Studi fenomenologi makna pengembangan Industri Rumah Tangga (IRT) rengginang bagi buruh perempuan di Desa Sambigede

Authors

  • Ifan Andriado Universitas Negeri Malang
  • Anis Khoirun Nisa Universitas Negeri Malang
  • Dini Rahmawati Agustin Universitas Negeri Malang
  • Dwi Mulyani Indrawati Universitas Negeri Malang
  • Hamida Zama Rahmatillah Universitas Negeri Malang
  • Elya Kurniawati Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v1i2p125-134

Keywords:

industri rumah tangga, buruh perempuan, teori fenomenologi

Abstract

Globalisasi membawa pengaruh kuat terhadap perkembangan ekonomi masyarakat. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai industri pada masyarakat desa, salah satunya Industri Rumah Tangga (IRT) rengginang di Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Dalam proses produksinya, IRT rengginang ini mempekerjakan buruh yang mayoritas perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan makna pengembangan Industri Rumah Tangga (IRT) rengginang bagi buruh perempuan di Desa Sambigede. Penelitian ini dikaji menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian berjumlah lima orang buruh yang ditentukan dengan cara purposive sampling dan dilanjutkan dengan snowball sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data dalam penelitian ini diperoleh menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau kesimpulan. Penelitian ini dikaji menggunakan teori Fenomenologi oleh Huserl. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lima makna Industri Rumah Tangga (IRT) rengginang bagi buruh perempuan, antara lain: 1) sebagai mata pencaharian utama, 2) sebagai pekerjaan sampingan, 3) sebagai sarana memperluas relasi, 4) sebagai aktivitas pengisi waktu luang, dan 5) sebagai sarana untuk meneruskan usaha keluarga.

Downloads

Published

2021-05-09

Issue

Section

Articles