Hubungan Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Skabies (Studi Komparatif Berbasis Gender pada Pondok Pesantren Asy-Syadzili 4 Gondanglegi Malang)

Authors

  • Ilyas Mauladana Tajudin Universitas Negeri Malang
  • Hartati Eko Wardani Universitas Negeri Malang
  • Anindya Hapsari Universitas Negeri Malang
  • Septa Katmawanti Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um062v5i22023p200-217

Keywords:

scabies, personal hygiene, environmental sanitation, islamic boarding school asy-syadzili, skabies, sanitasi lingkungan, pondok pesantren Asy-Syadzili

Abstract

Abstract: Scabies transmission caused by the female mite Sarcoptes scabei var. hominis, can occur due to direct or indirect contact with the patient's skin. Risk factors that cause scabies were socio-economic, patient age, gender, personal hygiene, environmental sanitation, culture, and Islamic boarding schools management. This study aims to determine the relationship between personal hygiene and environmental sanitation with the scabies incidence and differences in personal hygiene and environmental sanitation between men and women in Islamic boarding schools. This type of research was quantitative observational using an analytic survey study with a cross-sectional approach with 114 sample. Analysis used frequency distribution and bivariate analysis using the Chi Square test and the Mann-Whitney Test with a p-value less than 0.05. The results showed that there was a significant relationship between personal hygiene subvariables: skin cleanliness, antiseptics use, cleanliness of clothing and prayer equipment, towels cleanliness, hand and nail hygiene, bed cleanliness, and genital hygiene, with the scabies incidence. Environmental sanitation sub-variables include lighting and water cleanliness, which are significantly related to the scabies incidence. Also, there are significant differences in personal hygiene and environmental sanitation between men and women which can affect the scabies incidence  at the Asy-Syadzili 4 Gondanglegi Islamic boarding school, Malang.

Abstrak: Penularan skabies yang disebabkan oleh tungau betina Sarcoptes scabei var. hominis, dapat terjadi karena kontak langsung atau tidak langsung dengan kulit penderita. Faktor risiko penyebab skabies yaitu sosial ekonomi, usia penderita, jenis kelamin, personal hygiene, sanitasi lingkungan, budaya, dan manajemen pondok pesantren. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan personal hygiene dan sanitasi lingkungan dengan kejadian skabies serta perbedaan personal hygiene dan sanitasi lingkungan antara laki-laki dengan perempuan di pondok pesantren. Jenis penelitian adalah kuantitatif observasional menggunakan studi survei analitik dengan pendekatan cross sectional dengan total sampel 114. Analisis menggunakan analisis distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji Chi Square dan Mann-Whitney Test dengan p-value kurang dari 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara subvariabel personal hygiene yang meliputi: kebersihan kulit, penggunaan antiseptik, kebersihan pakaian dan alat solat, kebersihan handuk, kebersihan tangan dan kuku, kebersihan tempat tidur, dan kebersihan genitalia, dengan kejadian skabies. Sub-variabel sanitasi lingkungan meliputi pencahayaan dan kebersihan air, berhubungan secara signifikan dengan kejadian skabies. Serta terdapat perbedaan yang signifikan personal hygiene dan sanitasi lingkungan antara laki-laki dengan perempuan yang bisa mempengaruhi kejadian skabies di pondok pesantren Asy-Syadzili 4 Gondanglegi Malang.

References

Affandi, A. A. N. (2019). Analisis Personal Hygiene dan Keberadaan Sarcoptes scabiei di Debu Alas Tidur Warga Binaan Pemasyarakatan pada Kejadian Skabies di Lapas Kelas IIB Jombang. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 11(3), 165. https://doi.org/10.20473/jkl.v11i3.2019.165-174

Ahmad, N., & Mubarok, H. M. (2021). Hubungan Personal Hygiene, Suhu dan Pencahayaan Dengan Kejadian Penyakit Skabies di Pondok Pesantren Al–Falah Sukaening Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Ilmiah Sesebanua, 5(2), 42–46. https://doi.org/https://doi.org/10.54484/jis.v5i2.472

Birjandi, M. M., Oroei, M., Emadi, S. N., Peyvandi, A. A., & Anang, A. K. (2019). Scabies Among High School Students in Accra, Ghana: Risk Factors and Health Literacy. Iran Red Crescent Med J., 21(8). https://doi.org/10.5812/ircmj.92510

Boediardja, S. A., & Handoko, R. P. (2017). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. (Edisi 7). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Dagne, H., Dessie, A., Destaw, B., Yallew, W. W., & Gizaw, Z. (2019). Prevalence and associated factors of scabies among schoolchildren in Dabat district, northwest Ethiopia, 2018. Environmental Health and Preventive Medicine, 24(1), 1–8. https://doi.org/10.1186/s12199-019-0824-6

Farihah, U., & Azizah, R. (2017). Faktor Sanitasi Lingkungan yang Berhubungan dengan Skabies di Pondok Pesantren Qomaruddin Kabupaten Gresik. STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan, 6(1), 31–38.

Haiya, N. N., Ardian, I., Nasiroh, A., & Azizah, I. R. (2021). Pendidikan Kesehatan Mempengaruhi Tingkat Harga Diri Penderita Skabies Di Pondok Pesantren. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 12(2), 418. https://doi.org/10.26751/jikk.v12i2.1120

Hapsari, A., Wardani, H. E., & Kartikasari, D. (2019). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Olahraga selama Kehamilan di Desa Klinterejo. Journal for Quality in Women’s Health, 2(2), 1–4. https://doi.org/10.30994/jqwh.v2i2.31

Harlim, A. (2017). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Dasar Diagnosis Dermatologi (1st ed.). Penerbit FK UKI.

Hilma, U. D., & Ghazali, L. (2014). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Skabies di Pondok Pesantren Mlangi Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Indonesia, 6(3), 148–157. https://doi.org/10.20885/jkki.vol6.iss3.art6

Imartha, A. G., Wulan, A. J., & Saftarina, F. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Skabies di Pondok Pesantren Jabal An-Nur Al-Islami Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung. Medula, 7(5), 1–8.

Juliansyah, E., & Minartami, L. A. (2017). Jenis Kelamin, Personal Hygiene, dan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Penyakit Scabies pada Santri di Pondok Pesantren Darul Ma’arif Kabupaten Sintang. Jumantik: Jurnal Mahasiswa Dan Peneliti Kesehatan, 4(1), 1–11.

Kemenkes RI. (2011). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011 tentang Panduan Pembinan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kemenkes RI. (2017). Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kudadiri, K. (2021). Hubungan Personal Hygiene Santri dengan Kejadian Penyakit Kulit Infeksi Scabies dan Tinjauan Sanitasi Lingkungan Pondok Pesantren Dairi Tahun 2019. In Unpublished undergraduate thesis. Medan: FKM Universitas Sumatera Utara.

Malecela, M. N., & Ducker, C. (2021). A road map for neglected tropical diseases 2021-2030. Transactions of the Royal Society of Tropical Medicine and Hygiene, 115(2), 121–123. https://doi.org/10.1093/trstmh/trab002

Mardani, R. P. P. K., Wardani, H. E., & Gayatri, R. W. (2019). Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Rumah, Status Pendidikan Ibu, dan Status Pekerjaan Ibu terhadap Kejadian Pneumonia Balita di Wilayah Kerja Puskesmas. Jurnal Sport Science And Health, 1(3), 233–242.

Marminingrum, P. P. (2018). Analisis Faktor Scabies pada Santri Laki-laki di Pondok Pesantren Al-Hasan Ponorogo. Unpublished undergraduate thesis. Surabaya: Fakultas Keperawatan Unair.

Mayrona, C. T., Subchan, P., & Widodo, A. (2018). Pengaruh Sanitasi Lingkungan terhadap Prevalensi Terjadinya Penyakit Scabies di Pondok Pesantren Matholiul Huda Al Kautsar Kabupaten Pati. Diponegoro Medical Journal (Jurnal Kedokteran Diponegoro), 7(1), 100–112. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/dmj.v7i1.19354

Mony, K. Y. R., Wardani, H. E., & Hapsari, A. (2021). Hubungan Pengetahuan Ibu, Sikap Ibu, dan Dukungan Petugas Kesehatan terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Kota Malang Tahun 2019. Sport Science and Health, 3(11), 893–900. https://doi.org/10.17977/um062v3i112021p893-900

Naftassa, Z., & Putri, T. R. (2018). Hubungan Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan terhadap Kejadian Skabies pada Santri Pondok Pesantren Qotrun Nada Kota Depok. Biomedika, 10(2), 115–119. https://doi.org/10.23917/biomedika.v10i2.7022

Nasiroh, A., Haiya, N. N., & Ardian, I. (2019). Hubungan penggunaan sabun mandi (sulfur) dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren X Semarang. Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa, April, 19–27.

Notoatmodjo, S. (2014). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Novitasari, D., Suprijandani, & Ferizqo, F. A. (2021). Hubungan Personal Hygiene Santri dengan Kejadian Skabies di Pondok Pesantren As – Syafi’iyah Sidoarjo Tahun 2020. Gema Lingkungan Kesehatan, 19(2), 129–137. https://doi.org/https://doi.org/10.36568/kesling.v19i2.1539

Nurrizqi, M. A., Wardani, H. E., & Gayatri, R. W. (2019). Hubungan Riwayat Penyakit , APD , Pendidikan , Dan Umur Dengan Keluhan Ispa pada Pekerja di Kawasan Industri Mebel Kelurahan Bukir Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan. Sport Sciens and Health, 1(1), 39–50.

Parman, Hamdani, Rachman, I., & Pratama, A. (2017). Faktor Risiko Hygiene Perorangan Santri terhadap Kejadian Penyakit Kulit Skabies di Pesantren Al Baqiyatushshalihat Tanjung Jabung Barat Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 17(3), 245–253.

Patmawati, & Herman, N. F. (2021). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Kejadian Penyakit Kulit. Jurnal Keperawatan Profesional (KEPO), 2(1), 15–24. https://doi.org/https://doi.org/10.36590/kepo.v2i1.145

Ratnasari, A. F., & Sungkar, S. (2014). Prevalensi Skabies dan Faktor-faktor yang Berhubungan di Pesantren X, Jakarta Timur. EJournal Kedokteran Indonesia, 2(1). https://doi.org/10.23886/ejki.2.3177.

Ridwan, A. R., Sahrudin, S., & Ibrahim, K. (2017). Hubungan Pengetahuan, Personal Hygiene, dan Kepadatan Hunian dengan Gejala Penyakit Skabies pada Santri di Pondok Pesantren Darul Muklisin Kota Kendari 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Unsyiah, 2(6), 1–8.

Ruswanto. (2016). Pesantren dan Pembaharuan. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 7(1), 105–116.

Sahala, M. A., Soedarman, S., Rizky, L. A., Natanegara, A. P., Advani, M. S., & Sungkar, S. (2016). The Prevalence of Skin Diseases and its Association with Hygiene Behavior and Level of Education in a Pesantren, Jakarta Selatan 2013. EJournal Kedokteran Indonesia, 4(2), 2–7. https://doi.org/10.23886/ejki.4.6288.119-24

Samosir, K., Sitanggang, H. D., & MF, M. Y. (2020). Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Skabies di Pondok Pesantren Madani Unggulan, Kabupaten Bintan. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(03), 144–152. https://doi.org/https://doi.org/10.33221/jikm.v9i03.499

Sanei-Dehkordi, A., Soleimani-Ahmadi, M., Zare, M., & Jaberhashemi, S. A. (2021). Risk factors associated with scabies infestation among primary schoolchildren in a low socio-economic area in southeast of Iran. BMC Pediatrics, 21(1), 1–10. https://doi.org/10.1186/s12887-021-02721-0

Sara, J., Haji, Y., & Gebretsadik, A. (2018). Scabies outbreak investigation and risk factors in Kechabira district, Southern Ethiopia: Unmatched case control study. Hindawi: Dermatology Research and Practice, 2018(7276938). https://doi.org/https://doi.org/10.1155/2018/7276938 Research

Saragih, A. (2021). Hubungan Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Scabies di Pondok Pesantren Modern Al-Kautsar Simalungun. Unpublished undergraduate thesis. Medan: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Sari, D. K., & Yunamawan-LS, D. (2017). Karakteristik Penghuni Pondok Pesantren terhadap Prevalensi Penyakit Kulit Scabies di Pondok Pesantren Putri Desa Gedok Wetan Kabupaten Malang. Biomed Science, 5(2), 30–44.

Savira, T. D. (2020). Hubungan antara Faktor Pengetahuan dan Perilaku dengan Kualitas Hidup Penderita Scabies di Pondok Pesantren se-Malang Raya [Unpublished undergraduate thesis. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim]. https://doi.org/etheses.uin-malang.ac.id/18885/1/16910016.pdf

Setiyaningsih, A., & Sutriyanti. (2018). Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Kejadian Penyakit Kulit. Jurnal Kebidanan, 10(02), 215–222. https://doi.org/https://doi.org/10.35872/jurkeb.v10i02.401

Setyaningrum, Y. I. (2016). Prevalensi dan Analisis Penyebab Skabies di Pondok Pesantren Malang Raya sebagai Materi Pengembangan Buku Saku Tentang Skabies dan Upaya Pencegahannya. [Unpublished doctoral dissertation. Malang: Universitas Negeri Malang]. https://doi.org/repository.um.ac.id/64646/

Sofiana, N. N. (2017). Hubungan Personal Hygiene dan Kepadatan Hunian dengan Kejadian Skabies pada Santri di Pondok Pesantren Yayasan Islam Daud Kholifa Semen Magetan. Unpublished undergraduate thesis. Madiun: STIKES Bhakti Husada Mulia.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Sungkar, S. (2016). Skabies: Etiologi, patogenesis, pengobatan, pemberantasan, dan pencegahan. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.

Tefera, S., Teferi, M., Ayalew, A., Belete, T., & Hadush, H. (2020). Prevalence of Scabies and Associated Factors among Primary School Children in Raya Alamata District, Tigray, Ethiopia, 2017/2018. Journal of Infectious Diseases and Epidemiology, 6(5). https://doi.org/10.23937/2474-3658/1510154

WHO. (2017). Integrating neglected tropical diseases into global health and development: fourth WHO report on neglected tropical diseases. (FOURTH). Geneva: World Health Organization.

Widasmara, D., Sanata, P., & Tamadi, V. R. (2020). Hubungan antara Prestasi Belajar dengan Skabies pada Santriwati di Pondok Pesantren an-Nur 2 Putri Al-Murtadlo, Malang. Majalah Kesehatan, 7(2), 118–125. https://doi.org/10.21776/ub.majalahkesehatan.2020.07.02.6

Downloads

Published

28-02-2023

Issue

Section

Articles