Sport Science and Health https://journal3.um.ac.id/index.php/fik <div> <table border="0" width="100%" cellspacing="10" cellpadding="4"> <tbody> <tr> <td valign="top" width="100"> <p><img src="http://journal3.um.ac.id/public/site/images/admojsj3/homepageimage-en-us.png" alt="cover" width="200" height="283" /></p> </td> <td valign="top" width="100%"> <table class="data" width="100%"> <tbody> <tr valign="top"> <td width="20%"><strong>Journal title</strong></td> <td width="40"><strong>: Sport Science and Health<br /></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"><strong>Initials</strong></td> <td width="40"><strong>: SSH<br /></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"><strong>SINTA Rank<br /></strong></td> <td width="40"><strong>:</strong> 5 (Valid until Vol. 7, No. 9, 2025)</td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"><strong>Editor in Chief<br /></strong></td> <td width="40"><strong>: Abi Fajar Fathoni</strong><strong><br /></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"><strong>Frequency</strong></td> <td width="40">: 12 Issues every year</td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"><strong>ISSN (online)<br /></strong></td> <td width="40">: <a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/1575258746">2715-3886</a></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"><strong>Publisher</strong></td> <td width="40"><strong>:</strong> Universitas Negeri Malang</td> </tr> </tbody> </table> </td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"> <p><strong>Journal Summary<br /></strong></p> </td> <td width="40"> <div id="content"> <div id="journalDescription"> <p>Sport Science and Health menerbitkan artikel hasil penelitian di bidang Keolahragaan, Pendidikan Olahraga, Kepelatihan Olahraga, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Pendidikan Olahraga dan Rekreasi, Kesehatan Olahraga, Kesehatan Masyarakat.</p> <p>Fokus dan lingkup jurnal meliputi Manajemen Keolahragaan, Latihan dan Kebugaran, Partisipasi dan Kinerja Olahraga, Terapi Fisik, Biomekanika Olahraga, Kesehatan Olahraga, Pengembangan Profesi Guru, Penilaian dan Evaluasi Pendidikan Jasmani, Pembelajaran Blended Learning Pendidikan Jasmani, AKK, Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Biostatistika, Ilmu Kependudukan, dan Kesehatan Reproduksi, Gizi Masyarakat, Epidemiologi.</p> </div> </div> </td> </tr> </tbody> </table> </div> <center> <p><a href="https://live.staticflickr.com/65535/52869004890_951acc2ee1_b.jpg"><img src="https://live.staticflickr.com/65535/52869004890_951acc2ee1_n.jpg" /></a></p> </center> Universitas Negeri Malang en-US Sport Science and Health 2715-3886 <p><a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license"><img style="border-width: 0;" src="https://i.creativecommons.org/l/by-sa/2.0/88x31.png" alt="Creative Commons License" /></a><br />This work is licensed under a <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 Generic License</a>.</p> Hubungan Motivasi Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga Dengan Hasil Belajar PJOK Siswa Kelas 8 Semester Genap 2020/2021 di SMPN 3 Malang https://journal3.um.ac.id/index.php/fik/article/view/5898 <p><strong>Abstract: </strong>Education has an important role to improve human resources. One of the subjects that must be implemented is physical education and health. In the educational process, there are important factors that encourage someone to act, which is the motivational factor. Each school has provided extracurricular activities that can support the interests and talents of students. This motivation can be formed because of curiosity about extracurricular activities and can also be formed from the talents that exist in each individual. The purpose of this study was to determine the relationship between motivation to choose sports extracurricular activities and the learning outcomes of physical education and health grade 8 students in 2020/2021 at SMPN 3 Malang. This study used a quantitative descriptive survey method with a correlational approach. The sampling used is purposive proportional random sampling technique. The instruments used are questionnaire data and documentation. The results obtained by researchers are that there is a relationship between motivation to choose sports extracurricular activities and the learning outcomes of physical education and health grade 8 students in 2020/2021 at SMPN 3 Malang.</p> <p><strong>Abstrak: </strong>Pendidikan memiliki peran penting untuk meningkatkan sumber daya manusia. Salah satu mata pelajaran yang wajib dilaksanakan yaitu Pendidikan jasmani dan kesehatan. Pada proses pendidikan terdapat faktor penting yang mendorong seseorang untuk bertindak adalah faktor motivasi. Setiap sekolah telah menyediakan ekstrakulikuler yang dapat mendukung minat dan bakat siswanya. Motivasi tersebut dapat terbentuk karena rasa keingintahuan terhadap kegiatan ekstrakurikuler dan juga dapat terbentuk dari bakat yang ada dalam diri masing-masing individu. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya hubungan dengan motivasi siswa memilih kegiatan ekstrakurikuler olahraga dengan hasil belajar siswa PJOK kelas 8 Semester genap 2020/2021 di SMPN 3 Malang. penelitian ini menggunakan rancangan metode survey bentuk deskriptif kuantitatif dengan metode pendekatan korelasional. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik <em>purposive proportionate</em> <em>random sampling. </em>Instrumen yang digunakan berupa angket dan dokumentasi data. Hasil yang ditemukan oleh peneliti yaitu ada hubungan antara motivasi siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga dengan hasil belajar mata pelajaran PJOK siswa kelas VIII semester genap tahun ajaran 2020/2021.</p> Muhammad Irfan Ari Prasetya Siti Nurrochmah Mashuri Eko Winarno Sugiyanto Sugiyanto Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-07-31 2024-07-31 6 7 682 691 Hubungan Pengetahuan dan Sikap Penjual Terhadap Keberadaan Formalin pada Bakso dan Cilok yang Dijual di Sekitar Wilayah Universitas Negeri Malang Tahun 2023 https://journal3.um.ac.id/index.php/fik/article/view/5895 <p>Abstract: Formaldehyde as a preservative for corpses or animals for research purposes. However, this effectiveness is still misused as a food additive, including meatballs and cilok. Formaldehyde can pose a danger to health such as throat irritation, damage to the nervous system and kidneys and potentially cause cancer. The knowledge and attitude of food sellers are some factors that influence the use of formaldehyde as food additive. The purpose of this study was to determine the relationship among sellers knowledge and attitude and the presence of formaldehyde on meatballs and cilok around the University of Malang. This research is quantitative type correlation analytic with cross sectional approach. The independent variable is knowledge and attitude of sellers, while the dependent variable is the presence of formaldehyde in meatballs and cilok. This study used total sampling method in totaling 35 sellers, were included as samples. The instruments used were knowledge test and attitude questionnaires and formaldehyde test kits. Statistical data analysis used the fisher, the results showed a relationship between knowledge (p equal 0.012) with the presence of formaldehyde in meatballs and cilok. However, there was no relationship between attitude (p equal 0.072) and the presence of formaldehyde in meatballs and cilok.</p> <p>Abstrak: Formalin berperan dalam dunia kedokteran salah satunya sebagai pengawet mayat atau hewan untuk keperluan penelitian. Namun keefektivitasan tersebut disalahgunakan sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP) antara lain pada bakso dan cilok. Formalin dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan seperti iritasi tenggorokan, gangguan sistem syaraf dan ginjal serta risiko kanker. Faktor yang mempengaruhi penggunaan formalin sebagai BTP antara lain adalah pengetahuan dan sikap penjual bakso dan cilok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap penjual terhadap keberadaan formalin pada bakso dan cilok yang dijual di sekitar wilayah Universitas Negeri Malang.&nbsp; Penelitian bersifat kuantitatif analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Variabel independen yaitu pengetahuan dan sikap penjual bakso dan cilok sedangkan variabel dependen yaitu keberadaan formalin pada bakso dan cilok. Penghitungan sampel menggunakan metode total sampling berjumlah 35 penjual. Instrumen yang digunakan berupa tes pengetahuan dan kuesioner sikap serta test kit formaldehyde. Analisis data statistik menggunakan uji fisher’s exact test dengan hasil ini terdapat hubungan antara pengetahuan (p sama deengan 0,012) dengan keberadaan formalin pada bakso dan cilok. Namun, tidak ada hubungan antara sikap (p sama dengan 0,072) dengan keberadaan formalin pada bakso dan cilok.</p> Efa Lailia Ayu Febriani Anindya Hapsari Muhammad Al-Irsyad Djoko Kustono Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-07-31 2024-07-31 6 7 737 748 Hubungan Antara Mental Workload dan Stres Kerja, dengan Gejala Psikosomatis pada Perawat di Puskesmas Pasrepan Pasuruan https://journal3.um.ac.id/index.php/fik/article/view/5896 <p><strong>Abstract</strong> : The nursing profession is a prime foundation for achieving success in the healthcare field. High levels of mental workload on nurses are mainly caused by the high demands on time, physical, mental, and effort daily. The work stress experienced by nurses, influenced by the high mental workload when carrying out their daily duties, can influence the emergence of psychological and physiological symptoms in these nurses. This research aims to determine the close relationship between mental workload, work stress, and psychosomatic symptoms that occur among nurses at the Puskesmas Pasrepan Pasuruan in 2023. This research is quantitative research with correlational descriptive methods, observational research designs, and a cross-sectional study approach using samples of all nurses at the Puskesmas Pasrepan Pasuruan. The results of the bivariate test using the Pearson test reveal a significant correlation between mental workload and work stress with value sig. (2-tailed) 0.004, and has a moderate level of correlation with r equal 0.595. The most influential indicator on the mental workload level of nurses is time demand (mean equal &nbsp;289), effort level(mean equal &nbsp;281), and mental demand(mean equal &nbsp;230). An indicator that has the most influence on work stress is the frustration level, with r equal 0.299. In work stress and psychosomatic symptoms, significance was discovered at sig. (2-tailed) 0.012, which means there is an influence between the two variables. It also has a moderate level of relationship with r equal 0.539. This research concludes that there is a significant relationship between mental workload and work stress, with psychosomatic symptoms in nurses at Puskesmas Pasrepan Pasuruan</p> <p><strong>Abstrak</strong> : Profesi perawat merupakan pondasi penting dalam tercapainya keberhasilan di dunia kesehatan. Permasalahan akan tingginya angka beban kerja mental pada perawat disebabkan oleh besarnya tuntutan baik waktu, fisik, mental, dan usaha setiap harinya. Stres kerja yang dialami oleh perawat yang diakibatkan oleh tingginya <em>mental workload </em>saat melaksanakan tugas sehari-harinya berpengaruh pada kondisi psikologis maupun fisiologis pada perawat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan hubungan antara <em>mental workload</em>, stres kerja, serta gejala psikosomatis yang terjadi di kalangan perawat di Puskesmas Pasrepan Pasuruan pada tahun 2023. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional dan desain penelitian observasional, serta pendekatan studi <em>cross-sectional</em> menggunakan metode <em>sampling</em> <em>total sampling</em>. Uji bivariat menggunakan uji Pearson menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara <em>mental workload </em>dengan stres kerja dengan nilai sig. (2-tailed) 0,004, serta keeratan hubungan cukup kuat dengan r equal 0,595. Tiga Indikator yang paling berpengaruh terhadap tingkat <em>mental workload </em>perawat yaitu indikator <em>time demand </em>(<em>mean equal &nbsp;</em>289),<em> effort level </em>(<em>mean equal &nbsp;</em>281), dan <em>mental demand </em>(<em>mean equal &nbsp;</em>230), sementara itu indikator yang paling berpengaruh pada stres kerja yakni <em>frustration level </em>dengan r equal &nbsp;0,299. Sedangkan untuk stres kerja dan gejala psikosomatis didapati sig. (2-tailed) 0,012, yang berarti terdapat pengaruh antara kedua variabel tersebut, serta memiliki tingkat keeratan hubungan cukup kuat dengan r equal 0,539. Berdasarkan hasil penelitian, didapati kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara <em>mental workload</em> dan stres kerja, dengan gejala psikosomatis pada perawat di Puskesmas Pasrepan Pasuruan.</p> Neysa Azarine Winiasa Supriyadi Supriyadi Erianto Fanani Marji Marji Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-07-31 2024-07-31 6 7 758 771 Hubungan Faktor Internal dan Eksternal terhadap Kejadian Hipertensi pada Pekerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Kediri https://journal3.um.ac.id/index.php/fik/article/view/5897 <p><strong>Abstract:</strong> Hypertension still a non-communicable disease burden with increasing number of patients. The increase in hypertension rates now found in workers related to lifestyle, work environment, and workload. This study was conducted to knowing the relationship of internal factors (family history) and external factors (fat intake, sodium intake, body mass index, central obesity, and total cholesterol) to the incidence of hypertension. This study included quantitative research and cross sectional study design with population of registered workers aged 18-54 years at Posbindu PTM Regional Work Unit (SKPD) Kediri Regency 2022. Sample amounted 901 people with purposive sampling technique. Secondary data were obtained from Kediri District Health Office and analyzed univariate of frequency distribution tables, bivariate using chi-square test, and multivariate using multiple logistic regression tests. Statistical test results showed an association between family history (aOR equal 1,659; CI 95 percent equal 1,189-2,361), body mass index (aOR equal 2,676; CI 95 percent equal 1,867-3,836), and central obesity (aOR equal 1,593; CI 95 percent equal 1,129-2,248) on hypertension. The variables of fat intake, total cholesterol, and sodium intake showed no association with the incidence of hypertension. Body mass index was the most dominant variable on the incidence of hypertension. It is expected that the implementation of fitness and screening programs routinely in every government work unit.<br><br></p> <p><strong>Abstrak: </strong>Hipertensi masih menjadi beban penyakit tidak menular dengan angka penderita yang semakin meningkat. Kenaikan angka hipertensi kini ditemukan pada para pekerja berkaitan dengan gaya hidup, lingkungan kerja, dan beban kerja. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mengetahui hubungan faktor internal (riwayat keluarga) dan faktor eksternal (asupan lemak, asupan natrium, indeks massa tubuh, obesitas sentral, dan kolesterol total) terhadap kejadian hipertensi. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan desain studi <em>cross sectional</em> dengan populasi pekerja yang berusia 18-54 tahun dan tercatat pada Posbindu PTM Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Kediri tahun 2022. Sampel berjumlah 901 orang dengan teknik <em>purposive sampling. </em>Data sekunder didapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dan dianalisis univariat berupa tabel distribusi frekuensi, bivariat menggunakan uji <em>chi-square</em>, dan multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil uji statistik memperlihatkan adanya hubungan antara riwayat keluarga (aOR sama dengan 1,659; CI 95 persen sama dengan 1,189–2,361), indeks massa tubuh (aOR sama dengan 2,676; CI 95 persen sama dengan 1,867–3,836), dan obesitas sentral (aOR sama dengan 1,593; CI 95 persen sama dengan 1,129–2,248) terhadap hipertensi. Variabel asupan lemak, kolesterol total, dan asupan natrium menunjukkan tidak ada hubungan terhadap kejadian hipertensi. Indeks massa tubuh merupakan variabel paling dominan terhadap kejadian hipertensi. Diharapkan adanya penyelenggaraan program kebugaran dan skrining secara rutin di setiap satuan kerja pemerintah.</p> Anisa Nur Rahma Hartati Eko Wardani Tika Dwi Tama Agung Kurniawan Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-07-31 2024-07-31 6 7 701 717 Karakteristik Kecukupan Gizi dan Status Perekonomian terhadap Kejadian Balita Stunted: Studi Kasus Kejadian Balita Stunted di Kota Mojokerto Tahun 2022 https://journal3.um.ac.id/index.php/fik/article/view/5901 <p>Abstract: In Mojokerto City, the majority of stunted toddlers are old 12–59 months. The cause of the incidence of stunted in Mojokerto City is a lack of consumption of a variety of foods due to sociodemographic factors such as the mediocre level of parental income and a lack of knowledge about providing varied and nutritious food. The purpose of this study was to determine the effect of nutritional intake and family income status on the incidence of stunting in Mojokerto City. This research is quantitative with a case study approach. The sample in this study consisted of 189 toddlers. The variables of toddler food intake, family income status, and incidence of stunting were obtained from the Health Office, Population Control, and Family Planning, Mojokerto City. The results showed that respondents experienced a protein deficit of 90 percent, a deficit of carbohydrates of 55 percent, a deficit of fat of 94 percent, and a deficit of vitamin C of 82 percent. The case of stunted toddlers in Mojokerto City is caused by nutrient deficits, especially deficits in protein, carbohydrates, fat, and vitamin C. The income status factor is not the main cause of nutritional deficiency; there are still other factors that cause nutritional deficiencies, which result in the incidence of stunted children. toddlers in Mojokerto City. Shifts in consumption patterns due to the COVID-19 pandemic are the cause of the non-fulfillment of toddler nutritional intake, which results in stunted events. Nutrition counseling can be carried out to provide insight to parents of toddlers regarding the fulfillment of toddler nutrition.</p> <p>Abstrak</p> <p>Di Kota Mojokerto mayoritas balita yang mengalami stunted berusia 12-59 bulan. Penyebab dari kejadian stunted di Kota Mojokerto disebabkan oleh kurangnya konsumsi makanan yang bervariatif dikarenakan faktor sosiodemografi seperti tingkat pendapatan orang tua yang pas-pasan serta kurangnya pengetahuan akan pemberian makanan yang bervariatif dan bergizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh asupan nutrisi dan status pendapatan keluarga terhadap kejadian stunting di Kota Mojokerto. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 189 balita. Variabel asupan makan balita, status pendapatan keluarga, dan kejadian stunting diperoleh dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden mengalami defisit protein sebesar 90 persen, defisit karbohidrat sebesar 55 persen, defisit lemak sebesar 94 persen, dan defisit vitamin C sebesar 82 persen. Kasus balita stunted di Kota Mojokerto disebabkan oleh defisit nutrisi utamanya defisit protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin C. Faktor status pendapatan bukan menjadi penyebab utama dari defisiensi zat gizi, masih terdapat faktor lain yang menjadi penyebab defisiensi zat gizi yang berakibat pada kejadian stunted pada balita di Kota Mojokerto. Pergeseran pola konsumsi akibat pandemi COVID-19 menjadi penyebab dari tidak terpenuhinya asupan nutrisi balita yang berakibat pada kejadian stunted. Penyuluhan gizi dapat dilakukan untuk menambah wawasan orang tua balita terkait pemenuhan gizi balita.</p> Bagas Tri Anggoro Agung Kurniawan Karina Nilasari Septa Katmawanti Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-07-31 2024-07-31 6 7 749 757 Upaya Meningkatkan Keterampilan Pukulan Drive Bulutangkis Menggunakan Metode Drill Pada Atlet Usia 9-13 Tahun Di PB. Brawijaya Jr Kota Malang https://journal3.um.ac.id/index.php/fik/article/view/5900 <p>Abstract: Researchers have a goal to improve the stroke drive of badminton in athletes aged 9-13 years in PB. Brawijaya Jr. Malang City. In this study, the method of sports action research (PTO) uses 2 cycles, in 1 cycle consisting of planning, observing, implementing and reflecting. This study used a sample of 18 athletes consisting of 7 female and 11 male aged 9-13 years in PB. Brawijaya Jr. Malang City. Researchers used data collection techniques, namely games (games) and questionnaires (questionnaires). The results obtained have shown that the percentage of completeness of the drive stroke in cycle 1 is 61.73 percent from observer 1 and 61.71 percent from observer 2. Based on the percentage of completeness in cycle 2, it is 78,09 percent from observer 1 and 78,40 percent of observers 2. The researcher concluded that the practice of applying the drill method could increase the stroke drive of athletes aged 9-13 years in PB. Brawijaya Jr. Malang City</p> <p>Abstrak: Peneliti memiliki tujuan untuk meningkatkan pukulan <em>drive </em>bulutangkis pada atlet yang berusia 9- 13 tahun di PB. Brawijaya Jr Kota Malang. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan olahraga (PTO) dengan menggunakan 2 siklus, pada 1 siklusnya terdiri dari perencanaan, pengamatan, pelaksanaan serta refleksi. Penelitian ini menggunakan sampel 18 atlet yang terdiri dari 7 putri dan 11 putra yang berusia 9-13 tahun di PB. Brawijaya Jr Kota Malang. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yaitu permainan (<em>game</em>) dan kuesioner (angket). Hasil penelitian yang diperoleh telah menunjukkan persentase ketuntasan pukulan <em>drive </em>pada siklus 1 sebesar 61,73 persen dari <em>observer </em>1 dan sebesar 61,71 persen dari <em>observer </em>2. Berdasarkan persentase ketuntasan pada siklus 2 sebesar 78,09 persen dari <em>observer </em>1 dan sebesar 78,40 persen dari <em>observer </em>2. Peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa latihan dengan menerapkan metode <em>drill </em>dapat meningkatkan pukulan <em>drive </em>pada atlet usia 9-13 tahun di PB. Brawijaya Jr Kota Malang.</p> Avrida Satya Kurnia Oni Bagus Januarto Sapto Adi Lokananta Teguh Hari Wiguno Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-07-31 2024-07-31 6 7 692 700 Implementasi Pengajuan Klaim Pelayanan Rawat Inap Pasien BPJS Kesehatan di RSIA Puri Bunda Kota Malang https://journal3.um.ac.id/index.php/fik/article/view/5906 <p><strong>Abstract: </strong>In the implementation of claim submissions at RSIA Puri Bunda Malang there are still delays in claim payments by BPJS Health. This occurs because of the return of the claim file to the hospital due to non-compliance with the claim submission requirements. It is known that in 2022, there were 5,674 BPJS Health claim submission files and around 6.8 percent or 388 claim files were delayed. The purpose of this study was to determine the implementation of claims for inpatient services for BPJS Health patients at RSIA Puri Bunda Malang. This research is a qualitative approach with a case study research design. The research variables include input variables (HR, file completeness, INA CBG's system, implementation guidelines), process variables (claim verification), and output variables (claim submission). There were three informants in this study, including the Medical Records Unit, Medical Support Manager, and Head of BPJS Health Benefits and Utilization. The results show that RSIA Puri Bunda Malang has never been late in submitting BPJS Health claims. However, in its implementation there are still several obstacles including the addition of officer workload, limited understanding of coders, incomplete claim submission files, constraints on the INA CBG's system, differences in understanding regarding coding, and not checking the requirements for completeness of claim submission files. Therefore, it is necessary to calculate the workload of officers, as well as conduct training and socialization of coding.<br><br></p> <p><strong>Abstrak: </strong>Dalam pelaksanaan pengajuan klaim di RSIA Puri Bunda Malang masih terdapat keterlambatan pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan. Hal ini terjadi karena adanya pengembalian berkas klaim kepada pihak rumah sakit karena ketidaksesuaian persyaratan pengajuan klaim. Diketahui pada Tahun 2022, terdapat 5.674 berkas pengajuan klaim BPJS Kesehatan dan sekitar 6.8 persen atau sejumlah 388 berkas klaim tertunda. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan pengajuan klaim pelayanan rawat inap pasien BPJS Kesehatan di RSIA Puri Bunda Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. Variabel penelitian meliputi variabel input (SDM, kelengkapan berkas, sistem INA CBG’s, panduan pelaksanaan), variabel proses (verifikasi klaim), dan variabel output (pengajuan klaim). Informan pada penelitian ini berjumlah 3 informan antara lain Kanit Rekam Medis, Manajer Penunjang Medis, dan Kabag Penjaminan Manfaat dan Utilisasi BPJS Kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSIA Puri Bunda Malang belum pernah terlambat dalam mengajukan klaim BPJS Kesehatan. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa kendala diantaranya adanya penambahan beban kerja petugas, keterbatasan pemahaman koder, ketidaklengkapan berkas pengajuan klaim, kendala pada sistem INA CBG’s, perbedaan pemahaman terkait pengkodingan, dan tidak melakukan pemeriksaan persyaratan kelengkapan berkas pengajuan klaim. Oleh karena itu, diperlukan perhitungan beban kerja petugas, serta pelaksanaan pelatihan dan sosialisasi pengkodingan.</p> Rizka Laila Ilmi Sapto Adi Dian Mawarni Nurnanigsih Herya Ulfah Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-07-31 2024-07-31 6 7 718 736 Penggunaan Media Video pada Kelas Hamil Trimester III dengan Anemia https://journal3.um.ac.id/index.php/fik/article/view/5908 <p><strong>Abstract: </strong>Anemia in pregnancy is a risk factor for complications in the mother and fetus. The pregnant class program is a strategy to reduce complications. Delivery of material with video media can be absorbed more than lectures. Video content can quickly deliver results and evoke strong emotions to increase knowledge. The purpose of this study was to determine how the use of video material in pregnant’s classes at Karang Rejo Health Center affects the understanding of mothers who experience anemia and are in the third trimester. Pre-test and post-test control groups were used in a quantitative quasi-experimental research design. In this study, two groups of pregnant were used, namely the intervention group who received pregnant's classes using video media and lecture methods, while the control group received classes using pregnant's class turning sheet media. This study was conducted in May 2024 at Karang Rejo Health Center with 36 respondents, 18 people as the control group and 18 people as the intervention group. Participants were third trimester pregnant with anemia who were selected using a simple random sample procedure. Independent T-test with a p-value of 0.020 (p less than 0.05) was used in the analysis. Thus, it can be concluded that the use of video materials in classes for pregnant women increases the understanding of pregnant in the third trimester.</p> <p><strong>Abstrak: </strong>Anemia pada kehamilan menjadi faktor resiko komplikasi pada ibu maupun pada janin. Program kelas ibu hamil menjadi strategi dalam mengurangi komplikasi. Penyampaian materi dengan media video dapat terserap lebih banyak dibandingkan dengan ceramah. Konten video dapat dengan cepat memberikan hasil dan membangkitkan emosi yang kuat untuk meningkatkan pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan materi video dalam kelas ibu hamil di Puskesmas Karang Rejo mempengaruhi pemahaman ibu-ibu yang mengalami anemia dan berada di trimester ketiga. Kelompok kontrol pre-test dan post-test digunakan dalam desain penelitian model kuasi eksperimen yang bersifat kuantitatif. Dalam penelitian ini, digunakan dua kelompok ibu hamil, yaitu kelompok intervensi yang mendapatkan kelas ibu hamil dengan menggunakan media video dan metode ceramah, sedangkan kelompok kontrol yang mendapatkan kelas dengan menggunakan media lembar balik kelas ibu hamil. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2024 di Puskesmas Karang Rejo dengan jumlah responden 36 orang, 18 orang sebagai kelompok kontrol dan 18 orang sebagai kelompok intervensi. Partisipan adalah ibu hamil trimester ketiga dengan anemia yang dipilih dengan menggunakan prosedur sampel acak sederhana. Uji T-test independen dengan nilai p-value 0,020 (p kurang dari 0,05) digunakan dalam analisis. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan materi video dalam kelas untuk ibu hamil meningkatkan pemahaman ibu hamil trimester ketiga yang mengalami anemia.</p> Sumariana Sumariana Yuni Retnowati Idha Farahdiba Tri Astuti Sugiyatmi Reza Bintang Dari Johan Rusmiati Rusmiati Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-07-31 2024-07-31 6 7 789–800 789–800 Hubungan Kesiapan Motivasi Bidan dan Efikasi Diri dalam Pelayanan Spa Pada Bayi di Kota Tarakan https://journal3.um.ac.id/index.php/fik/article/view/5910 <p><strong>Abstract: </strong>Baby spa is one of complementary therapy that has many benefits for the growth and development of infants and toddlers. The midwives who perform baby spa treatment services are limited in Tarakan city. This study aims to see the relationship of self-efficacy and motivation of midwives to the readiness of baby spa services in Tarakan City in 2024. This research is descriptive analytical using a cross sectional approach. The results showed that 21 midwives (55.3 percent) had low self-efficacy, 28 midwives (73.7 percent) had good motivation, and 22 midwives (57.9 percent) had a level of readiness. The results of bivariate analysis showed that there was a relationship between self-efficacy P equal 0.037 less than α (0.05), and there was a relationship between motivation P equal 0.037 less than α (0.05) with midwives' readiness for baby spa treatment services in Tarakan city. The conclusion of this study is that there is a relationship between self-efficacy and motivation of midwives towards the readiness of baby spa treatment in Tarakan city.</p> <p><strong>Abstrak: </strong><em>Baby spa treatment</em> adalah salah satu jenis terapi komplementer yang memiliki banyak manfaat untuk tumbuh kembang bayi dan balita. Jumlah Bidan yang melakukan pelayanan <em>baby spa treatment</em> masih terbatas di kota Tarakan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan efikasi diri dan motivasi bidan terhadap kesiapan pelayanan baby spa treatment di Kota Tarakan Tahun 2024. Penelitian ini deskriptif analitis dengan menggunakan pendekatan <em>cross sectional</em>. Uji statistic menggunakan Chi-square, populasi penelitian berjumlah 38 bidan sampel menggunakan <em>total sampling </em>yang berjumlah 38<em>. </em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 21 bidan (55,3 persen) memiliki efikasi diri rendah, 28 bidan (73,7 persen) memiliki motivasi baik, terdapat 22 bidan (57,9 persen) memiliki tingkat kesiapan siap. Hasil analisis bivariat didapatkan hasil ada hubungan efikasi diri P sama dengan 0,037 kurang dari α (0,05), dan ada hubungan motivasi P sama dengan 0,037 kurang dari α (0,05) dengan kesiapan bidan terhadap pelayanan <em>baby spa treatment</em> di kota Tarakan. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan efikasi diri dan motivasi bidan terhadap kesiapan pelayanan <em>baby spa treatment </em>di kota tarakan.</p> Lisa Agustiana Idha Farahdiba Gusriani Gusriani Ika Yulianti Yuni Retnowati Doris Noviani Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-07-31 2024-07-31 6 7 781–788 781–788 Tingkat Power Otot Tungkai dan Power Otot Lengan Anak Usia 9-10 Tahun di SDN Beji 1 dan SDN Mojorejo 2 Kecamatan Junrejo Kota Batu https://journal3.um.ac.id/index.php/fik/article/view/5904 <p><strong>Abstract : </strong>A This research aims to determine the average level of leg muscle power and arm muscle power in 9-10 year old children in the Junrejo District of Batu City. The research method used is a survey method with simple random sampling technique. The population in this study is 9-10-year-old children in the Junrejo District of Batu City, specifically fourth-grade students from 17 elementary schools with a total of 597 children. The sample used in the study consisted of 85 children from two schools, namely SDN Beji 1 and SDN Mojorejo 2. The instruments used for the leg muscle power test are the Vertical Jump test, and for arm muscle power, the Two Hands Medicine Ball Put test is used. Based on the results of this study, it can be concluded that the level of leg muscle power ability in 9 and 10 year old children in SDN Beji 1 and SDN Mojorejo 2 in the Junrejo District of Batu City is generally categorized as "quite good" with an average of 28.26, representing 31.76 percent &nbsp;or 27 children. As for the level of arm muscle power ability overall, it is categorized as "very poor" with an average of 1.81 or 72.94 percent.</p> <p><strong>Abstrak : </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata tingkat <em>power</em> otot tungkai dan <em>power </em>otot lengan anak usia 9-10 tahun di Kecamatan Junrejo Kota Batu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan teknik sampling yaitu <em>simple random sampling</em>. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 9-10 tahun yaitu siswa kelas IV di Kecamatan Junrejo Kota Batu yang berjumlah 597 anak dari 17 Sekolah Dasar. Sedangkan sampel yang digunakan berjumlah 85 anak pada 2 sekolah yaitu SDN Beji 1 dan SDN Mojorejo 2. Instrumen yang digunakan pada tes <em>power</em> otot tungkai adalah tes <em>Vertical Jump</em> dan <em>power</em> otot lengan menggunakan tes <em>Two </em><em>Hand Medicine Ball Put</em>. Berdasarkan hasil pada penelitian ini, dapat diketahui bahwa tingkat kemampuan <em>power</em> otot tungkai pada anak usia 9 dan 10 tahun di SDN Beji 1 dan SDN Mojorejo 2 Kecamatan Junrejo Kota Batu secara keseluruhan berada pada kategori “cukup baik” dengan rata-rata 28,26 dengan persentase 31,76 percent &nbsp;atau 27 anak. Sedangkan tingkat kemampuan power otot lengan secara keseluruhan berada pada kategori “sangat kurang” dengan rata-rata 1,81 atau 72,94 percent.</p> Febiona Gita Ekananda Roesdiyanto Roesdiyanto Zumroh Hasanah Supriyatna Supriyatna Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-07-31 2024-07-31 6 7 772–780 772–780