tipe Metode Riset Kualitatif: Untuk Eksplanasi Sosial Budaya dan Bimbingan Konseling. FIP Malang: Elang Mas Bersama Prodi BK.

Mello, J., Garcia-Marques, T., Briñol, P., Cancela, A., & Petty, R. E. (2020). The influence of physical attractiveness on attitude confidence and resistance to change. Journal of Experimental Social Psychology, 90, 104018

Miles, M.B, Huberman,A.M, & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis, A Methods Sourcebook of New Methods, Edition 3 (Terjemahan Tjetjep Rohindi Rohidi). Jakarta: UI-Press.

Milner, A., Kavanagh, A., King, T., & Currier, D. (2018). The influence of masculine norms and occupational factors on mental health: Evidence from the baseline of the Australian longitudinal study on male health. American Journal of Men’s Health, 12(4), 696–705.

Mudjijanti, Fransisca. (2015) . Minat Siswa Memanfaatkan Layanan Bimbingan dan Konseling Di Sekolah Ditinjau Dari Presepsi Siswa Tentang Layanan Konseling Dan Konselor. Widya warta : Jurnal Universitas Katolik Widya Mandala Madiun, 02 (XXXIX), 266- 284

Nurihsan, Achmad Juntika. (2017). Strategi Layanan Bimbingan & Konseling. Bandung: Refika Aditama.

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan Dan Konseling Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, (Online), (https://jdih.kemdikbud.go.id) diakses 23 Mei 2023.

Putri, Rega Angrea & Hasrul. (2019). Peranan Program Parenting Dalam Penguatan Pendidikan Karakter Siswa di SMA Negeri 1 Junjung Sirih. Journal of Civic Education. 02 (05). 336-344.

Ramli, M. Hidayah, Nur. Eva, Nur. Hanafi, Husni. & Aris Saputra, Nur Mega. (2020). Pengembangan Komptensi BK Online Pada Guru Sekolah Menengah Atas Kota Malang. Prosiding Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (Hapemas), 1(1), 285-548.

Reis, H. T., Wheeler, L., Spiegel, N., Kernis, M. H., & Nezlek, J. (2018). Physical attractiveness in social interaction, II: Why does appearance affect social experience? In Relationships, Well-Being and Behaviour (pp. 272– 299). Routledge.

Rukmana, Ekawati.S. (2017). Peran Komunikasi Asertif Konselor Dalam Proses Layanan Konseling Untuk Membantu Menyelesaikan Permasalahan Konseling. Jurnal Potret: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Islam, 21(1), 1-9.

Romadhon, Arif Fajar. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Dan Motivasi Memanfaatkan Layanan Bimbingan Dan Konseling. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling, 5(12), 640-660

Sahrani, Riana, & Yulianti, Debora B. (2020). Quality of Life of Adolescent (Korean Pop Fans). Advances in Social Acience, Education, and Humanities Research, (429), 771-777.

Salsabila, Raihana. (2022). Persepsi Minat Siswa Terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling di SMAN 1 Beutong. Digital Repository UINAr-Raniry Darussalam Banda Aceh. 1-76.

Setyaningrum, Dewi, Setyawati, Denok. (2013). Pengaruh Persepsi Siswa tentang Layanan Bimbingan dan Konseling dan Persepsi tentang Kompetensi Kepribadian Konselor terhadap Minat Memanfaatkan Layanan Bimbingan dan Konseling. Jurnal BK UNESA, 1(1), 245-252.

Sugiyo. (2018). Penilian Dalam Bimbingan Dan Konseling Sekolah. Semarang: Widya Karya.

Talamas, S. N., Mavor, K. I., & Perrett, D. I. (2016). Blinded by beauty: Attractiveness bias and accurate perceptions of academic performance. PloS One, 11(2), 1-14

Tianingrum, Niken Agus. (2018). Stigma Terhadap HIV dan AIDS: Bagaimana Guru dan Teman Sebaya Berpengaruh. Jurnal Kesehatan Masyarakat Khatulistiwa, 5(1) 22-31.

Wahdini. (2019). Meningkatkan Keaktifan Siswa Dengan Teknik Diskusi Dalam Bimbingan Klasikal Pada Siswa Kelas IX-B SMP Negeri 2 Pujut Tahun Pelajaran 2017/2018. Jurnal Ilmu Sosial dan pendidikan, 3(2), 1- Bimbingan dan Konseling Islam, 4(2), 371-389.

Zaini, Ahmad. (2014). Urgensi Bimbingan dan Konseling Bagi Remaja (Upaya Pencegahan Terhadap perilaku Menyimpang). Konseling Religi:Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, 4(2), 371-389.

Downloads

Published

30-10-2023

How to Cite

Putriana, N., Ramli, M., & Wahyuni, F. (2023). Studi Fenomena Minat Siswa Memanfaatkan Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP. Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, Dan Pengelolaan Pendidikan, 3(10), 930–941. https://doi.org/10.17977/um065v3i102023p930-941

Issue

Section

Articles