Kesenian Pendalungan di Sanggar Seni Pendalungan SMP Negeri 2 Ambulu (SPA NDALU) dalam perspektif teori konstruksi sosial

Authors

  • Alvin Ridhaningtyas Universitas Negeri Malang
  • Sukamto Sukamto Universitas Negeri Malang
  • I Dewa Putu Eskasasnanda Universitas Negeri Malang
  • Ade Ana Kartikasari Universitas Negeri Malang
  • Bintang Muhammad Sahara Efendi Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v1i9p1033-1037

Keywords:

kesenian Pendalungan, konstruksi sosial, makna kesenian Pendalungan

Abstract

This article was written to discuss the art of Pendalungan which is located at (SPA NDALU) the Pendalungan Art Studio at SMP Negeri 2 Ambulu. It should be noted that Pendalungan art is an art in Jember Regency that must be preserved by every community, especially the younger generation. The research approach used is a qualitative research approach with descriptive data exposure methods. For the technique of determining research subjects using purposive techniques while data collection techniques through interviews, observation, and documentation. Then for data analysis through four stages of data analysis which includes (1) data collection; (2) Data reduction; (3) Presentation of data; and (4) Drawing Conclusions. From the results of data analysis, it was found that Pendalungan art is an art that emerged from the acculturation of the people of Jember Regency with immigrant backgrounds with different cultures. The activity (SPN DALU) of Pendalungan art at the Pendalungan Art Studio at SMP Negeri 2 Ambulu is inseparable from the theory of social construction, where the implementation of Pendalungan art activities is carried out in stages so that all members can understand and pursue the Pendalungan art. The art of Pendalungan itself has various meanings which describe the character of each community in Jember Regency which is adaptive or adaptable, accepts differences, works hard, and finally has the desire to live safely and peacefully.

Artikel ini ditulis dengan tujuan untuk membahas mengenai kesenian Pendalungan yang berada di (SPA NDALU) Sanggar Seni Pendalungan SMP Negeri 2 Ambulu. Perlu dicatat bahwa kesenian Pendalungan merupakan kesenian di Kabupaten Jember yang harus dilestarikan oleh setiap masyarakat khususnya generasi muda. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan metode pemaparan data secara deskriptif. Untuk teknik penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sedangkan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian untuk analisis data melalui Empat tahap analisis data yang meliputi (1) Pengumpulan data; (2) Reduksi data; (3) Penyajian data; dan (4) Penarikan Kesimpulan. Dari hasil analisis data didapatkan bahwa kesenian Pendalungan merupakan kesenian yang muncul dari adanya akulturasi budaya masyarakat Kabupaten Jember yang berlatar belakang pendatang dengan kebudayaan yang berbeda. Kegiatan (SPN DALU) kesenian Pendalungan di Sanggar Seni Pendalungan SMP Negeri 2 Ambulu tidak terlepas dari adanya teori konstruksi sosial, dimana pelaksanaan kegiatan kesenian Pendalungan dilakukan secara bertahap, agar seluruh anggota dapat memahami serta menekuni kesenian Pendalungan tersebut. Kesenian Pendalungan ini sendiri memiliki berbagai makna yang dimana menggambarkan karakter masing-masing masyarakat yang berada di Kabupaten Jember dimana bersifat adaptif atau menyesuaikan diri, menerima perbedaan , pekerja keras, dan yang terakhir memiliki keinginan untuk hidup secara aman dan damai.

References

Ayuningrum, D. (2017). Akulturasi Budaya Cina dan Islam dalam Arsitektur Tempat Ibadah di Kota Lasem, Jawa Tengah. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, 12(2), 122-135.

Burhan, B. (2006). Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Berger, P. L., & Thomas, L. (2012). Tafsir Sosial atas Kenyataan Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan. Jakarta: LP3ES.

Hasan, M. I. (2002). Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Bogor: Ghalilan Indonesia.

Murni, E. S., Rohidi, T. R., & Syarif, M. I. (2016). Topeng Seni Barongan di Kendayakan Tegal: Ekspresi Simbolik Budaya Masyarakat Pesisiran. Chatarsis: Journal of Arts Education, 5(2), 150-59.

Prestisa, G. (2013). Bentuk Pertunjukan dan Nilai Estetis Kesenian Tradisional Terbang Kencer Baitussolikhin di Desa Bumijawa Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. Jurnal Seni Musik, 2(1).

Putra, H. S. A. (2015). Seni Tradisi, Jatidiri dan Strategi Kebudayaan. Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, 4(1), 1-16.

Siagian, R. E. F. (2015). Pengaruh Minat dan Kebiasaan Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 2(2).

Sudikan, S. Y. (2001). Metode Penelitian Kebudayaan. Surabaya: UNESA Unipress bekerjasama dengan Citra Wacana.

Supriadi, D., Yudiernawati, A., & Rosdiana, Y. (2017). Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Perkembangan Sosial pada Remaja di SMP Wahid Hasyim, Malang. Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, 2(3).

Zoebazary, M. I. (2017). Orang Pendalungan: Penganyam kebudayaan di Tapal Kuda [Internet]. Jember: Paguyupan Pandhalungan Jember.

Downloads

Published

2021-09-20

Issue

Section

Articles