Pengaruh Tinggi Badan dan Intensitas Kebisingan Terhadap Kelelahan Kerja pada Mahasiswa Praktikum di Laboratorium Kerja Bangku Universitas Negeri Malang

Authors

  • Dita Novita Sari Universitas Negeri Malang
  • Mardji Mardji Universitas Negeri Malang
  • Rany Ekawati Universitas Negeri Malang
  • Anindya Hapsari Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um062v5i12023p78-88

Keywords:

height, noise, fatigue, tinggi badan, kebisingan, kelelahan

Abstract

Abstract: In Indonesia, an average of 414 work accidents occur every day, 27.8 percent due to work fatigue. Faculty of Engineering students also have practicum activities that can cause fatigue, one of which is bench work practicum, filing. Filing activities are carry out manually with a standing work position which is influence by a person's height and the existence of filing activities also causes noise so that students get exposure to noise, this is a factor in the occurrence of work fatigue in students. The research was conducted in a bench work laboratory, State University of Malang from March to April. The purpose of this study was to examine the effect of height and noise on subjective fatigue using a multivariate test with multiple linear regression. This study uses an analytical observational method with a quantitative approach. The total population of 49 students with a sample of 44 students was determine using simple random sampling technique. The instruments used are a stadiometer to measure height, a sound level meter to measure noise, and a subjective fatigue questionnaire to measure subjective fatigue levels. The results of the height variation test with subjective fatigue level were not significant (p equal to 0,587), while the noise test results with subjective fatigue level obtained significant results (p equal to 0.000). The results of the multivariate test of the independent and dependent variables obtained significant results (p  equal to  0.001).

Abstrak: Di Indonesia rata-rata setiap hari terjadi 414 kasus kecelakaan kerja, 27,8 persen disebabkan oleh kelelahan kerja. Mahasiswa Fakultas Teknik juga memiliki kegiatan praktikum-praktikum yang dapat menimbulkan kelelahan akibat kerja salah satunya praktikum kerja bangku, mengikir. Kegiatan mengikir dilakukan secara manual dengan posisi kerja berdiri yang dipengaruhi oleh tinggi badan seseorang serta adanya kegiatan mengikir juga menimbulkan kebisingan sehingga mahasiswa memperoleh paparan kebisingan, hal tersebut menjadi faktor terjadinya kelelahan kerja pada mahasiswa. Penelitian dilakukan di laboratorium kerja bangku, Universitas Negeri Malang pada bulan maret hingga april. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh tinggi badan dan kebisingan terhadap kelelahan subjektif menggunakan uji multivariat jenis regresi linier berganda. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan cara pendekatan kuantitatif. Total populasi sebanyak 49 mahasiswa dengan sampel sebanyak 44 mahasiswa yang ditentukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan berupa stadiometer untuk mengukur tinggi badan, sound level meter untuk mengukur kebisingan, dan kuesioner kelelahan subjektif untuk mengukur tingkat kelelahan subjektif. Hasil uji tinggi badan dengan tingkat kelelahan subjektif mendapatkan hasil tidak signifikan (p sama dengan 0,587), hasil uji kebisingan dengan tingkat kelelahan subjektif mendapatkan hasil yang signifikan (p sama dengan 0,000), serta hasil uji multivariat variabel independen dan variabel dependen mendapatkan hasil yang signifikan (p sama dengan 0,001).

References

Andriana, M. (2017). Identifikasi Postur Kerja Secara Ergonomi Untuk Menghindari Musculoskeletal Disorders. Seminar Nasional Teknik Industri (SNTI2017), 9–14. snti2017.industri.unimal.uc.id

Aulia, Aladin, & Tjendera, M. (2018). Hubungan Kelelahan Kerja Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Galangan Kapal. Jurnal Kesmas dan Gizi (JKG), 01, 58–67.

Badan Pusat Statistik. (2021). Badan Pusat Statistik. https://www.bps.go.od/

Edigan, F., Amalia, R., & Sari, L. R. P. (2019). Hubungan Antara Perilaku Keselamatan Kerja Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). JUrnal Saintis, 19(02), 61–70.

Febriyanti, Iriani, T., & Ramadhan, M. A. (2020). Faktor Kecelakaan Kerja yang Dominan yang Terjadi Pada Praktik Plumbing (Studi Kasus di Pendidikan Teknik Bangunan UNI). SNITT - Politeknik Negeri Balikpapan 2020.

Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate SPSS 25 (9th ed.).

Hanifa, R. L., & Suwandi, T. (2018). Hubungan Intensitas Kebisingan Dan Karakteristik Individu Dengan Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Di Madiun. JPH RECORE, 1(2).

Hutomo, W. Y. (2012). Hubungan Posisi Kerja Duduk dan Membungkuk Dengan Kejadian Nyeri Punggung Bawah Pada Pekerja di Industri Geplak Bantul Yogyakarta. perpustakaan.uns.ac.id

Ilmi, A. Y., Marji, & Ekawati, R. (2021). Pengaruh Status Gizi dan Tingkat Kelelahan Subjektif Terhadap Produktifitas Tenaga Kerja Bagian Linting Rokok di PT. X Kabupaten Malang. Sport Science and Health, 3. https://doi.org/https://doi.org/10.17977/um062v3i122021p1013-1023

ILO. (2013). Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sarana untuk Produktivitas. International Labour Organization.

Juliana, M., Camelia, A., & Rahmiwati, A. (2018). Analisis Faktor Risiko Kelelahan Kerja Pada Karyawan Bagian Produksi PT. Arwana Anugrah Keramik Tbk. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(1), 53–63.

Laziardy, M. (2017). Kebisingan Terhadap Kelelahan Kerja Pada Pekerja Logam Bagian Produksi. HIGEA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH RESEARCH AND DEVELOPMENT, 2, 58–64. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia

Maison, Anggraini, F. J., & Falih, M. (2020). Analisis Tingkat Kebisingan di Area Mesin Produksi Bangsal Kayu Sebrang Kota Jambi dan Hubungan dengan Kelelahan pada Karyawan. Jurnal Engineering, 2.

Rahmawati, N. D., & Tulaeka, A. R. (2019). Hubungan Karakteristik Tenaga Kerja, Beban Kerja, dan Kebisingan dengan Kelelahan Kerja. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 8(2), 139–149.

Restuputri, D. P., Lukman, M., & Wibisono. (2017). Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja. Jurnal Teknik Industri, 18, 19–28.

Rinaldi, M. R. (2021). Analisis Tinggi Badan Siswa di Bawah 165 cm Ditinjau Dari Penggunaan Papan Landasan (Stepping Board) Pada Praktikum Kerja Bangku Terhadap Tingkat Kelelahan Kerja, Stres Kerja, dan Kualitas Hasil Praktik. Repository Universitas Negeri Malang. http://repository.um.ac.id/id/eprint/194521

Santoso, G., Retnowati, D., & Puspita, A. D. (2021). Mengurangi Kelelahan Tenaga Kerja Pramuniaga Posisi Berdiri. Journal Of Insudtrial And System Optimization, 4(1).

Sari, A. R., & Muniroh, L. (2017). Hubungan Kecukupan Asupan Energi dan Status Gizi Dengan Tingkat Kelelahan Kerja Pekerja Bagian Produksi (Studi di PT. Multi Aneka Pangan Nusantara Surabaya). Amerta Nutrition, 275–281.

Sartono, Martaferry, & Winaresmi. (2016). Hubungan Faktor Internal dan Faktor Eksternal Karyawan Dengan Kelelahan Kerja Pada Karyawan Laundry Garment di Bagian Produksi CV. Sinergie Laundry Jakarta Barat Tahun 2013. ARKESMAS (Arsip Kesehatan Masyarakat), 64–72.

Septiana, N. R., & Widowati, E. (2017). Gangguan Pendengaran Akibat Bising. Higeia JOurnal of Public Health Research and Development.

Sulaiman, F., & Sari, Y. P. (2016). Analisis Postur Kerja Pekerja Proses Pengesahan Batu Akik Dengan Menggunakan Metode REBA. Jurnal Teknovasi, 03, 16–25.

Sumarna, U., Sumarni, N., & Rosidin, U. (2018). Bahaya Kerja Serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Pertama). Deepublish.

Tidy, T., Widjasena, B., & Jayanti, S. (2017). Hubungan Postur Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Aktivitas PT. Ebako Nusantara Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, vol. 5 No. 5, 397–405.

Wibowo, S. H., Marji, & Kurniawan, A. (2022). Hubungan Lingkungan Kerja Fisik dan Beban Kerja Terhadap Kelelahan Kerja pada Pekerja Pabrik Kerupuk. Sport Science and Health, 4(6), 518–530.

Downloads

Published

30-01-2023

Issue

Section

Articles