Perang Badar: Runtuhnya hegemoni Mekkah dengan berdirinya Madinah sebagai pusat peradaban Islam tahun 624 M

Authors

  • Rahmad Ganjar Universitas Negeri Malang
  • Lutfiah Ayundasari Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v1i7p880-886

Keywords:

Perang Badar, hegemoni Mekkah, Madinah, peradaban Islam

Abstract

Writing this article aims to describe the badar war which is an important axis for Muslims in the process of developing their civilization. The hegemony of Mecca has become a significant challenge for the spread of Islam during the Prophet's life. As for writing this article, using descriptive research methods, with the intention of being able to detail the events that occurred. Since Medina became an important part in the development of Islamic life initiated by the Prophet, it has further centralized the situation in order to face all challenges for the development of Islam. In addition, Medina was born in the Badr war, as a trigger for the course of the existing war. This was due to the dissatisfaction of the enemies of Islam in Mecca, namely the Quraish infidels over the growth and development of Islamic civilization there. So, efforts to overthrow Islamic civilization in Medina, then spurred them to block it through the road of war. However, the existing phase of war has undermined their dominance over the development of Islam itself. So that the victory of Muslims in the badr war further strengthened and strengthened Medina as the center of Islamic civilization, and marked the collapse of the hegemony of Mecca by the Quraish infidels.

Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan perang badar yang menjadi poros penting bagi umat Islam dalam proses perkembangan peradabannya. Hegemoni Mekkah telah menjadi tantangan yang berarti bagi penyebaran Islam semasa hidup Nabi. Adapun dalam penulisan artikel ini, menggunakan metode penelitian deskriptif, dengan maksud agar dapat merinci peristiwa yang terjadi. Sejak Madinah menjadi bagian penting dalam perkembangan kehidupan Islam yang digagas Nabi, lebih jauh telah menetralisir keadaan guna menghadapi segala tantangan bagi berkembangnya Islam. Selain itu Madinah dalam perang badar lahir, sebagai pemantik jalannya perang yang ada. Hal tersebut disebabkan karena adanya ketidakpuasan dari kalangan musuh Islam yang berada di Mekkah yakni kaum kafir Quraish atas tumbuh dan berkembangnya peradaban Islam di sana. Maka, upaya-upaya untuk meruntuhkan peradaban Islam di Madinah, kemudian memicu mereka untuk menghadangnya melalui jalan perang. Namun pada fase perang yang ada, telah meruntuhkan dominasi mereka terhadap perkembangan Islam sendiri. Sehingga kemenangan umat Islam pada perang badar semakin memperkuat dan memperkokoh Madinah sebagai pusat peradaban Islam, serta menandai runtuhnya hegemoni Mekkah oleh kaum kafir Quraisy.

References

Basuki, S. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: Penaku.

Haikal, M. H. (1990). Sejarah Hidup Nabi Muhammad. Jakarta: Lentera Hautra Nusa.

Hasan, I. H. (1989). Sejarah Kebudayaan Islam. Yogyakarta: Kota Kembang.

Mahmudunnasir, S. (1988). Islam Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung: Rosda Bandung.

Maryam, S. (2009). Sejarah Peradaban Islam: Dari Masa Klasik Hingga Modern. Yogyakarta: Lesfi.

Nasution, S. (2013). Sejarah Perkembangan Peradaban Islam. Pekanbaru: Asa Riau

Suryabrata, S. (1998). Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Syalabi, A. (1997). Sejarah dan Kebudayaan Islam. Jakarta: PT Alhusna Zikra.

Thabrani, A. B. (2014). Tata Kelola Pemerintahan Madinah Pada Masa Nabi Muhammad SAW. Jurnal Agama dan Hak Asasi Manusia, 4(1), 14 -30.

Yahya, Y. K. (2019). Pengaruh Penyebaran Islam di Timur Tengah dan Afrika Utara: Studi Geobudaya dan Politik. Jurnal Peradaban Islam, 16(1), 44 -62.

Downloads

Published

2021-07-31

Issue

Section

Articles