Proyeksi pertumbuhan penduduk dan ketahanan pangan beras di Kota Malang Tahun 2020–2045

Authors

  • Ahmad Wildan Hamdani Universitas Negeri Malang
  • Budijanto Budijanto Universitas Negeri Malang
  • Ifan Deffinika Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v3i7p760-772

Keywords:

proyeksi penduduk, ketahanan pangan, penduduk

Abstract

Food security that occurs in Malang City occurs because the population in Malang City is large with the availability of a narrow area so that problems arise in the form of increasing food needs every year and decreasing food production capabilities in the form of rice. In 2020 Malang City has a population of 843,810 people and an area of 145.3 km2 with a density level in Malang City of approximately 7,949 people/km2. The high demand for food in Malang City is not accompanied by a qualified regional production due to the conversion of land into housing. In doing this calculation using projections to determine the growth and population in the city of Malang, and to determine the need for rice using a spectrum application so that the results of the need and availability of rice in the city of Malang can be seen from year to year. The results were that Malang City experienced a large rice deficit due to the high demand of its residents, in 2020 the rice deficit reached 40,243 tons of rice and the city of Malang only produced 6,740 tons of rice for production within its territory. Therefore, Malang City needs rice support from the surrounding area which has a very large rice production, namely from the districts around Malang.

Ketahanan pangan yang terjadi di Kota Malang terjadi karena penduduk di Kota Malang yang banyak dengan ketersediaan wilayah yang sempit sehingga munculnya masalah berupa kebutuhan pangan yang meningkat pada tiap tahunnya dan menurunya kemampuan pemenuhan produksi pangan berupa beras. Pada tahun 2020 Kota Malang memiliki penduduk 843.810 jiwa dan luas wilayah 145,3 km2 dengan tingkat kepadatan di Kota Malang kurang lebih mencapai 7.949 jiwa/km2. Kebutuhan pangan di Kota Malang yang tinggi ini tidak dibarengi dengan produksi wilayah yang mumpuni karena alih fungsi lahan menjadi perumahan. Dalam melakukan perhitungan ini menggunakan proyeksi untuk mengetahui pertumbuhan serta jumlah penduduk di Kota Malang, dan untuk mengetahui kebutuhan beras menggunakan aplikasi spectrum sehingga dapat dilihat hasil kebutuhan dan ketersediaan beras di Kota Malang dari tahun ke tahun. Didapatkan hasil berupa Kota Malang mengalami defisit beras yang besar karena kebutuhan yang tinggi dari penduduknya, di tahun 2020 defisit beras mencapai 40.243 ton beras dan kota Malang hanya memproduksi sebesar 6.740 ton beras saja untuk produksi dalam wilayahnya. Oleh sebab itu Kota Malang membutuhkan sokongan beras dari wilayah sekitarnya yang memiliki produksi beras yang sangat besar yakni dari kabupaten-kabupaten di sekitar Malang.

References

Badan Pusat Statistik Indonesia. (2020). Tingkat Pertumbuhan Penduduk Wilayah.

Badan Pusat Statistik. (2014). Pengertian Penduduk Kota Malang.

Badan Pusat Statistik. (2018). Tingkat Produksi dan Luas Lahan Pertanian di Kota Malang.

Badan Pusat Statistik. (2020). Konsumsi Beras Per Kapita Kota Malang.

Husodo, S. Y. (2010). Ketahanan Pangan: Kebijakan Tantangan Dan Harapan Masa Depan. in Seminar Ketahanan Pangan Dalam Perspektif Sejarah, 5 Mei 2010 di University Club UGM Yogyakarta Sleman.

Ismet, M. (2007). Tantangan Mewujudkan Kebijakan Pangan yang Kuat. Pangan 16(48), 3-9.

Mantra, D. (2011). Hegemoni dan Diskursus Neoliberalisme: Menelusuri Langkah Indonesia Menuju Masyarakat Ekonomi Asean 2015.

Mantra, I. B. (2000). Demografi Umum. Pustaka Pelajar.

Maulidah, F. (2020). Proyeksi penduduk dan bonus demografi kota surabaya tahun 2020-2045 dengan menerapkan aplikasi spectrum. Jurnal Penelitian Kesehatan, 18(1), 19-24.

Mubarokah, N., Rachman, L. M., & Tarigan, S. D. (2020). Analisis daya dukung lahan pertanian tanaman pangan daerah aliran Sungai Cibaliung, Provinsi Banten. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 25(1), 73-80.

Pratama, A. R., Sudrajat, S., & Harini, R. (2019). Analisis ketersediaan dan kebutuhan beras di Indonesia tahun 2018. Media Komunikasi Geografi, 20(2), 101-114.

Rahmi, A., & Aziz, A. (2017). Pengaruh Disiplin Kerja, Pelatihan Kerja Dan Kemampuan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Biro Umum Kantor Gubernur Provinsi Aceh. Jurnal Bisnis Administrasi, 6(02), 24-31.

Rivani, E. (2012). Penentuan Dimensi serta Indikator Ketahanan Pangan di Indonesia: Kaji Ulang Metode Dewan Ketahanan Pangan-World Food Program. Widyariset, 15(1), 151-162.

Suasti, Y. (2015). Perubahan Komposisi Penduduk Kabupaten di Sumatera Barat. Jurnal Geografi, 4(1), 1-15.

Triwindiyanti, Q. A. Y. F., Tertius, E. P., & Mahmudiono, T. (2018). Perbedaan Dan Pengaruh Indikator Ketahanan Pangan Terhadap Proporsi BBLR Pada Wilayah Pesisir Pulau Jawa (Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Tulungagung). Amerta Nutrition, 2(1), 37-43.

Downloads

Published

2023-07-06

Issue

Section

Articles