Pemetaan tingkat risiko bencana tanah longsor di Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang

Authors

  • Muhammad Sauki Al Farisy Universitas Negeri Malang
  • Rudi Hartono Universitas Negeri Malang
  • Purwanto Purwanto Universitas Negeri Malang
  • Bigharta Bekti Susetyo Universitas Negeri Padang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v3i5p461-471

Keywords:

tanah longsor, pemetaan, bahaya, kerentanan, kapasitas, risiko

Abstract

The Wonosalam District, located in Jombang Regency, East Java Province, has a history of multiple landslides in the last 5 years. This is because the district is situated in the Mount Anjasmara Area which is part of a steep mountain range, resulting in a distinct geological structure and high degree of slope. This makes the district highly susceptible to landslides, particularly due to its location. To mitigate potential losses from disasters, a mapping of the landslide risk level has been created to proactively address the issue. The landslide risk mapping is based on a geographic information system that incorporates scoring, weighting, and overlay techniques. The scoring and weighting process is in accordance with Perka BNPB No. 2 of 2012 and has been modified to suit the local conditions on the ground. The landslide disaster risk mapping produced results indicating the risk levels in 9 villages in the Wonosalam District. Out of these, Galengdowo, Distance, and Carangwulung Villages were classified as having a medium risk level, while the remaining 6 villages (Wonomerto, Sambirejo, Wonosalam, Panglungan, Wonokerto, and Sumberjo) were considered to have a low risk level.

Kecamatan Wonosalam yang terletak di Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur, memiliki sejarah longsor dalam 5 tahun terakhir. Hal ini karena kabupaten ini terletak di Kawasan Gunung Anjasmara yang merupakan bagian dari rangkaian pegunungan yang terjal, sehingga menghasilkan struktur geologi yang khas dan kemiringan lereng yang tinggi. Hal ini membuat kabupaten ini sangat rentan terhadap tanah longsor, terutama karena lokasinya. Untuk memitigasi potensi kerugian akibat bencana, pemetaan tingkat risiko tanah longsor telah dibuat untuk secara proaktif mengatasi masalah tersebut. Pemetaan resiko tanah longsor didasarkan pada sistem data geografis yang mencampurkan metode skoring, pembobotan, serta overlay. Proses kajian serta pembobotan cocok dengan Perka BNPB Nomor. 2 Tahun 2012, serta sudah dimodifikasi cocok dengan keadaan setempat di lapangan. Pemetaan risiko bencana tanah longsor menghasilkan tingkat risiko di 9 desa di Kecamatan Wonosalam. Dari jumlah tersebut, Desa Galengdowo, Jarak, dan Carangwulung tergolong memiliki tingkat risiko sedang, sedangkan 6 desa lainnya (Wonomerto, Sambirejo, Wonosalam, Panglungan, Wonokerto, dan Sumberjo) tergolong memiliki tingkat risiko rendah.

References

Aryanti, A. D. (2015). Analisis tingkat kerentanan daerah dalam menghadapi bencana tanah longsor di Kabupaten Jombang (Studi di Kecamatan Bareng, Wonosalam, dan Mojowarno).

Bachri, S., & Shresta, R. P. (2010). Landslide hazard assessment using analytic hierarchy processing (AHP) and geographic information system in Kaligesing mountain area of Central Java Province Indonesia.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2012). Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang. (2020). Kecamatan Wonosalam dalam Angka 2020. Jombang: Badan Pusat Statistik.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2020). Indeks Risiko Bencana Indonesia Tahun 2020. Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2021). Geoportal Data Bencana Indonesia. https://gis.bnpb.go.id/

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur. (2021). Disaster Logs. https://smartpb.bpbd.jatimprov.go.id/¬public/tb_disasterlogs_list.php?orderby=aid_disastertype

Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Tata Ruang, Kebersihan, dan Pertamanan Kabupaten Jombang. (2013). Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jombang. Jombang: Dinas PU Cipta Karya, Tata Ruang, Kebersihan, dan Pertamanan.

Faizana, F., Nugraha, A. L., & Yuwono, B. D. (2015). Pemetaan risiko bencana tanah longsor Kota Semarang. Jurnal Geodesi Undip, 4(1), 223-234.

Hardiyatmo, H. (2006). Penanganan Tanah Longsor dan Erosi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Hadmoko, D. S., Lavigne, F., Sartohadi, J., Hadi, P., & Winaryo, W. (2010). Landslide hazard and risk assessment and their application in Risk Management and Landuse Planning in eastern flank of Menoreh Mountains, Yogyakarta Province, Indonesia. Natural Hazards, 54(3), 623–642.

Naryanto, H. S. (2017). Analisis Kejadian Bencana Tanah Longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah tanggal 12 Desember 2014. Jurnal Alami, 1(1), 1-10.

Pareta, K., & Pareta, U. (2012). Landslide Modeling and Susceptibility Mapping of Giri River. International Journal of Science and Technology, 1(2), 91-104.

Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar metodologi penelitian. Literasi Media Publishing.

Downloads

Published

2023-05-11

Issue

Section

Articles