Klasterisasi Spasial dan Penggunaan Lahan Wilayah Peri Urban Lowokwaru Kota Malang

Authors

  • Muhammad Luthfi Bahrudin Universitas Negeri Malang
  • Satti Wagistina Universitas Negeri Malang
  • Heni Masruroh Universitas Negeri Malang
  • Ike Sari Astuti Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v3i10p1111-1127

Keywords:

klaster spasial, wilayah peri-urban, sistem informasi geografi

Abstract

The increase in population and limited number of urban land have encouraged land use changes towards the edge of the city /peri urban area due to the increasingly congested conditions of the city. The research aims to classify peri urban saptial cluster based on the proportion of built-up and non-built land and land use of peri urban areas in Lowokwaru, Malang City in 2015–2020. Land use change analysis of the Lowokwaru peri urban area using a quantitative approach. Data processing using ArcGIS with digitization techniques on built and non-built land use in 2015 and 2020. As a result of digitization in 2015, the area of built-up land was 16.6 km² and non-built land was 6.5 km². In 2020, there was a change in the use of built-up land which increased and the shrinking of non-built land area of 0.0009 km² or by 4.9 percent. Landuse change of unbuilt land are turning into land use for settlements, industry, etc. Land use changes that occur result in changes in zones or spatial clusters of urban elves Lowokwaru. These results show that the Lowokwaru peri urban area has a spatial cluster/zone in the form of Fringe, Outer fringe, Urban shadow zone.

Pertambahan jumlah penduduk dan terbatasnya jumlah lahan perkotaan mendorong terjadinya perubahan penggunaan lahan ke arah area tepi kota/peri urban dikarenakan kondisi pusat kota yang semakin padat. Tujuan penelitian adalah mengklasifikasikan klaster Wilayah peri urban berdasarkan proporsi lahan terbangun dan non-terbangun dan penggunaan lahan wilayah peri urban Lowokwaru Kota Malang tahun 2015–2020. Analisis perubahan penggunaan lahan wilayah peri urban Lowokwaru dilakukanmenggunakan pendekatan kuantitatif. Pengolahan data menggunakan Arc GIS dengan teknik digitasi pada penggunaan lahan terbangun dan non-terbangun tahun 2015 dan 2020. Hasil digitasi tahun 2015 luas lahan terbangun seluas 16,6 km² dan lahan non-terbangun seluas 6,5 km². Tahun 2020 ditemui perubahan pengggunaan lahan terbangun yang bertambah dan menyusutnya luas lahan non-terbangun seluas 0,0009 km² atau sebesar 4,9 persen. Perubahan penggunaan lahan non-terbangun beralih menjadi pemanfaatan lahan untuk permukiman, industri, pendidikan, perdagangan, dan jasa. Perubahan penggunaan lahan yang terjadi berakibat pada berubahnya zona atau klaster spasial peri urban Lowokwaru. Dari hasil tersebut didapaati wilayah peri urban Lowokwaru memiliki klaster spasial/zona berupa Fringe, Outer fringe, Urban shadow zone.

References

Badan Standardisasi Nasional. (2010). Klasifikasi Penutup Lahan. Sni 7645, 1–28.

Eko, T., & Rahayu, S. (2012). Land use change and suitability for RDTR in peri-urban areas. Case Study: District Mlati. Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Kota, 8(4), 330–340.

Giyarsih, S. R. (2010). Pola Spasial Transformasi Wilayah di Koridor Yogyakarta-Surakarta. Forum Geografi, 24(1), 28. https://doi.org/10.23917/forgeo.v24i1.5013

Handayani, D., & Setiyadi, A. (2003). Remote Sensing (Penginderaan Jauh). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi, VIII(2), 113–120.

Kartika Taurisia. (2017). Bab Ii Tinjauan Pusataka. Repositori.Ukdc.Ac.Id, 2000, 5–29. http://repositori.ukdc.ac.id/47/3/Bab II Kartika Taurisia.pdf

Mahendra, Y. I., & Pradoto, W. (2016). Transformasi Spasial di Kawasan Peri Urban Kota Malang. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 12(1), 112.

Malang, B. K. (2021). Catalog : 1102001.3573 2021. 1102001.3573, 435.

Monica, S. (2015). Zonasi Lahan Dan Pemanfaatannya (Studi Tentang Kebijakan Tata Ruang Dan Implementasi Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tahun 2010- 2030) Jurnal. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Oroh, A., Veroniva, A. K., & Warouw, F. (2019). Analisis Karakteristik Wilayah Peri Urban Berdasarkan Aspek Fisik di Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Jurnal Spasial, 6(2).

Putra, I. W. K. E. (2017). Pemanfaatan Citra Pengideraan Jauh Pada Google Earth untuk Pembuatan Peta Citra di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Media Komunikasi Geografi, 18(1), 54–65.

RA Tjiptanata, D. A. (2004). Data Keluaran (output) Peta, laporan, Gambar3D, dsb.

Rofii, I. (2021). Model Perubahan Penggunaan Lahan di Wilayah Peri Urban Kota Malang. Indonesian Journal of Spatial Planning, 2(1), 28. https://doi.org/10.26623/ijsp.v2i1.3153

Syahbandar, M. Y. (2018). Identifikasi Dinamika Pertumbuhan Wilayah Peri-Urban (WPU) di Kecamatan Bojong Gede Kabupaten Bogor. Jurnal Teknik, 19(1), 31–38.

Tallo, A., Pratiwi, Y., & Astutik, I. (2014). Identifikasi Pola Morfologi Kota (Studi Kasus : Kecamatan Klojen, Kota Malang). Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 25(3), 213–227.

Yunus, H. S. (2008). Dinamika Wilayah Peri-Urban: Determinan Masa Depan Kota.

Downloads

Published

2023-11-21

Issue

Section

Articles