Pengembangan multimedia articulate storyline sebagai media pembelajaran struktur keruangan dan interaksi desa kota

Authors

  • Bonnie Baskoro Universitas Negeri Malang
  • Djoko Soelistijo Universitas Negeri Malang
  • Alfyananda Kurnia Putra Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v1i9p980-987

Keywords:

media pembelajaran Geografi, multimedia articulate storyline, pembelajaran Geografi

Abstract

Learning is a form of communication process. Communication in learning aims so that students can understand the messages conveyed well. Distribution of messages requires a means or media so that messages can be received properly with minimal misinterpretation. Most of the topic on the spatial structure and the interaction of rural and urban areas is abstract in nature. The abstract object can only be seen if it has been visualized using media. There are several media needed to study this topic, including images, animation, text and video. These media will be easy to use when combined on an integrated platform called multimedia. This study aims to produce a multimedia spatial structure and village-city interaction as well as its relation to equitable development efforts using the Articulate Storyline. The development model used is ADDIE. The results of the validation of the three experts revealed that the product was suitable for trial use with a few revisions. The trial was conducted on 28 students of class XI. The trial was conducted to determine the feasibility level of the media. The test results obtained showed the average value obtained from the questionnaire was 85.49. Based on the media feasibility table, this value is categorized as feasible to be used in the learning process.

Pembelajaran merupakan salah satu bentuk dari proses komunikasi. Komunikasi dalam pembelajaran bertujuan agar siswa dapat memahami pesan yang disampaikan dengan baik. Penyaluran pesan membutuhkan sebuah sarana atau media agar pesan dapat diterima dengan baik dengan minim kesalahan penafsiran. Sebagian besar materi struktur keruangan dan interaksi desa kota merupakan materi yang bersifat abstrak. Objek abstrak tersebut baru dapat dilihat bila telah divisualisasikan dengan menggunakan media. Terdapat beberapa media yang dibutuhkan untuk mempelajari materi ini antara lain gambar, animasi, teks dan video. Media-media tersebut akan mudah penggunaannya dalam apabila digabungkan pada sebuah platform yang terintegrasi yang disebut dengan multimedia. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan multimedia struktur keruangan dan interaksi desa kota serta kaitannya dengan upaya pemerataan pembangunan menggunakan Articulate Storyline. Model pengembangan yang digunakan adalah ADDIE. Hasil validasi dari ketiga ahli mengungkapkan bahwa produk layak untuk digunakan uji coba dengan sedikit revisi. Uji coba dilakukan pada 28 siswa kelas XI. Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan media. Hasil uji coba yang didapatkan menunjukan rata-rata nilai yang didapatkan dari angket sebesar 85,06. Berdasarkan tabel kelayakan media, nilai tersebut dikategorikan layak untuk dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

References

Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya.

Arifin, Y., Setyosari, P., & Ulfa, S. (2018). Pengembangan Multimedia Interaktif Materi Sandi Morse Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan Bagi Siswa Kelas V. Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, 1(2), 115-122.

Azhar, A. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Bintarto, R. (1983). Interaksi desa-kota dan permasalahannya. Ghalia Indonesia.

Depdiknas. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Jakarta: Depdiknas.

Dimyati, M. (2006). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Daryanto, J. (2011). Media Pembelajaran. Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Emda, A. (2011). Pemanfaatan media dalam pembelajaran biologi di sekolah. JURNAL ILMIAH DIDAKTIKA: Media Ilmiah Pendidikan dan Pengajaran, 12(1), 149-162.

Fenrich, P. (1998). Practical guidelines for creating instructional multimedia applications. Dryden press.

Hamalik, O. (2005). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hamzah, H. (2009). Model Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hosftetter, F. T. (2001). Multimedia Literacy: Third Edition. New York.

Indahini, R. S., Sulton, S., & Husna, A. (2018). Pengembangan Multimedia Mobile Learning Pada Mata Pelajaran Simulasi Dan Komunikasi Digital Kelas X SMK. Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, 1(2), 141-148.

Kustiawan, U. (2016). Pengembangan media pembelajaran anak usia dini. Penerbit Gunung Samudera [Grup Penerbit PT Book Mart Indonesia].

Mahnun, N. (2012). Media pembelajaran (kajian terhadap langkah-langkah pemilihan media dan implementasinya dalam pembelajaran). An-Nida', 37(1), 27-34.

Miarso, Y. (1984). Teknologi Komunikasi Pendidikan, Pengertian dan Pengembangannya, Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali.

Munir, P. D. (2012). Multimedia konsep & aplikasi dalam pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Nopriyanti, N., & Sudira, P. (2015). Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif kompetensi dasar pemasangan sistem penerangan dan wiring kelistrikan di SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 5(2), 222-235.

Putra, A. K., Alfi, S., Fajrilia, A., Islam, M. N., & Yembuu, B. (2021). Effect of Mobile-Augmented Reality (MAR) in Digital Encyclopedia on the Complex Problem Solving and Attitudes of Undergraduate Student. International Journal of Emerging Technologies in Learning, 16(7).

Reddi, U. V., & Mishra, S. (2003). Educational multimedia. A handbook for teacher-developers. New Delhi: CEMCA.

Setiawan, A., Suryani, N., & Asrowi, A. (2017). Urgensi Pemanfaatan Multimedia dalam Pendidikan Islam. In Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pendidikan.

Setiawan, I. (2013). Kontribusi SIG dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Geografi di Sekolah Menengah. In Seminar Nasional Pendayagunaan Informasi Geospatial untuk Otonomi Daerah 2013.

Setyosari, P., & Sihkabuden, S. (2005). Media Pembelajaran. Malang: Elang Mas.

Sumiharsono, R., & Hasanah, H. (2017). Media Pembelajaran: Buku Bacaan Wajib Dosen, Guru dan Calon Pendidik. Pustaka Abadi.

Susilana, R., & Riyana, C. (2008). Media pembelajaran: hakikat, pengembangan, pemanfaatan, dan penilaian. CV. Wacana Prima.

Tan, S. C., & Wong, A. F. (Eds.). (2003). Teaching and Learning with Multimedia.

Tayo, O., & Oluwakemi, O. (2015). Educational multimedia and learning style preferences. British Journal of Education, 3(12), 29-42.

The American Heritage Electronic Dictionary. (1991). Houghton Mifflin Company. New York.

Turohmah, F. D. A., Putra, A. K., & Suharto, Y. (2021). Improving Critical Thinking Ability: Earthcomm Learning For Watershed Conservation Materials. IJIS Edu: Indonesian Journal of Integrated Science Education, 3(2), 99-106.

Utami, R. P. (2009). Active Learning untuk Mewujudkan Pembelajaran Efektif Runtut Prih Utami. Al-Bidayah: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 1(2).

Wicaksono, M. A., Sihkabuden, S., & Husna, A. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran yang Berupa Suplement Pada Muatan Lokal Khas Ngawi. Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, 1(2), 133-140.

Yana, Y., Handoyo, B., & Putra, A. K. (2021). Pengembangan buku ajar digital Geografi SMA berplatform aplikasi 3D Page Flip dengan pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematic) materi keragaman budaya di Indonesia. Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi, 26(2), 92-98.

Yani, A. (2016). Standar Proses Pembelajaran Geografi Pada Kurikulum 2013. Jurnal Geografi Gea, 16(1), 1-12.

Downloads

Published

2021-09-20

Issue

Section

Articles