Pemetaan kerawanan longsor di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi menggunakan Metode Index Storie

Authors

  • Haidar Maulana Universitas Negeri Malang
  • Syamsul Bachri Universitas Negeri Malang
  • Listyo Yudha Irawan Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v3i9p1011-1025

Keywords:

longsor, Kecamatan Pesanggaran, Indeks Storie

Abstract

Landslide is one of the disaster threats in Pesanggaran District, Banyuwangi Regency. Landslides have the potential to cause material and environmental damage as well as loss of life. This research aims to map the Susceptibility of landslides in Pesanggaran District, Banyuwangi Regency. The method used in this study is the Storie Index method. Identification of landslide events based on remote sensing data and field observations taking into account the criteria of slope, geology, land use, soil texture and rainfall which is then processed using a Geographic Information System. Each criterion is weighted, then the results of the weighting are calculated using the Storie Index method. The results of the Susceptibility level of Pesanggaran District are divided into five classes: very low, low, medium, high and very high. Overall, Pesanggaran District has a low to very high level of Susceptibility. Landslides in Pesanggaran District often occur on mountain slopes that are relatively close to residents' homes or close to the tops of mountains. Very high levels of Susceptibility are found in Sumberagung and Kandangan Villages. Meanwhile, the level of Susceptibility is low to moderate in Pesanggaran, Sumbermulyo, and Sarongan villages.

Longsor merupakan salah satu ancaman bencana di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Longsor berpotensi menimbulkan kerusakan material dan lingkungan maupun korban jiwa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan kerawanan longsor di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Indeks Storie. Identifikasi kejadian longsor berdasarkan data penginderaan jauh dan observasi lapangan dengan mempertimbangkan kriteria kemiringan lereng, geologi, penggunaan lahan, tekstur tanah dan curah hujan yang kemudian diolah menggunakan perangkat Sistem Informasi Geografis. Setiap kriteria dilakukan pembobotan yang kemudian hasil pembobotan melalui proses perhitungan dengan metode Indeks Storie. Hasil tingkat kerawanan Kecamatan Pesanggaran terbagi menjadi lima kelas, yaitu: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Secara keseluruhan Kecamatan Pesanggaran memiliki tingkat kerawanan rendah hingga sangat tinggi. Longsor di Kecamatan Pesanggaran kerap terjadi di lereng pegunungan yang relatif dekat dengan rumah warga atau mendekati puncak pegunungan. Tingkat kerawanan sangat tinggi terdapat pada Desa Sumberagung dan Kandangan. Sementara itu, tingkat kerawanan rendah hingga sedang berada di Desa Pesanggaran, Sumbermulyo, dan Sarongan.

References

Arifin, S., Carolila, I., & Ca, C. (2006). Implementasi Penginderaan Jauh dan SIG Untuk Inventarisasi Daerah Rawan Bencana Longsor di Provinsi Lampung. Jurnal Penginderaan Jauh, 3(1).

Arsyad, U., Barkey, R., Wahyuni, & Matandung K. K. (2018). Karakteristik Tanah Longsor di Daerah Aliran Sungai Tangka. Jurnal Hutan dan Masyarakat, 10(1), 203-214.

Audinno, R. T., Setiawan, M. I. N., Gunawan, A., & Nandro, A. E. (2014). Investigasi Geologi Potensi Longsor Berdasarkan Analisis Sifat FIsik dan Mekanik Batuan Daerah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Bachri, S., & Shresta, R. P. (2010). Landslide hazard assessment using analytic hierarchy processing (AHP) and geographic information system in Kaligesing mountain area of Central Java Province Indonesia.

Bachri, S., Irawan, L. Y., Utaya, S., Tyas, L. W. N., Nurdiansyah, F. D., Nurjanah, A. E., ... & Purnama, D. S. (2021). Landslide Risk Analysis in Kelud Volcano, East Java, Indonesia. The Indonesian Journal of Geography, 53(3), 408-423.

Bachri, S., Shrestha, R. P., Yulianto, F., Sumarmi, S., Utomo, K. S. B., & Aldianto, Y. E. (2020). Mapping landform and landslide susceptibility using remote sensing, gis and field observation in the southern cross road, Malang regency, East Java, Indonesia. Geosciences, 11(1), 4.

BNPB. (2021). Data Kejadian Longsor di Indonesia Tahun 2021. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. https://gis.bnpb.go.id/

BNPB. (2016). Risiko Bencana Indonesia Tahun 2016.

BPBD. (2021). Data Longsor Pelaksana Tugas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banyuwangi.

BPS. (2021). Kecamatan Pesanggaran Dalam Angka Tahun 2021.

Costache, R., & Zaharia, L. (2017). Flash-flood Potential Assessment and Mapping by Integrating the Weights-of-Evidence and Frequency Ratio Statistical Methods in GIS Environment–Case study: Bˆasca Chiojdului River catchment (Romania). Journal of Earth System Science, 126(4).

Gemilang, W. A., Husrin, S., Wisha, U. J., & Kusumah, G. (2017). Kerentanan Pesisir Terhadap Bencana Tanah Longsor Di Bungus, Sumatera Barat Dan Sekitarnya Menggunakan Metode Storie. Jurnal Geosaintek, 3(1), 37-44.

Hadmoko, D. S., Lavigne, F., Sartohadi, J., Gomez, C., & Daryono, D. (2017, July). Spatio-temporal distribution of landslides in Java and the triggering factors. In Forum Geografi (Vol. 31, No. 1, pp. 1-15).

Haribulan, R., Gosal, P. H., & Karongkong, H. H. (2019). Kajian Kerentanan Fisik Bencana Longsor Di Kecamatan Tomohon Utara. Spasial, 6(3), 714-724.

Hassanusi, A. A., Muslim, D., & Khoirullah, N. (2021). Zona Kerentanan Gerakan Tanah Berdasarkan Metode Indeks Storie Pada Daerah Gajahmungkur dan Sekitarnya, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Geoscience Journal, 5(5), 527-537.

Irawan, L. Y., Bachri, S., Panoto, D., Pradana, I. H., Faizal, R., Devy, M. M. R., & Prasetyo, W. E. (2021, November). The Use of Machine Learning for Accessing Landslide Susceptibility Class: Study Case of Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 884, No. 1, p. 012006). IOP Publishing.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia. (2019). Pengenalan Gerakan Tanah.

Klimeš, J., & Blahůt, J. (2012). Landslide risk analysis and its application in regional planning: an example from the highlands of the Outer Western Carpathians, Czech Republic. Natural Hazards, 64, 1779-1803.

Kornejady, A., Ownegh, M., & Bahremand, A. (2017). Landslide susceptibility assessment using maximum entropy model with two different data sampling methods. Catena, 152, 144-162.

Mohammady, M., Pourghasemi, H. R., & Pradhan, B. (2012). Landslide susceptibility mapping at Golestan Province, Iran: a comparison between frequency ratio, Dempster–Shafer, and weights-of-evidence models. Journal of Asian Earth Sciences, 61, 221-236.

Naryanto, H. S. (2017). Analisis Kejadian Bencana Tanah Longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah tanggal 12 Desember 2014. Jurnal Alami, 1(1), 1-9.

Panoto, D., Irawan, L. Y., Dahlia, S., Herlambang, G. A., & Rasyidah, A. N. (2021). Pemetaan Kerawanan Banjir Bandang di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process. Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi, 5(2), 143-154.

PVMBG. (2021). Informasi Gunungapi Indonesia Galeri Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. https://magma.esdm.go.id/v1/edukasi/tipe -gunung-api-di-indonesia-a-b-dan-c.

Ramdani, D., Kresnawati, D. K., & Apriyanti, D. (2021). Analisis dan Pembuatan Peta Daerah Potensi Longsor di Kabupaten Bogor Tahun 2019 Menggunakan Metode Pembobotan pada Sistem Informasi Geografis (Analysis and Map of the Potential Longsor Area at Bogor in 2019 Using Weighting Methods on Geographic Information System). Jurnal Teknik| Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK, 21(2).

Reganold, J. P., & Singer, M. J. (1979). Defining prime farmland by three land classification systems [Soils data from Yolo County, California]. Journal of Soil and Water Conservation, 34, 172-176.

Saputra, R. T., Utami, S. R., & Agustina, C. (2022). Hubungan Kemiringan Lereng Dan Persentase Batuan Permukaan Terhadap Longsor Berdasarkan Hasil Simulasi. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 9(2), 339-346.

Sidarto, S. (2010). Perkembangan Teknologi Inderaan Jauh dan Pemanfaatannya untuk Geologi di Indonesia. Bandung: Badan Geologi

Sitorus, S. (1995). Evaluasi Sumber Daya Lahan. Bandung: Tarsito.

Storie, R., (1978). Storie Index Soil Rating. University of California Division of Agricultural Sciences Special Publication 3203, Oakland.

Sugianti, K., Mulyadi, D., & Sarah, D. (2014). Pengklasan tingkat kerentanan gerakan tanah daerah Sumedang Selatan menggunakan metode Storie. Riset Geologi dan Pertambangan, 24(2), 93-104.

Tjahyono, H. (2003). Kerentanan Medan terhadap Longsoran dan Gerakan Tanah (Suatu aplikasi pendekatan survey medan). Yogyakarta: UGM.

Wasisso, T. Y., & Priyono, K. D. (2017). Analisis Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Perubahan Tingkat Potensi Gerakan Tanah Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Downloads

Published

2023-09-05

Issue

Section

Articles