Analisis kebutuhan air irigasi lahan pertanian Desa Pajaran Kecamatan Poncokusumo menggunakan Cropwat 8.0

Authors

  • Oldheva Genisa Sabilau Universitas Negeri Malang
  • Didik Taryana Universitas Negeri Malang
  • Ferryati Masitoh Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v1i9p988-1003

Keywords:

potensi mata air, kebutuhan air, kebutuhan irigasi

Abstract

The need for irrigation water is the amount of water needed in an area, so that these plants can grow well and provide satisfactory results. The need for irrigation water needs to be known because it is an important stage needed in planning and managing irrigation systems. The research location is in the Bendo Springs Pajaran Village, Poncokusumo District, Malang Regency. This study aims to determine the need for water for irrigation in Pajaran Village. The data collected in this study are primary and secondary data. Primary data includes spring discharge and spring water quality. Secondary data includes rainfall, climate data, and monographs. The methods used in this study include measuring the quantity of springs using the volumetric method, measuring water quality, and analyzing irrigation needs using cropwat 8.0 software. The quality of the springs, Sumber Bendo springs is good for agricultural use. The quality of the Sumber Bendo springs is good for agricultural use. The need for irrigation water in the first planting period is 4,416,925 liters/day, the second planting period is 4,590,816 liters/day and the third planting period is 4,460,458 liters/day.

Kebutuhan air irigasi merupakan banyaknya kebutuhan air pada suatu daerah, agar tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik, dan memberikan hasil yang memuaskan. Kebutuhan air irigasi perlu diketahui karena merupakan tahapan penting yang diperlukan dalam perencanaan dan pengelolaan sistem irigasi. Lokasi penelitian berada di daerah aliran irigasi mataair Sumbe Bendo yang terletak di Desa Pajaran Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuallitas air Sodium Adsorption Ration, dan kebutuhan air untuk irigasi di Desa Pajaran. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data primer meliput data kualitas air mata air. Data sekunder meliputi curah hujan, data iklim, dan monografi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengukuran kualitas air, dan perhitungan kebutuhan irigasi di analisis menggunakan software cropwat 8.0. Kualitas mata air Sumber Bendo baik untuk pertanian. Kebutuhan air irigasi pada masa tanam i membutuhkan air sebesar 4.416.925 liter/hari, masa tanam ii 4.590.816 liter/hari dan masa tanam iii 4.460.458 liter/hari.

References

Badan Pusat Statistik. (2020). Kabupaten Malang Dalam Angka. Malang.

Badan Pusat Statistik. (2019). Kecamatan Poncokusumo Dalam Angka. Malang.

Badan Pusat Statistik. (2018). Kecamatan Poncokusumo Dalam Angka. Malang.

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. (2016). Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota, 2010, 2014, dan 2015.

Blaney, H. F., & Criddle, W. D. (1962). Determining consumptive use and irrigation water requirements (No. 1275). US Department of Agriculture.

Dasril, D., Istijono, B., & Nurhamidah, N. (2021). Evaluasi kebutuhan air irigasi dengan aplikasi cropwat 8.0 daerah irigasi Amping Parak. Rang Teknik Journal, 4(2), 374-382.

De Silva, R. P., Dayawansa, N. D. K., & Ratnasiri, M. D. (2007). A comparison of methods used in estimating missing rainfall data.

Dinas Pekerja Umum Kabupaten Malang. (2015). Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM). Malang.

Faishal, A., & Suyono, S. (2013). Evaluasi Ketersediaan Dan Kebutuhan Air Untuk Pertanian Daerah Irigasi Boro Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Bumi Indonesia, 2(4).

Fatchan, A., & Purwanto, P. (1990). Geografi Pertanian. Malang.

Gandakoesoemah, R. (1969). Irigasi I. Bandung.

Hakim, N., Nyakpa, M. Y., Lubis, A. M., Nugroho, S. G., Saul, M. R., Diha, M. A., ... & Bailey, H. H. (1986). Dasar-dasar ilmu tanah. Universitas Lampung. Lampung, 488.

Handoko, A., & Rizki, A. M. (2020). Buku Ajar Biologi Tumbuhan. Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Raden Intan Lampung.

Hansen, V. E. (2018). Dasar-dasar dan praktek irigasi.

Hariz, A., Sadi, R. D., & Sari, F. A. (2020). Analisis Kebutuhan Air Irigasi Sawah Padi Pada Daerah Irigasi Ciujung Kecamatan Ciruas. Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE), 2(02), 138-146.

Harnanto, A., & Hidayat, F. (2014). Water Allocation in the Brantas River Basin, Conflicts and Its Resolutions. Proceeding APHW. Kyoto. Paper ID 56-FWRA403.

Hasibuan, S. H. (2011). Analisa kebutuhan air irigasi daerah irigasi sawah Kabupaten Kampar. Jurnal Aptek, 3(1), 97-102.

Hendrayana, H. (2013). Hidrogeologi Mata Air. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Iman, M. I., Riawan, E., Setiawan, B., & Abdurahman, O. (2017). Air tanah untuk adaptasi perubahan iklim di Malang, Jawa Timur: Penilaian risiko penurunan ketersediaan air. RISET Geologi dan Pertambangan, 27(1), 47-64.

Juhana, E. A., Permana, S., & Farida, I. (2015). Analisis Kebutuhan Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Bangbayang Uptd Sdap Leles Dinas Sumber Daya Air Dan Pertambangan Kabupaten Garut. Jurnal Konstruksi, 13(1).

Klute, A., & Dirksen, C. (1986). Hydraulic conductivity and diffusivity: Laboratory methods. Methods of Soil Analysis: Part 1 Physical and Mineralogical Methods, 5, 687-734.

Kodoatie, R. (2012). Tata Ruang Air Tanah.Yogyakarta: Andi Offset.

Linsley, L. (1995). Teknik Sumberdaya Air Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Manik, T. K., Rosadi, R. B., & Karyanto, A. (2012). Evaluasi metode Penman-Monteith dalam menduga laju evapotranspirasi standar (ET0) di dataran rendah Propinsi Lampung, Indonesia. Jurnal Keteknikan Pertanian, 26(2).

Maulana, I. F. (2017). Analisis potensi mata air Semeru untuk kebutuhan air bersih penduduk dan irigasi pertanian Desa Nguter, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. Media Komunikasi Geografi, 18(1).

Muliranti, S., & Hadi, M. P. (2013). Kajian ketersediaan air meteorologis untuk pemenuhan kebutuhan air domestik di Provinsi Jawa Tengah dan DIY. Jurnal Bumi Indonesia, 2(2).

Perdinan, P., Wibowo, A., Andria, V., & Rakhman, A. (2014). Survei pertanian untuk menganalisa keekonomian kegiatan adaptasi perubahan iklim. Jakarta (ID): UNDP.

Prastowo, D. R. (2016). Penggunaan Model Cropwat untuk Menduga Evapotranspirasi Standar dan Penyusunan Neraca Air Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merrill) di Dua Lokasi Berbeda. Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering), 5(1).

Prihandono, D. (2005). Evaluasi Ketersediaan Air Permukaan Untuk Irigasi Pertanian Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

Prijono, S. (2009). Aplikasi Cropwat for Windows untuk dasar manajemen sumber daya air di petak tersier. Jurnal Teknik Waktu, 7(1), 88-92.

PU Brantas. (2011). BBWS Brantas. BBWS Brantas, PU.

Purnama, S. (2010). Hidrologi Air Tanah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Rizqi, M., Yasar, M. Y., & Jayanti, D. S. (2019). Analisis Kebutuhan Air Irigasi Menggunakan CROPWAT 8.0 pada Daerah Irigasi Krueng Jreu Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 4(4), 412-421.

Sahabuddin, H., Harisuseno, D., & Yuliani, E. (2014). Analisa status mutu air dan daya tampung beban pencemaran Sungai Wanggu Kota Kendari. Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering, 5(1), 19-28.

Sallata, M. K. (2015). Konservasi dan pengelolaan sumber daya air berdasarkan keberadaannya sebagai sumber daya alam. Buletin Eboni, 12(1), pp.75-86.

Smith, M., Allen, R. G., Monteith, J. L., Perrier, A., Pereira, L., & Segeren, A. (1991). Report on The Expert Consultation on Procedures for Revision of FAO Guidelines for Prediction of Crop Water Requirements. Rome. Italy: Food and Agriculture Organization of the United Nations.

Sudarmadji, S., Darmanto, D., Widyastuti, M., & Lestari, S. (2016). Pengelolaan mata air untuk penyediaan air rumahtangga berkelanjutan di lereng Selatan Gunungapi Merapi (Springs Management for Sustainability Domestic Water Supply in the South West of Merapi Volcano Slope). Jurnal Manusia dan Lingkungan, 23(1), 102-110.

Suyono, S., & Darmakusuma, D. (1991). Evaluasi Sumberdaya Lahan (Hidrologi). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Tampubolon, S. B., & Suprayogi, S. (2017). Analisis Kebutuhan Air Untuk Pertanian di Daerah Irigasi Karangploso Kabupaten Bantul. Jurnal Bumi Indonesia, 6(4).

Todd, D. K., & Mays, L. W. (2004). Groundwater hydrology. John Wiley & Sons.

Trivedi, A., Pyasi, S. K., & Galkate, R. V. (2018). Estimation of Evapotranspiration using CROPWAT 8.0 Model for Shipra River Basin in Madhya Pradesh, India. International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences, 7(5), 1248-1259.

Utaya, S. (2013). Pengantar Hidrologi. Malang: Aditya Media Publishing.

Vozhehova, R. A., Lavrynenko, Y. O., Kokovikhin, S. V., Lykhovyd, P. V., Biliaieva, I. M., Drobitko, A. V., & Nesterchuk, V. V. (2018). Assessment of the CROPWAT 8.0 software reliability for evapotranspiration and crop water requirements calculations. Journal of Water and Land Development.

Wardani, A. E. P., & Purnama, I. L. S. (2013). Evaluasi Potensi Mataair untuk Kebutuhan Air Domestik di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Pasca Erupsi Merapi 2010. Jurnal Bumi Indonesia, 1(3).

Downloads

Published

2021-09-20

Issue

Section

Articles