Peranan Sanggar Tarara dalam pelestarian Tari Tandhang

Authors

  • Yuliana Yuliana Universitas Negeri Malang
  • Margono Margono Universitas Negeri Malang
  • Edi Suhartono Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v1i3p256-269

Keywords:

peranan, Sanggar Tarara, Tari Tandhang

Abstract

This study aims to describe the values of the Tandhang dance, explain the role of the Tarara Studio, obstacles, and solutions to obstacles in the preservation of the Tandhang dance in Bangkalan Regency. This study uses a qualitative approach to the type of descriptive research. Data collection was carried out by means of interviews, observation, and documentation. Data analysis used interactive analysis by Miles and Huberman. Tandhang dance has good values which are used as life guidelines for the Madurese, the role of the Tarara Studio is very good in preserving the Tandhang dance with training and staging, the obstacles faced are, delays, differences in ability, laziness, outside culture, differences in public opinion. The solutions taken were reminding, dividing groups, motivating oneself, attracting interest, and accepting differences of opinion.

Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai tari Tandhang, menjelaskan peranan Sanggar Tarara, hambatan, dan solusi dari hambatan dalam pelestarian tari Tandhang di Kabupaten Bangkalan. Kajian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis interaktif milik Miles dan Huberman. Tari Tandhang memiliki nilai-nilai baik yang dijadikan sebagai pedoman hidup orang Madura, peranan Sanggar Tarara sangat baik dalam pelestarian tari Tandhang dengan pelatihan dan pementasan, hambatan yang dihadapi yaitu, keterlambatan, perbedaan kemanpuan, malas, budaya luar, perbedaan pendapat masyarakat. Solusi yang diambil yaitu, mengingatkan, membagi kelompok, memotivasi diri, menarik minat, dan menerima perbedaan pendapat.

References

Adisusilo, S. (2012). Pembelajaran Nilai Karakter Konstruktivisme dan VCT Sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Chatib, M. (2011). Gurunya Manusia: Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua Anak Juara. Bandung: Mizan Pustaka.

Fhata, M. Supadmi, T., & Ismawan. (2018). Peranan Sanggar Putroe Jeumpa Keubiru dalam Melestarikan Tari Pho di Desa Blang Kuala Kecamatan Meukek Aceh Selatan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik, 3(1), 68-76.

Hadi, S. Y. (2018). Revitalisasi Tari Tradisional. Dwi-Quantum.

Hartono. (2000). Peranan Sanggar dalam Pengembangan Seni Tari. Yogyakarta: Lentera Budaya.

Hidayat, A. R. (2020). Metaepistemologi Worldview Orang Madura. Pamekasan: Duta Media Publishing.

Hildigardis, M. I. N. (2019). Upaya Melestarikan Budaya Indonesia di Era Globalisasi. Jurnal Sosiologi Nusantara, 5(1), 165-175. DOI: https://doi.org/10.33369/jsn.5.1.65-76.

Kailani, A. Murcahyanto, H., & Maridah. (2020). Bentuk Pertunjukan Drama Tari Bejoraq. Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora (KAGANGA), 3(2), 62-69.

Khutniah, N., & Veronica E. I. (2012). Upaya Mempertahankan Eksistensi Tari Kridajati Di Sanggar Hayu Budaya Kelurahan Pengkol Jepara. Jurnal Seni Tari, 1(1), 9-21.

Lantaeda, S. B. Lengkong, F. D . J., & Ruru J. M. (2017). Peran Bandan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJMD Kota Tomohon. Jurnal Administrasi Publik, 4(48), 1-9.

Moleong, Lexy. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Pertiwi, T. C. Suntoro, I., & Nurmalisa, Y. (2017). Peranan Sanggar Budaya Bandakh Makhga dalam Pelestarian Nilai Budaya Lampung di Sukadanaham. Jurnal FKIP Unila, 5(4), 1-16.

Purnama, Y. (2015). Peranan Sanggar dalam Melestarikan Kesenian Tradisional Betawi. Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 7(3), 461-467. DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v7i3.112.

Republik Indonesia. (2017). Undang-Undang No. 5 tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan. Lembaran Negara Nomer 6055.

Salfia, N. (2015). Nilai Moral dalam Novel 5 CM Karya Donny Dhirgantoro. Jurnal Humanika, 3(15), 1-18.

Santoso, B. (2010). Skema dan Mekanisme Pelatihan, Panduan Penyelenggaraan Pelatihan. Jakarta: Yayasan Terumbu Karang Indonesia (TERANGI).

Soedarsono. (1978). Tari-Tarian Indonesia I. Jakarta: Balai Pustaka.

Sutiyono, & Seriati, N. N. (2013). Pemberdayaan Masyarakat Desa Dalam Melaksanakan Revitalisasi Budaya Lokal “Bersih Desa” Di Ketingan, Sleman. Jurnal Penelitian Humaniora, 18(1), 30-38.

Suyatno. (2012). Nilai, Norma, Moral, Etika dan Pandangan Hidup Perlu Dipahami oleh Setiap Warga Negara dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. PKn Progresif, 7(1), 34-44.

Suyedi, S. S., & Idrus, Y. (2019). Hambatan-Hambatan Belajar yang Mempengaruhi Hsil Belajar Mahasiswa dalam pembelajaran Mata Kuliah Dasar Desain Jurusan IKK FPP UNP. Gorga Jurnal Seni Rupa, 8(1). 120-128.

Tindaon, R. (2012). Kesenian Tradisional dan Revitalisasi. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni, 14(2), 148-280. DOI: http://dx.doi.org/10.26887/ekse.v14i2.225.

Zulfajri, T. (2017). Strategi Pengelolaan Pelatihan Pada Kelompok Teater (Studi Kasus Pengajian Tubuh Tony Broer). Jurnal Tata Kelola Seni, 3(2), 83-92.

Downloads

Published

2021-05-20

Issue

Section

Articles