Optimalisasi peran dan fungsi pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam pengembangan pariwisata peninggalan Kerajaan Majapahit

Authors

  • Faradila Mutiara Hati Universitas Muhammadiyah Malang
  • Ali Roziqin Universitas Muhammadiyah Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v3i5p505-516

Keywords:

optimalisasi, pengembangan pariwisata, sejarah, Kerajaan Majapahit

Abstract

Tourism is an important sector in increasing regional income. Regional tourism development can also have an impact on the local environment by improving the welfare and economy of the surrounding community. This study aims to determine whether the tourism development efforts carried out by the Tourism Office on historical tourism objects have been running optimally. This optimization can be seen from the efforts that have been made by the Tourism Office of the Mojokerto Regency to produce changes to historical tourism objects which aim to maintain the historical heritage of the Majapahit Kingdom and as a source of learning for visiting tourists. This research is qualitative research with data obtained from direct interviews with the Head of the Tourism Attraction Section and the Head of the Tourism Promotion Section in the Tourism Sector of the Mojokerto Regency Tourism, Youth and Sports Office with 5 tourism objects studied, namely Brahu Temple, Bajang Ratu Temple, Temple Mice, Petirtaan Jolotundo, and the Majapahit Information Center (Trowulan Museum). The results of this study indicate that the development of the historical tourism sector is a form of business carried out by the Mojokerto Regency government to create tourism that has power which will later affect the surrounding environment. It can be said that the tourism development of the legacy of the Majapahit Empire carried out by the Tourism, Youth and Sports Office of the Mojokerto Regency has not run optimally. This can be seen from the decreasing public interest in traveling because tourism objects were closed at the beginning of the 2020 pandemic.

Pariwisata merupakan salah satu sektor penting dalam peningkatan pendapatan daerah. Pengembangan pariwisata daerah juga dapat berdampak pada lingkungan setempat dengan meningkatkan kesejahteraan hidup dan perekonomian masyarakat sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah upaya pengembangan pariwisata yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata terhadap objek pariwisata sejarah sudah berjalan optimal. Optimalisasi ini dapat dilihat dari upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Mojokerto menghasilkan perubahan terhadap objek pariwisata sejarah yang bertujuan untuk mempertahankan peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit dan sebagai sumber pelajaran bagi wisatawan yang berkunjung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan data yang diperoleh dari wawancara secara langsung dengan Kepala Seksi Daya Tarik Wisata dan Kepala Seksi Promosi Pariwisata Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Mojokerto dengan 5 objek pariwisata yang diteliti yaitu Candi Brahu, Candi Bajang Ratu, Candi Tikus, Petirtaan Jolotundo, dan Pusat Informasi Majapahit (Museum Trowulan). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan sektor pariwisata sejarah yang merupakan bentuk usaha yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Mojokerto untuk menciptakan pariwisata yang memiliki daya yang nantinya akan berpengaruh terhadap lingkungan sekitar. Pengembangan pariwisata peninggalan Kerajaan Majapahit yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Mojokerto bisa dikatakan belum berjalan optimal. Hal ini dapat dilihat dari minat masyarakat dalam berwisata menurun dikarenakan objek pariwisata ditutup diawal pandemi tahun 2020.

References

Adi, S. W., & Saputro, E. P. (2017). Potensi Daya Tarik Wisata Sejarah Budaya. Perkembangan Konsep dan Riset E-Business di Indonesia, 744–751. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/handle/11617/9036

Pemerintah Daerah Kabupaten Mojokerto. (2019). Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 8 Tahun 2019 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten tahun 2018-2023.

Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Mojokerto. (2017). Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2016-2021.

Mandić, A., & Kennell, J. (2021). Smart governance for heritage tourism destinations: Contextual factors and destination management organization perspectives. Tourism Management Perspectives, 39, 100862.

Pemerintah Daerah Kabupaten Mojokerto. (2015). Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 11 tahun 2015 tentang Cagar Budaya.

Prideaux, B., Laws, E., & Faulkner, B. (2003). Events in Indonesia: Exploring the limits to formal tourism trends forecasting methods in complex crisis situations. Tourism Management, 24(4), 475–487. https://doi.org/10.1016/S0261-5177(02)00115-2

Rijali, A. (2018). Analisis Data Kualitatif Ahmad Rizali UIN Antasari Banjarmasin. Jurnal UIN Antasari, 17(33), 81–95.

Roziqin, A., & Syarafina, Z. (2021). Tourism village development study: Lesson learned from Flory Village, Sleman Regency, Yogyakarta. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 34(2), 173.

Downloads

Published

2023-05-11

Issue

Section

Articles