Identifikasi Lapisan Hidrotermal dengan Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner (Studi Kasus Wilayah Panas Bumi Cangar)

Authors

  • Anis Aprilia Safitri Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang, Jawa Timur, Indonesia
  • Elvira Fresa Andaresta Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang, Jawa Timur, Indonesia
  • Daeng Achmad Suaidi Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang, Jawa Timur, Indonesia

Keywords:

Geothermal, Geotermal, Geoelectric, Geolistrik

Abstract

This study was used to determine the depth of the hydrothermal layer and to determine the lithology of the hydrothermal layer in the Cangar geothermal area by looking at the resistivity of the rocks and minerals obtained. This research was carried out in several stages, 1) surveying the research site which was used to determine the condition of the location along with the topography of the research location and determine the trajectory of data collection. 2) data acquisition by measuring the resistivity of rocks and minerals based on the trajectory that has been made using the Geoelectric Resistivity Meter Mc-Ohm-EL. Data collection was carried out on five tracks with a length of 200 meters each on the first and second tracks, 170 meters on the third track, and 150 meters on the fourth and fifth tracks with the distance between points on one track being 10 meters. The results showed that hydrothermal was found at two coordinates, namely 7o44'29.95''S - 112o32'01.82''T which has a depth of 23 meters with a resistivity value > 10 m, located on a track length of 59 meters – 70 meters (west of the tourist attraction). Cangar hot springs) and 7o44'30.80''S - 112o32'00.42''T which has a depth of 18 meters with a resistivity value of > 10 m, which is located on a track length of 73 meters – 110 meters (south of the Cangar hot springs tourism object). ). The lithology of this hydrothermal layer is dominated by basalt, andesite, lava rock and volcanic tuff.

 

Penelitian ini digunakan untuk mengetahui kedalaman lapisan hidrotermal dan mengetahui litologi lapisan hidrotermal yang berada di wilayah panas bumi Cangar dengan melihat resistivitas batuan dan mineral yang didapat. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, 1) melakukan survei lokasi penelitian yang digunakan untuk mengetahui keadaan lokasi beserta topografi lokasi penelitian dan menentukan lintasan pengambilan data. 2) akuisisi data yaitu mengukur resistivitas batuan dan mineral berdasarkan lintasan yang telah dibuat dengan menggunakan Geolistrik Resistivity Meter Mc-Ohm-EL. Pengambilan data dilakukan sebanyak lima lintasan dengan panjang masing-masing lintasan 200 meter pada lintasan pertama dan kedua, 170 meter lintasan ketiga, dan 150 meter pada lintasan keempat kelima dengan jarak antar titik pada satu lintasan adalah 10 meter. Hasil penelitian menunjukan bahwa hidrotermal ditemukan pada dua koordinat yakni 7o44’29.95’’S - 112o32’01.82’’T yang memiliki kedalaman 23 meter dengan nilai resistivitas > 10 Ωm, letak di panjang lintasan 59 meter – 70 meter (sebelah barat dari obyek wisata pemandian air panas Cangar) dan 7o44’30.80’’S - 112o32’00.42’’T yang memiliki kedalaman 18 meter dengan nilai resistivitas > 10 Ωm yang terletak di panjang lintasan 73 meter – 110 meter (sebelah selatan dari obyek wisata pemandian air panas Cangar). Litologi lapisan hidrothermal ini didominasi oleh batuan basalt, andesit, batuan lava dan tufa vulkanik.

References

Daud, Y., Fahmi, F., Nuqramadha, W. A., Heditama, D. M., Pratama, S. A., & Suhanto, E. (2015). 3-Dimensional Inversion of MT Data over the Arjuno-Welirang Volcanic Geothermal System, East Java (Indonesia). Proceedings World Geothermal Congress, Melbourne, Australia, 19–25.

Hakim, H., & Manrulu, R. H. (2016). Aplikasi Konfigurasi Wenner dalam Menganalisis Jenis Material Bawah Permukaan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 5(1), 95–103.

Hidayat, N., & Basid, A. (2011). Analisis Anomali Gravitasi Sebagai Acuan dalam Penentuan Struktur Geologi Bawah Permukaan dan Potensi Geothermal (Studi Kasus Di Daerah Songgoriti Kota Batu). Jurnal Neutrino: Jurnal Fisika Dan Aplikasinya.

Istighfaroh, L. H., Maryanto, S., & Rakhmanto, F. (2013). Identifikasi Jenis Batuan Bawah Permukaan Daerah Sumber Air Panas dengan Menggunakan Metode Geolistrik (Studi Kasus Panasbumi Daerah Tiris, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur) [PhD Thesis]. Brawijaya University.

Maulida, H. F., Anggoro, S., & Susilowati, I. (2012). Pengelolaan Wisata Alam Air Panas Cangar di Kota Batu. Ekosains, 4(3).

Minarto, E. (2007). Pemodelan Inversi Data Geolistrik untuk Menentukan Struktur Perlapisan Bawah Permukaan Daerah Panasbumi Mataloko. JFA (Jurnal Fisika Dan Aplikasinya), 3(2), 070201–1.

Rakhmanto, F., Maryanto, S., Susilo, A., & Krisbiantoro, A. (2011). ERT (Electrical Resistance Tomography) Sumber Air Panas Cangar Komplek Gunung Arjuno–Welirang. Jurnal Neutrino,(Online), 4(1).

Wijaya, A. S. (2015). Aplikasi Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner Untuk Menentukan Struktur Tanah di Halaman Belakang SCC ITS Surabaya (Halaman 1 sd 5). Jurnal Fisika Indonesia, 19(55).

Downloads

Published

26-04-2022

How to Cite

Safitri, A. A. ., Andaresta, E. F. ., & Suaidi, D. A. . (2022). Identifikasi Lapisan Hidrotermal dengan Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner (Studi Kasus Wilayah Panas Bumi Cangar). Jurnal MIPA Dan Pembelajarannya (JMIPAP), 2(4), 291–299. Retrieved from http://journal3.um.ac.id/index.php/mipa/article/view/2367

Issue

Section

Articles