Eksistensi wisata tani betet dalam kegiatan ekonomi masyarakat lokal di Kabupaten Nganjuk (Studi kasus wisata tani di Desa Betet Kecamatan Ngronggot)

Authors

  • Vionita Agustyaningtias Universitas Negeri Malang
  • Hari Wahyono Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um066v1i92021p862-870

Keywords:

wisata tani, kegiatan ekonomi masyarakat lokal, peran wisata tani dalam peningkatan perekonomian., farm tourism, economic activities of local communities, the role of farming tourism in increasing the economy.

Abstract

Abstract

Kabupaten Nganjuk adalah salah satu daerah yang dinilai sangat potensial dalam mengembangkan industri pariwisatanya, terutama di bidang wisata alam. Dengan wilayah yang terletak di dataran rendah dan pegunungan. Dalam hal ini pemerintah memberikan penyuluhan tentang perwujudan desa wisata sebagai upaya peningkatan pendapatan desa, sehingga mampu memotivasi masyarakat setempat untuk mendirikan desa berbasis wisata. Di Desa Betet Kecamatan Ngronggot ini juga memiliki potensi alam mengenai wisata desa yaitu Wisata Tani Betet. Dimana wisata tani ini terletak di dekat persawahan warga setempat dengan memanfaatkan lahan tanam tebu dan air sungai mengalir.

Abstrak

Nganjuk Regency is one of the areas that is considered very potential in developing its tourism industry, especially in the field of natural tourism. With areas located in the lowlands and mountains. In this case the Government provides counseling on the realization of tourism villages as an effort to increase village income, so as to motivated local communities to establish tourism based villages. In Betet Village, Ngronggot District, it also has natural potential regarding village tourism, namely Betet Farmers Tourism. Where this farming tourism is located near the rice fields of local residents by utilizing sugar cane planting land and flowing river water.

References

Anggraeni, A. A. (2013). Analisis dampak ekonomi wisata bahari terhadap pendapatan masyarakat di Pulau Tidung. Reka Loka, 1(1), 220893.

BPS. (2020) Kecamatan Ngronggot Dalam Angka. tersedia di https://nganjukkab.bps.go.id/publication/2020/09/28/3ed49e45c15201982dea3fcf/kecamatan-ngronggot-dalam-angka-2020.html

Chourmain, Imam dan Prihatin. (1994). Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

E.St Harahap, dkk. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bandung: Balai Pustaka.

Hadiwijoyo, Suryo Sakti. (2012). Perencanaan Pariwisata Perdesaan Berbasis Masyarakat (Sebuah Pendekatan Konsep ), Yogyakarta : Graha Ilmu

Hermawan, H. (2016). Dampak pengembangan Desa Wisata Nglanggeran terhadap ekonomi masyarakat lokal. Jurnal Pariwisata, 3(2), 105-117. https://doi.org/10.31219/osf.io/xhkwv

Pitana, I. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Andi.

Juniyesnani, A. B., Studi, P., Akuntansi, P., Keguruan, F., Ilmu, D. A. N., & Surakarta, U. M. (2020). Pemberdayaan Masyarakat menuju Social Entrepreneur pada Pasar Papringan Dusun Ngadiprono, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu, Temanggung.

Lestari, Susi (2009). Pengembangan Desa Wisata dalam Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta:UIN Sunan Kalijaga.

Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Muljadi. (2016). Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: Rajawali Pers.

Nugroho, Iwan dan Purnawan D. Negara. (2015). Pengembangan Desa Melalui Ekowisata. Surakarta: PT. Era Adicitra Intermedia.

Pemerintah, P. (2009). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengembangan Ekowisata di Daerah. Jakarta: Menteri Dalam Negeri.

Pendit, Nyoman, S. (2002). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT. PradnyaParamita

Yopa, K. A. (2017). Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Desa Wisata Budaya di Kebondalemkidul, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Skripsi--Universitas Negeri Yokyakarta. Yokyakarta.

Downloads

Published

2021-12-27

Issue

Section

Articles