Konstruksi sosial kerukunan umat beragama pada masyarakat Desa Boro Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar

Authors

  • Agnes Aulia Santoso Universitas Negeri Malang
  • I Nyoman Ruja Universitas Negeri Malang
  • Sukamto Sukamto Universitas Negeri Malang
  • I Dewa Putu Eskasasnanda Universitas Negeri Malang
  • Mely Kurnia Universitas Negeri Malang
  • Avietha Reinanda Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v1i8p887-894

Keywords:

konstruksi sosial, kerukunan umat beragama, Desa Boro

Abstract

This study aims to describe religious harmony in the people of Boro Village. The approach and type of research used is descriptive qualitative. This study shows the results that: first, Buddhism was the first religion to exist in Boro Village, the religion most widely embraced by the community is Islam. There are two reasons for the diversity of religions, namely native religious leaders from Boro Village and immigrant communities before FKUB. Second, there are factors of harmony such as mutual cooperation, tolerance, mutual understanding, accepting differences, communicating with each other, neighbourhood, descent, the existence of FKUB, the values of the teachings adopted, and good cooperation between religious leaders. Third, the influence of the form of harmony, namely the intensity of interaction from the community, anjangsana, community service, donations, blood donation, visiting the sick, building places of worship, funeral ceremonies, parking, competitions and carnivals, cleaning villages and hamlets, and also raising flags. Fourth, the function of harmony is to feel calm, eliminate doubts, reduce burdens, improve social relations, improve village security, remove borders, provide role models for other villages, and carry out interfaith activities.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kerukunan umat beragama pada masyarakat Desa Boro. Pendekatan serta jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa: pertama, agama Buddha merupakan agama pertama kali ada di Desa Boro, agama yang paling banyak dianut oleh masyarakat adalah Islam. Ada dua penyebab beragamnya agama yaitu pemuka agama asli dari Desa Boro serta masyarakat pendatang sebelum FKUB. Kedua, adanya faktor kerukunan seperti saling gotong royong, bertoleransi, saling mengerti, menerima perbedaan, saling berkomunikasi, ketetanggaan, keturunan, adanya FKUB, nilai ajaran yang dianut, serta kerja sama yang baik antara pemuka agama. Ketiga, adanya pengaruh bentuk kerukunan yaitu intensitas interaksi dari masyarakat, anjangsana, kerja bakti, santunan, donor darah, menjenguk orang sakit, membangun tempat ibadah, upacara kematian, parkir, lomba dan karnaval, bersih desa dan bersih dusun, dan juga pengibaran bendera. Keempat, fungsi kerukunan yaitu merasa tenang, menghilangkan keraguan, mengurangi beban, meningkatkan hubungan sosial, meningkatkan keamanan desa, menghapus perbatasan, memberi panutan bagi desa lain, dan melakukan kegiatan lintas agama.

References

Ali, M. (2016). Potret Kerukunan Umat Beragama di Kota Malang Jawa Timur. Harmoni, 10(2), 306-319.

Faridah, I. F. (2013). Toleransi Antarumat Beragama Masyarakat Perumahan. Komunitas: International Journal of Indonesian Society and Culture, 5(1).

Mawardi, M. (2015). Reaktualisasi Kerukunan Antar Umat Beragama Dalam Kemajemukan Sosial. SUBSTANTIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 17(1), 55-66.

Musfiqon, M. (2016). Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan (UA Kurniati (ed.).

Ngangi, C. R. (2011). Konstruksi sosial dalam realitas sosial. Agri-Sosioekonomi, 7(2), 1-4.

Rossidy, I. (2009). Pendidikan Berparadigma Inklusif. UIN-Maliki Press.

Sardy, M. (1983). Agama Multidimensional. Bandung: Alumni.

Sudiadi, D. (2009). Menuju Kehidupan Harmonis dalam Masyarakat yang Majemuk: suatu Pandangan Pentingnya Pendekatan Multikultur dalam Pendidikan di Indonesia. Jurnal Kriminologi Indonesia.

Yudhoyono, S. B. Y. (2004). Mencegah Disintegrasi Bangsa. Jakarta: Brighten Press.

Yulianingsih, D. R. (2016). Pola Interaksi Sosial dalam Membangun Kerukunan Antar Umat Beragama di Desa Boro Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar. Kajian Moral dan Kewarganegaraan, 2(4).

Downloads

Published

2021-08-12

Issue

Section

Articles