Hubungan Kondisi Tempat Tinggal dan Perilaku Hygiene Sanitasi dengan Kasus DBD di Bandungrejosari Kota Malang

Authors

  • Syahla Aqilla Arsya Universitas Negeri Malang
  • Agung Kurniawan Universitas Negeri Malang
  • Anita Sulistyorini Universitas Negeri Malang
  • Marji Marji Universitas Negeri Malang

Keywords:

living condition, sanitation hygiene behavior, dengue hemorrhagic fever, kondisi tempat tinggal, perilaku hygiene sanitasi, demam berdarah dengue

Abstract

Abstract: Dengue Hemorrhagic Fever is one of the environmental-based infectious disease problems in Indonesia where the environment has a very important role in the spread of the disease. In Malang City in 2022 the number of DHF cases has reached 756 cases, which number has increased dramatically compared to the 3 periods in the previous year with Bandungrejosari having the highest cases, namely 47 cases in 2022. Living conditions related to the physical environment and poor sanitary hygiene behavior are the cause of DHF. This study aims to determine the relationship between living conditions and sanitation hygiene behavior with DHF cases using a quantitative method and cross sectional approach. The population of this study's people who live in Bandungrejosari by taking a sample of 57 respondents used simple random sampling. Data collection was carried out by observation and questionnaires then analyzed with the chi-square test to get the result that there was no relationship between living condition and DHF cases (p=0.246), there was a relationship between sanitary hygiene behavior and DHF cases (p=0.042), and sanitation hygiene behavior was the variable that most influences DHF cases (p=0.028; OR=6.800). Therefore, it’s necessary to increase programs related to environmental health and 3M Plus.

Abstrak: Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu permasalahan penyakit menular berbasis lingkungan di Indonesia yang mana lingkungan memiliki peran yang sangat penting dalam persebaran penyakit tersebut. Di Kota Malang di tahun 2022 jumlah kasus DBD mencapai 756 kasus yang mana jumlah tersebut mengalami kenaikan drastis dibandingkan dengan 3 periode tahun sebelumnya dengan Kelurahan Bandungrejosari yang memiliki kasus tertinggi yaitu sebanyak 47 kasus di tahun 2022. Kondisi tempat tinggal yang menyangkut lingkungan fisik dan perilaku hygiene sanitasi yang buruk menjadi penyebab terjadinya DBD. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui hubungan antara kondisi tempat tinggal dan perilaku hygiene sanitasi dengan kasus DBD menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini yaitu masyarakat yang tinggal di Kelurahan Bandungrejosari dengan mengambil sampel sebanyak 57 responden menggunakan teknik simple random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan observasi dan kuesioner kemudian dianalisis menggunakan uji chi square mendapatkan hasil tidak adanya hubungan antara kondisi tempat tinggal dengan kasus DBD (p=0,246), terdapat hubungan antara perilaku hygiene sanitasi dengan kasus DBD (p=0,042), dan perilaku hygiene sanitasi merupakan variabel yang paling mempengaruhi kasus DBD (p=0,028; OR=6,800). Dengan ini, maka diperlukan peningkatan pada program terkait kesehatan lingkungan dan 3M Plus.

References

Affandy, I., Hansen, H., & Sunarti, S. (2018). Hubungan Faktor Lingkungan Fisik (Kepadatan Rumah, Kelembaban) Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Bengkuring Kota Samarinda Tahun 2017. Jurnal Sampel Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

Anggraini, S. (2018). Hubungan Keberadaan Jentik dengan Kejadian DBD di Kelurahan Kedurus Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 10(3), 252–258. https://docplayer.info/129027797-Hubungan-keberadaan-jentik-dengan-kejadian-dbd-di-kelurahan-kedurus-surabaya.html

Azhari, M. F., & Fitriani, F. A. (2022). Coronary Heart Disease Risk Prediction Using Binary Logistic Regression Based on Principal Component Analysis. Enthusiastic : International Journal of Applied Statistics and Data Science, 2(1), 47–55. https://doi.org/10.20885/enthusiastic.vol2.iss1.art6

Bestari, R. S., & Siahaan, P. P. (2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Mahasiswa Tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk (Psn) Demam Berdarah Dengue (Dbd) Terhadap Keberadaan Jentik Aedes Aegypti. Biomedika, 10(1), 1–5. https://doi.org/10.23917/biomedika.v10i1.5847

Darma, W. A., & Kusumawati, N. (2022). Hubungan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan Kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Solo Desa Ganting Kabupaten Kampar. Excellent Health Journal, 1, 30–34.

Dinas Kesehatan Kota Malang. (2021). Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2020. In Dinas Kesehatan Kota Malang.

Espiana, I., Lestari, R. M., Ningsih, F., Stikes, E., Harap, P., Raya, P., Raya, K., & Tengah, I. (2022). Correlation of Knowledge and Attitude with Community Behavior About the Eradication of Nests Mosquito Dengue Blood Fever (DHF). Journal Surya Medika, 8(1), 129-135.

Fakhriadi, R., Yulidasari, F., & Setyaningrum, R. (2020). Faktor risiko penyakit Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Guntung Payung Kota Banjarbaru (Tinjauan terhadap Faktor Manusia, Lingkungan, dan Keberadaan Jentik). Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, 2(1), 7–12.

Febriasari, S. G., & Kusumawardhani, D. E. (2019). Kepercayaan dan Perilaku Pencegahan Demam Berdarah Dengue Pada Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Health Belief Model. INQUIRY: Jurnal Ilmiah Psikologi, 10(1), 41–56. https://doi.org/10.51353/inquiry.v10i1.227

Hanida, S. F. (2018). Potensi Tinggi Faktor Lingkungan Fisik Dan Biologis Terjadinya Penularan Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Pandean Trenggalek. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 10(1), 82–91.

Hayati, A. N., & Pawenang, E. T. (2021). Analisis Spasial Kesehatan Lingkungan dan Perilaku di Masa Pandemi Untuk Penentuan Zona Kerentanan dan Risiko. Indonesian Journal of Public Health and Nutrition, 1(2), 164–171.

Horo, Y., Weraman, P., & Setyobudi, A. (2022). The Relationship between the Existence of Aedes aegypti Breeding Places, PSN, and DHF in Oesapa Village. Journal of Community Health, 4(1), 49.

Irwan. (2017). Epidemiologi Penyakit Menular. CV Absoulte Media.

Jannah, A. M., Susilawaty, A., Satrianegara, M. F., & Saleh, M. (2021). Hubungan Lingkungan Fisik dengan Keberadaan Jentik Aedes sp. di Keluruhan Balleanging Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkep. Higiene, 7(2), 65–71.

Kabalu, I. U., Yuniastuti, T., & Subhi, M. (2023). Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Gribig Kota Malang. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(2), 368–377.

Kementerian Kesehatan RI. (2022). Upaya Pencegahan DBD dengan 3M Plus.

Kurniawati, R. D., Sutriyawan, A., & Rahmawati, S. R. (2022). Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Dengan Pelaksanaan Psn 3M Plus Dalam Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue. An-Nadaa Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(2), 195–202. https://doi.org/10.31602/ann.v9i2.9004

Lahdji, A., & Putra, B. B. (2017). Association of Rainfall, Temperature, and Humidity with Dengue Hemorrhagic Fever Cases in Semarang. Syifa Medika, 8(1), 46–53.

Mawardi, M., & Busra, R. (2019). Studi Perbandingan Jenis Sumber Air Terhadap Daya Tarik Nyamuk Aedes aegypti Untuk Bertelur. Jurnal Serambi Engineering, 4(2), 593–602. https://doi.org/10.32672/jse.v4i2.1444

Meihindra, Setyowati, E., Wijayanti, N., & Katmini. (2021). Teori Praktis Penyakit Berbasis Kesehatan Lingkungan (Tim Strada Press (ed.); 1st ed.). STRADA PRESS.

Pinontoan, O. R., Sumampou, J., & Nelwan, J. E. (2019). Epidemiologi Kesehatan Lingkungan (VIII).. Deepublish Publisher.

Putri, N. W., & Huvaid, S. U. (2018). Analisis Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pengendalian Vektor DBD. Jurnal Kesehatan, 1, 44–57.

Rahmad Riski, F. (2021). Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Dirgahayu Kabupaten Kotabaru Tahun 2020. Open Journal System, 1(1), 1–8.

Sapra, R. L., & Saluja, S. (2021). Understanding Statistical Association and Correlation. Current Medicine Research and Practice, 11(1), 31–38. https://doi.org/10.4103/cmrp.cmrp

Septian, A., Anwar, M. C., & Marsum, M. (2017). Studi Korelasi Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Banyumas Tahun 2010-2015. Buletin Keslingmas, 36(3), 230–237. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v36i3.2996

Setyaningsih, D., Haryanti, T., & Azmiardi, A. (2021). Hubungan Faktor-faktor Lingkungan Fisik dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala, 3(1), 30–40.

Syahrias, L. (2018). Faktor Perilaku Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Mangsang, Kota Batam. Jurnal Dunia Kesmas, 7(3), 134–141.

Syaputra, H., Nyorong, M., & Utami, T. N. (2022). Hubungan Faktor Individu dan Postur Kerja dengan Keluhan Low Back Pain Penjahit Kecamatan Medan Baru. Miracle Journal, 2(1), 19–29.

Torondek, J., Kaunang, W. P. J., & Wariki, W. (2019). Hubungan Antara Pengetahuan Dan Tindakan Pencegahan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Lingkungan III Kelurahan Airmadidi Atas Kabupaten Minahasa Utara. Kesmas, 8(7), 1–7.

Umpenawany, H. V., Sahdan, M., & Takaeb, A. E. L. (2020). The Correlation of Knowledge Level, Hanging Clothes Habit, and The Existence of Mosquito Larva with The Incidence of DHF in Kupang City. Lontar : Journal of Community Health, 2(3), 113–119. https://doi.org/10.35508/ljch.v2i3.2812

Widyatama, E. F. (2018). Faktor Risiko yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Pare. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 10(4), 417–423.

Wijirahayu, S., & Sukesi, T. W. (2019). Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kalasan Kabupaten Sleman. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 18(1), 19. https://doi.org/10.14710/jkli.18.1.19-24

Downloads

Published

30-12-2023

Issue

Section

Articles