Studi komparasi Model Guided Discovery learning dan Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir analitis siswa pada mata pelajaran Geografi

Authors

  • Rissa Permata Sari Universitas Negeri Malang
  • Fatiya Rosyida Universitas Negeri Malang
  • Hadi Soekamto Universitas Negeri Malang
  • I Komang Astina Universitas Negeri Malang
  • Eka Anita Putri Universitas Siliwangi

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v3i5p484-495

Keywords:

Guided Discovery Learning, Problem Based Learning, kemampuan berpikir analitis, Geografi

Abstract

This study aims to determine differences in students' analytical thinking abilities using the Guided Discovery Learning model and the Problem Based Learning Model in Geography subject in high school. The ability to think analytically is important for students in learning geography because it is needed to analyze the spatial relations of a phenomenon. Discovery activities in this study made students gain new knowledge. The research is in the form of a quasi-experiment in the form of a posttest only control group design. This research was conducted at SMAN 4 Malang with a sample of X IPS 3 (experiment 1) and X IPS 4 (experiment 2) in the odd semester of 2022/2023. Measurement of analytical thinking ability through a description test according to indicators of analytical thinking ability. The data analysis technique used the t-test, previously the prerequisite tests were carried out, namely the normality and homogeneity tests. The results showed that there were differences in students' analytical thinking skills using the Guided Discovery Learning model and the Problem Based Learning model, this was indicated by the Sig. hypothesis test of 0.001 <0.05. The Guided Discovery Learning model is better than the Problem Based Learning Model for students' analytical thinking skills. This is evidenced by the average posttest score of experimental class 1 which received the learning treatment with the Guided Discovery Learning Model of 80.58. While the experimental class 2 which received the learning treatment with the Problem Based Learning Model obtained an average score of 72.71. Several factors influenced the average value of analytical thinking skills in experimental class 1 to be higher than in experimental class 2, namely the success of students in solving geographic problems through group investigations in the Guided Discovery Learning model and the aid of the learning media used, namely Sparkol Videoscribe. The application of the Guided Discovery Learning model and the Problem Based Learning Model requires a long time. Therefore, proper preparation and time management is required before implementation.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir analitis siswa dengan menggunakan model Guided Discovery Learning dan Model Problem Based Learning pada mata pelajaran Geografi di SMA. Kemampuan berpikir analitis penting dimiliki siswa dalam pembelajaran geografi karena dibutuhkan untuk menganalisis relasi keruangan dari suatu fenomena. Kegiatan penemuan dalam penelitian ini membuat siswa mendapatkan pengetahuan baru. Penelitian berupa quasi experiment bentuk posttest only control group design. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 4 Malang dengan sampel X IPS 3 (eksperimen 1) dan X IPS 4 (eksperimen 2) pada semester ganjil 2022/2023. Pengukuran kemampuan berpikir analitis melalui tes uraian sesuai dengan indikator kemampuan berpikir analitis. Teknik analisis data menggunakan uji-t, sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir analitis siswa dengan menggunakan model Guided Discovery Learning dan Model Problem Based Learning, hal ini ditunjukan dengan nilai Sig. uji hipotesis sebesar 0,001< 0,05. Model Guided Discovery Learning lebih baik dibandingkan Model Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir analitis siswa. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata nilai posttest kelas eksperimen 1 yang mendapat perlakuan pembelajaran dengan Model Guided Discovery Learning sebesar 80,58. Sedangkan kelas eksperimen 2 yang mendapatkan perlakuan pembelajaran dengan Model Problem Based Learning memperoleh rata-rata nilai sebesar 72,71. Beberapa faktor yang mempengaruhi rata-rata nilai kemampuan berpikir analitis kelas eksperimen 1 lebih tinggi daripada kelas eksperimen 2 adalah keberhasilan siswa dalam memecahkan permasalahan geografi melalui penyelidikan kelompok pada model Guided Discovery Learning dan bantuan media pembelajaran yang diterapkan yaitu Sparkol Videoscribe. Penerapan model Guided Discovery Learning dan Model Problem Based Learning memerlukan waktu yang lama. Maka dari itu diperlukan persiapan dan pengelolaan waktu yang baik sebelum diimplementasikan.

References

Adhim, A. Y., & Jatmiko, B. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery Dengan Kegiatan Laboratorium Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Sma Pada Materi Suhu dan Kalor. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF), 4(3), 77–82.

Agustriana, A., Ningrum, E., & Somantri, L. (2015). Pengaruh penggunaan model pembelajaran discovery learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa (Penelitian quasi eksperimen di kelas XI IPS SMA negeri 1 dukupuntang). Antologi Pendidikan Geografi, 3(1), 1-16.

Al-Fikry, I., Yusrizal, Y., & Syukri, M. (2018). Pengaruh model problem based learning terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi kalor. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia (Indonesian Journal of Science Education), 6(1), 17-23.

Aprilia, L. (2015). Penerapan perangkat pembelajaran materi kalor melalui pendekatan saintifik dengan model pembelajaran guided discovery kelas x SMA. Inovasi Pendidikan Fisika, 3(3), 1–5.

Arifah, U., & Saefudin, A. A. (2017). Menumbuhkambangkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Guided Discovery. UNION: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 5(3), 263–272. https://doi.org/10.30738/.v5i3.1251

Assegaff, A., & Sontani, U. T. (2016). Upaya meningkatkan kemampuan berfikir analitis melalui model problem based learning (PBL). Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran (JPManper), 1(1), 38-48.

Bouato, Y., Lihawa, F., & Rusiyah, R. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Sparkol Videoscribe Yang Diintegrasikan dengan Wondershare Filmora Pada Mata Pelajaran Geografi Materi Mitigasi Bencana Alam. Jambura Geo Education Journal, 1(2), 71–79. https://doi.org/10.34312/jgej.v1i2.7131

Damayanti, S. A., Santyasa, I. W., & Sudiatmika, A. A. I. A. R. (2020). Pengaruh model problem based-learning dengan flipped classroom terhadap kemampuan berpikir kreatif. Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran, 4(1), 83-98.

Daryanto, D. (2014). Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media.

Eka, I., Irawan, E., Ekapti, R. F., & Faizah, U. N. (2021). Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Peningkatan Keterampilan Berpikir Analitis. Jurnal Tadris IPA Indonesia, 1(2), 108-117.

Farisi, A., Hamid, A., & Melvina, M. (2017). Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap kemampuan berpikir kritis dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep suhu dan kalor. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Fisika, 2(3), 283-287.

Halim, S. (2017). Studi Komparasi Model Problem Based Learning dan Inquiry Based Learning dalam Pembelajaran Geografi kelas XI IPS SMA Negeri di Kota Yogyakarta. Geo Educasia, 2(4), 453-467.

Hanif, M. (2021). Pengaruh model guided discovery learning terhadap kemampuan berpikir analitis siswa kelas xi ips madrasah aliyah at-taufiq bogem jombang pada mata pelajaran geografi (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Malang).

Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia.

Husain, C. (2014). Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran di SMA Muhammadiyah Tarakan. Jurnal Kebijakan Dan Pengembangan Pendidikan, 2(2).

Istiqomah, I., Agustito, D., Sulistyowati, F., Yuliani, R., & Irsyad, M. (2021). Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Sparkol Videoscribe untuk Meningkatkan Kemampuan 3N (Niteni, Nirokke, Nambahi). Community Empowerment, 6(3), 464–471. https://doi.org/10.31603/ce.4425

Jannah, M., Harijanto, A., & Yushardi, Y. (2019). Aplikasi media pembelajaran fisika berbasis sparkol videoscribe pada pokok bahasan suhu dan kalor terhadap hasil belajar siswa SMK. Jurnal Pembelajaran Fisika, 8(2), 65-72.

Lovisia, E. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap Hasil Belajar. Science and Physics Education Journal (SPEJ), 2(1), 1–10. https://doi.org/10.31539/spej.v2i1.333

Mayer, R. E. (2004). Should There Be a Three-Strikes Rule against Pure Discovery Learning? The Case for Guided Methods of Instruction. In American Psychologist.

Medani, Z. P., Suharto, Y., Taryana, D., & Sumarmi, S. (2022). Pengaruh model guided discovery learning berbantuan google my maps terhadap kemampuan berpikir spasial siswa SMAN 1 Singosari. Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial, 2(6), 534-547.

Nofiana, M. (2020). Pengaruh Model Guided Discovery Learning Terhadap High Order Thinking Skills Siswa Kelas Xi. Bio Educatio, 5(1), 378209.

Novio, R., & Mariya, S. (2017). Pendekatan Saintifik dengan Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning) pada Pembelajaran Geografi. Jurnal Geografi, 6(1), 100-109.

Nuranisa, N. (2021). Pengaruh guided discovery learning terhadap aktivitas belajar geografi siswa kelas X di SMA Pusri Palembang. Jurnal Swarnabhumi: Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi, 6(1), 32-37.

Purwita, A. R., Handoyo, B., & Tanjung, A. (2021). Penerapan guided discovery learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir analitis pada materi pengelolaan sumber daya alam siswa kelas XI IPS 1 MA NU Gondanglegi. Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial, 1(3), 326–335. https://doi.org/10.17977/um063v1i3p326-335

Qomariyah, E. N. (2017). Pengaruh Problem Based Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis IPS. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran (JPP), 23(2), 132-141.

Rini, A. P., Khalimatus, I., & Muhid, A. (2021). Model Pembelajaran Guided Discovery Learning , Apakah Efektif dalam Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa ? Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(5), 2419–2429.

Riyadi, S. R. (2021). Penerapan guided discovery berbantuan media virtual reality (vr) untuk meningkatkan kemampuan berpikir analitis siswa kelas X SMAN 3 Bojonegoro (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Malang).

Rohim, F., & Susanto, H. (2012). Penerapan Model Discovery Terbimbing Pada Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif. Unnes Physics Education Journal, 1(1), 2.

Sanusi, D. K., Arsyad, M., & Muris, M. (2018). Pengaruh Metode Pembelajaran Discovery Terbimbing terhadap Hasil Belajar.

Supriyono, I. (2017). Pengaruh model guided discovery learning terhadap kemampuan berpikir analitis siswa kelas XI SMA Negeri Klakah (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Malang).

Ware, K., & Rohaeti, E. (2018). Penerapan model Problem Based Learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir analitis dan keterampilan proses sains peserta didik SMA. Jurnal Tadris Kimiya, 3(1), 42-51.

Widura, H. S., Karyanto, P., & Ariyanto, J. (2015). Pengaruh Model Guided Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Bio-Pedagogi, 4(2), 25-30.

Yarmalinda, D., & Sineri, S. (2020). Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Kemampuan Berpikir Analitis dan Berpikir Kritis Peserta Didik pada Materi Ekologi. Biolearning Journal, 7(2), 61-69.

Yulianti, E., Rosani, M., & Nuranisa, N. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Analitis Siswa Sma Negeri 2 Banyuasin 1. Jurnal Swarnabhumi : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi, 3(2), 89.

Downloads

Published

2023-05-11

Issue

Section

Articles