KEARIFAN LOKAL NYABUK GUNUNG SEBAGAI BENTUK KONSERVASI TANAH GUNA MEMINIMALISIR LONGSOR DI AREA PERBUKITAN MASYARAKAT JAWA
Keywords:
Kearifan lokal, Nyabuk Gunung, KonservasiAbstract
Masyarakat sekitar pegunungan sebagian besar bekerja sebagai petani dan memanfaatkan lahan miring untuk bercocok tanam. Nyabuk gunung merupakan salah satu upaya konservasi tanah miring seperti perbukitan dan pegunungan. Nyabuk gunung, yang juga dikenal sebagai terasering, dilestarikan oleh masyarakat di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di Jawa Barat, metode ini disebut Ngais Gunung, sedangkan di Bali disebut Sengkedan. Nyabuk gunung dilakukan dengan memotong lereng yang miring sesuai garis kontur tanah, kemudian membuatnya seperti anak tangga. Posisi teras yang melingkari gunung akan terlihat seperti sabuk dari kejauhan. Sabuk ini diibaratkan oleh masyarakat Jawa sebagai penahan agar tanah tidak "melorot" atau longsor. Gunung Sumbing dan Sindoro di Jawa Tengah melestarikan budaya ini. Nyabuk gunung dapat menahan air hujan yang turun di sela-sela teras, sehingga air tidak langsung meluncur. Metode ini meningkatkan kandungan air dan kesuburan tanah di pegunungan, serta mencegah tanah longsor.
References
Damiati. V, Lumangkun. A dan Dirhamsyah. M. 2015. Partisipasi Masyarakat Dalam Melestarikan Kawasan Hutan Lindung Gunung Buduk Sebagai Sumber Air Bersih Di Desa Idas Kecamatan Noyan Kabupaten Sanggau. Jurnal Hutan Lestari Vol. 3 (1) : 142 – 149
Departemen pertanian, 2006. Pedoman Umum Budidaya Pertanian Pada Lahan Pegunungan. Jakarta.
Eko. 2015. Persepsi Masyarakat terhadap Nyabuk Gunung Sebagai Upaya Konsevasi Lahan Pertanian. (online) https://www.uny.ac.id/berita/persepsi-masyarakat-terhadap-nyabuk-gunung-sebagai-upaya-konservasi-lahan-pertanian diakses tanggal 26 Desember 2018
Fajarini, Ulfah. 2014. Peranan Kearifan Lokal Dalam Pendidikan Karakter. Sosio Didaktika: Vol. 1, No. 2 Des 2014
Handjajanti dan Puspitasari, 2018. Kearifan Lingkungan: Model Konseptual Keberlanjutan. Seminar Nasional Keberlanjutan Ruang Huni Masa Depan EKO-ARSITEKTUR
Hidayati, 2016. Memudarnya Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air. Jurnal Kependudukan Indonesia | Vol. 11 No. 1 Juni 2016 | 39-48
Jazuli, Ahmad. 2015. Dinamika hukum lingkungan hidup dan sumber daya alam dalam rangka pembangunan berkelanjutan. Jurnal Rechts Vinding Volume 4. Nomor 2. Agustus 2015.
Kafiar, Frans P. 2013. Kearifan Lokal Suku Amungme Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Di Kabupaten Mimika Papua. Jurnal EKOSAINS, Vol. V, No. 1.
Keraf, A.S. 2006. Etika Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas
Muttaqin, A. 2017. Ini Penyebab Longsor di Ponorogo Hasil Penelitian Tim UGM. (online) https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3464135/ini-penyebab-longsor-di-ponorogo-hasil-penelitian-tim-ugm diakses tanggal 26 Desember 2018
Permana, Sidik. 2016. Antropologi Perdesaan dan Pembangunan Berkelanjutan. Yogyakarta: Deepublish.
Ruyadi, Yadi. 2010. MODEL PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN BUDAYA LOKAL (Penelitian terhadap Masyarakat Adat Kampung Benda Kerep Cirebon Provinsi Jawa Barat untuk Pengembangan Pendidikan Karakter di Sekolah). Proceedings of The 4th International Conference on Teacher Education; Join Conference UPI & UPSI Bandung, Indonesia, 8-10 November 2010Peraturan Menteri Pertanian No. 47 Tahun 2006
Salikin, Karwan. A. 2003. Sistem Pertanian Berkelanjutan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Sjamsir, Zulkifli. 2017. Pembangunan Pertanian dalam Pusaran Kearifan Lokal. Makassar: Sah Media.
Soewandita, 2009. Kajian Status Kesuburan Tanah di Lahan Berlereng Gunung Sindoro – Sumbing. Jurnal Alami Vol. 14 No. 1.
Suhartini, 2009. Kajian Kearifan Lokal Masyarakat Dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009
Sumintarsih, dkk. 1994. Kearifan Tradisional Masyarakat Pedesaan dalam Hubungannya dengan Pemeliharaan Lingkungan Hidup daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Utina, Ramli. 2012. Kecerdasan Ekologis Dalam Kearifan Lokal Masyarakat Bajo Desa Torosiaje Provinsi Gorontalo. Prosiding Konferensi Dan Seminar Nasional Pusat Studi Lingkungan Hidup Indonesia Ke 21 13-15 September 2012 Di Mataram
Whitten, Soeriaatmadja & Afiff. 1996. The Ecology of Java and Bali. Hongkong: Periplus Editions
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.