Peran Diskusi Suami Istri terhadap Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Authors

  • Fadhila Tri Cahyanti Universitas Negeri Malang
  • Supriyadi Supriyadi Universitas Negeri Malang
  • Ema Novita Deniati Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um062v3i102021p814-825

Keywords:

ANC, husband and wife discussion, diskusi suami istri

Abstract

Abstract: Every marriage must experience various problems that occur especially in the wrong communication between husband and wife. A true communication must be well established, especially during the wife's pregnancy, especially for the husband. The East Java Provincial Health Office stated that the K4 coverage for East Java Province was 91.15 percent. Pamekasan Regency is a Regency in East Java that has less desire for visits to pregnant women's health services is 92,75 percent, while target MSS. This study uses an observational quantitative cross-sectional approach with a sample of 112 married couples determined using the technique Accidental Sampling. Data collection using questionnaires includes two parts, namely husband's discussion and wife's discussion, based on The results show that there is an influence between husband's discussion on ANC visits and there is no influence between wife's discussion on ANC visits with the meaning that there is a role for husband and wife discussions to encourage ANC visits. the health of the wife and fetus is healthy until the delivery is smooth. And improve and develop programs related to the promotion of maternal and child health (MCH).

Abstrak: Setiap pernikahan pasti mengalami berbagai masalah yang terjadi terutama pada komunikasi yang salah antara suami istri. Suatu komunikasi sejatinya harus terjalin dengan baik terutama pada masa kehamilan istri, terutama bagi suami. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menyatakan bahwa cakupan K4 untuk Provinsi Jawa Timur sebesar 91,15. Kabupaten Pamekasan merupakan Kabupaten di Jawa Timur yang mempunyai hasrat kunjungan yang kurang terhadap pelayanan kesehatan ibu hamil adalah 92,75 persen, sedangkan sasaran SPM Penelitian ini menggunakan kuantitatif observasional pendekatan Cross Sectional dengan jumlah sampel 112 pasangan suami istri yang ditentukan dengan menggunakan teknik Accidental Sampling. Pengumpulan data menggunakan penyebaran kuesioner meliputi dua bagian yaitu diskusi suami dan diskus istri, berdasarkan hasil bahwa ada pengaruh antara diskusi suami terhadap kunjungan ANC dan tidak ada pengaruh antara diskusi istri terhadap kunjungan ANC dengan makna ada peran diskusi suami dan istri terhadap mendorong melakukan kunjungan ANC. Dan diharapkan dapat meningkatkan komunikasi dan motivasi kepada sang istri terhadap kepatuhan kunjungan ANC agar kesehatan istri dan janin sehat hingga persalinannya pun lancar. Dan meningkatkan dan mengembangkan program-program terkait promosi kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

References

Bobak, I. M., Lowdermilk, D. L., Jensen, M. D., & Perry, S. E. (2018). Buku ajar keperawatan maternitas. Jakarta: Egc.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. (2018). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2018. Surabaya: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

Dinas Kesehatan Provinsi Bali. (2017). Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2016.Bali: Dinas Kesehatan Porvinsi Bali

Dinaria. (2016). Dukungan Suami Dan Status Pekerjaan Ibu Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Pemeriksaan ANC, Surabaya, Akademi Kebidanan Griya Husada.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Profil kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Mukaromah, H., & Saenum. (2014). Analisis Faktor Ibu Hamil Terhadap Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Siwalankerto Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya. Jurnal Promosi Dan Pendidikan Kesehatan Indonesia, 2(1), 39-48.

Pakki, I. B. (2018). Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Dukungan Suami terhadap Kepatuhan Pemeriksaan Antenatal Care (Anc) pada Ibu Hamil di Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Karta Negara. CHMK Health Journal, 2(2), 50-50.

Sari & Eny. (2015). Hubungan Dukungan Suami Dengan Ketepatan ANC Di Desa Bagi Kabupaten Madiun. Prosiding: Seminar Nasional dan Presentasi Hasil-Hasil Penelitian Pengabdian Masyarakat. Hal. 263-271.Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun

Sari, G. N., Fitriana, S., & Anggraini, D. H. (2015). Faktor Pendidikan, Pengetahuan, Paritas, Dukungan Keluarga dan Penghasilan Keluarga yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan, 2(2), 77-82.

Uktutias, S. A. M., Pratiwi, N. L., & Purnomo, W. (2018). Pengaruh Kesadaran Situasi Ibu Hamil Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal di Wilayah Kerja Puskesmas Waru Kabupaten Pamekasan Tahun 2016. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 21(1), 15-21.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sunaryo, (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

Subratha, H. F. A., & Kartiningsih, N. W. M. (2018). Hubungan Dukungan Suami Dengan Kunjungan Antenatal Care (Anc) Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Tabanan. Jurnal Medika Usada, 1(1).

Syamsiah, N. & Putrikasari, A. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Dipuskesmas Kecamatan Kembang Jakarta Barat. Bandung

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan.

Ningsih, E. S. (2018). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Hamil Trimester III dengan Keteraturan Kunjungan ANC. Jurnal Midpro, 9(2), 5.

Wulandari, E,.S .(2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Antenatal Care Kunjungan Pertama K1 Pada Ibu Hamil. Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

World Health Organization (WHO). (2018). Global Health Observatory (GHO) data Maternal Mortality

Downloads

Published

31-10-2021

Issue

Section

Articles