Covid adalah pageblug: Makna dan respon masyarakat terhadap pandemi di Desa Pancasila, Sukoreno Jember

Authors

  • Fitriatul Hasanah Universitas Negeri Malang
  • Nur Hadi Universitas Negeri Malang
  • Ahmad Arif Widianto Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v1i5p666-680

Keywords:

Covid-19, masyarakat plural, kearifan lokal, pagebluk

Abstract

The last decade of 2019, the world was in an uproar with the emergence of the corona virus disease (Covid-19) outbreak which first appeared in the city of Wuhan, China and spread throughout all countries including Indonesia. Covid-19 has had a significant impact in terms of socio-cultural and economic aspects. This study aims to describe the impact of Covid-19 which has contributed to the social transformation of the people of Pancasila Village, Sukoreno in maintaining the stability of government regulations against Covid-19. This research uses qualitative methods by collecting data through interviews and observations. Interviews were conducted with the village government, religious leaders, and the people of Pancasila Village, Sukoreno. The data analysis technique used an interactive model. The results showed that the 'pagebluk' paradigm is still strongly attached to rural communities in responding to the Covid-19 virus. Pagebluk is an assumption that is believed by the community in the form of "balak" or disease. This disease is believed to provide a deterrent effect to the community because they have neglected to carry out the orders and traditions in the Pancasila Village area, Sukoreno. The existence of Pagebluk causes social and cultural transformation in the local community. Various policies, regulations and agreements related to the handling of Covid-19 are relevant to changes in the socio-religious routine in society. The impact of Covid-19 is used as a strengthening of the relationships that are built in the community in dealing with Covid-19 by using the cultural basis and local wisdom of each religion and belief. The cultural-religious basis is the main aspect of carrying out social transformation by collaborating together across religions as a form of integrity in facing Covid-19. In addition, social reality confirms that the village level FKUB (Religious Forum for Religious People) can optimize the value of mutual cooperation in order to respond to the batara times that caused riots in a religious plural society. So that religious leaders have an important role in disciplining the community to carry out religious rituals in Pancasila Village, Sukoreno. social reality confirms that the village level FKUB (Religious Forum for Religious People) can optimize the value of mutual cooperation in order to respond to the batara times that caused riots in a religiously pluralistic society. So that religious leaders have an important role in disciplining the community to carry out religious rituals in Pancasila Village, Sukoreno.

Dekade terakhir tahun 2019, dunia di gemparkan dengan munculnya wabah corona virus disease (Covid-19) yang kali pertama muncul di Kota Wuhan, Cina dan menyebar ke seluruh negara termasuk Indonesia. Covid-19 menimbulkan dampak signifikan dalam aspek, sosial-budaya, dan ekonomi. Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak Covid-19 yang berkontribusi terhadap transformasi sosial masyarakat Desa Pancasila, Sukoreno dalam menjaga kestabilitasan peraturan pemerintahan melawan Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan dengan pemerintah desa, tokoh agama, serta masyarakat Desa Pancasila, Sukoreno. Teknik analisis data menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paradigm ‘pagebluk’ masih melekat kuat terhadap masyarakat desa dalam menyikapi virus Covid-19. Pagebluk merupakan suatu asumsi yang diyakini oleh masyarakat yang berupa “balak” atau penyakit. Penyakit ini dipercaya akan memberikan suata efek jera kepada masyarakat karena telah lalai dalam menjalankan perintah dan tradisi di wilayah Desa Pancasila, Sukoreno. Adanya Pagebluk menyebabkan transformasi sosial dan budaya pada masyarakat setempat. Berbagai kebijakan, regulasi dan kesepakatan terkait penanganan Covid-19 berelevansi terhadap perubahan rutinitas sosial keagamaan di masyarakat. Dampak Covid-19 dijadikan sebagai penguat relasi yang terbangun di masyarakat dalam merentas Covid-19 dengan menggunakan basis budaya dan kearifan lokal pada masing-masing agama dan aliran kepercayaan. Basis budaya-agama menjadi aspek utama melakukan transformasi sosial dengan melakukan kolaborasi bersama lintas agama sebagai wujud integritas menghadapi Covid-19. Selain itu, realitas sosial menegaskan bahwa FKUB (Forum Keagamaan Umat Beragama) tingat desa dapat mengoptimalkan nilai kegotongroyonga guna menyikapi batara kala yang menyebabkan kerusuhan di tengah masyarakat plural beragama. Sehingga tokoh agama memiliki peran penting dalam mendisiplinkan masyarakat untu melaksanakan ritual keagamaan di Desa Pancasila, Sukoreno.

References

Abdullah, M. A. (2020). Mendialogkan Nalar Agama dan Sains Modern di Tengah Pandemi Covid-19. MAARIF, 15(1), 11–39. https://doi.org/10.47651/mrf.v15i1.75

Ahwan, Z., & Marzuki, M. E. (2020). Komunikasi Simbolik dalam Tradisi Bari’an di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Al-Ittishol: Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 1(1), 51–70.

Amelia, K., & Zahara, C. R. (2020). Minda Mahasiswa Indonesia: Antisipasi Resesi dan Krisis Pangan Akibat Pandemi. Syiah Kuala University Press.

Arifin, M., & Hambali, K. B. M. K. (2016). Islam dan Akulturasi Budaya Lokal di Aceh (Studi Terhadap Ritual Rah Ulei di Kuburan dalam Masyarakat Pidie Aceh). Jurnal Ilmiah Islam Futura, 15(2), 251–284. https://doi.org/10.22373/jiif.v15i2.545

Arifin, S. (2020). Pagebluk dan Religiusitas Soliter. Arsip Publikasi Ilmiah Biro Administrasi Akademik, 0(0), Article 0. http://research-report.umm.ac.id/index.php/API-BAA/article/view/3562

BPS Kab. Jember. (2020, September 28). BPS Kabupaten Jember. Jemberkab.Bps.Gp.Id. https://jemberkab.bps.¬go.id/publication/2020/09/28/1735a3e864414c78e8180133/kecamatan-umbulsari-dalam-angka-2020.html

Buana, R. D. (2017). Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 dan Kiat Menjaga Kesejahteraan Jiwa. Sosial dan Budaya, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO97811074¬15324.004

Dewi, C. F., Iwa, K. R., & Nggarang, B. N. (2020). Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Masalah PHBS dan COVID-19 pada Warga Dusun Rejeng Desa Bangka Lelak Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur. Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(3), 148–158. https://doi.org/10.36928/jrt.v3i3.631

Dozan, W., & Wadi, H. (2021). Agama dan Media Baru (Kesadaran Teologis Manusia di Tengah Pandemi Covid-19). Al Iman: Jurnal Keislaman Dan Kemasyarakatan, 5(1), 24–40.

Gani, N. S., Fathiyah, S, N. D., Fitriana, A. D., M.Sila, A., R, F., Yuliarti, A., Thalib, F., Hermansyah, B., Aslam, M., Wandi, Sahid, M., & Umar, N. J. (2020). Covid 19 dalam Bingkai Komunikasi. IAIN Parepare Nusantara Press.

Hasbullah, H., Toyo, T., & Pawi, A. A. A. (2017). Ritual Tolak Bala Pada Masyarakat Melayu (Kajian Pada Masyarakat Petalangan Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan). Jurnal Ushuluddin, 25(1), 83–100. https://doi.org/10.24014/jush.v25i1.2742

Hengki, I. G. B., & Masmini, N. K. (2020). Melalui Komunitas Desa Adat Dalam Percepatan Penanggulangan Covid-19 dengan Fenomena Sekala-Niskala Masyarakat Bali. Prosiding Webinar Nasional Universitas Mahasaraswati Denpasar 2020, 95–106.

Hindaryatiningsih, N. H. (2016). Model Proses Pewarisan Nilai-Nilai Budaya Lokal dalam Tradisi Masyarakat Buton. Sosiohumaniora, 18(2), 100–107. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v18i2.9228

Ilpaj, S. M., & Nurwati, N. (2020). Pengaruh Tingkat Kematian Akibat Covid-19 Terhadap Kesehatan Mental Masyarakat di Indonesia. Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial, 3(1), 16–28. https://doi.org/10.24198/¬focus.v3i1.28123

Ismail, S. (2018). Kerukunan Hidup Umat Beragama di Desa Pesu Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten. Al-Qalam, 4(1), 30–38. https://doi.org/10.31969/alq.v4i1.653

KBBI Online. (2020). Arti kata pagebluk—Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. https://kbbi.web.id/¬pagebluk.

Livana, P. H., Suwoso, R. H., Febrianto, T., Kushindarto, D., & Aziz, F. (2020). Dampak pandemi COVID-19 bagi perekonomian masyarakat desa. Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences, 1(1), 37-48.

Maharani, A. (2020, Oktober). Bertambah Kasus Pasien Sembuh, Data Update Terbaru Satgas Kabupaten Jember, Siap Laksanakan Pilkada—Portal Jember. Portaljember. https://portaljember.pikiran-rakyat.com/jemberan/pr-16849997/bertambah-kasus-pasien-sembuh-data-update-terbaru-satgas-kabupaten-jember-siap-laksanakan-pilkada.

Mertayasa, I. K. (2020). Penggunaan Sawen pada Masa Pandemi Covid-19 di Desa Meko. Dharma Duta, 18(1), 58–71. https://doi.org/10.33363/dd.v18i1.483

Moita, S., Sarmadan, S., Kasim, S. S., & Bahtiar, B. (2020). Penyuluhan Strategi Penguatan Partisipasi Masyarakat dalam Menghadapi Pandemi COVID-19. Jurnal Abdidas, 1(6), 518–526. https://doi.org/10.31004/¬abdidas.v1i6.109

N. Funay, Y. E. (2020). Indonesia dalam Pusaran Masa Pandemi: Strategi Solidaritas Sosial berbasis Nilai Budaya Lokal. Jurnal Sosiologi Agama Indonesia (JSAI), 1(2), 107–120. https://doi.org/10.22373/-jsai.v1i2.509

Nasrulloh, L. (2020). Nilai Edukasi Ritual Bereqe Lombok pada Masa Pandemi Covid-19: Sebuah Kajian Etnografi. In Kesiapan Dunia Pendidikan Menghadapi Era New Normal (Ragam Perspektif Praktisi Pendidikan) (pp. 33–46). IAINPAREPARE Nusantara Press. http://repository.iainpare.ac.id/1689/

Ningrum, A. P. (2021). Eksistensi Pecalang dan Banjar Adat dalam Pencegahan Covid-19 di Tanggahan Tengah. Pariksa, 4(2), 62–72.

Rosidin, U., Rahayuwati, L., & Herawati, E. (2020). Perilaku dan Peran Tokoh Masyarakat dalam Pencegahan dan Penanggulangan Pandemi Covid-19 di Desa Jayaraga, Kabupaten Garut. Umbara, 5(1), 42–50. https://doi.org/10.24198/umbara.v5i1.28187

Rumilah, S., Nafisah, K. S., Arizamroni, M., Hikam, S. A., & Damayanti, S. A. (2020). Kearifan Lokal Masyarakat Jawa dalam Menghadapi Pandemi. SULUK: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya, 2(2), 119–129. https://doi.org/10.15642/suluk.2020.2.2.119-129

Sarifudin, S., Maya, R., Maulidina, Y., Rahayu, S., & Anggraini, R. P. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Perkotaan di Masa Pandemi Covid 19 dalam Meningkatkan Kesejahteraan, Kesehatan dan Pendidikan Melalui Program Ecomasjid di Kelurahan Margajaya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor. Khidmatul Ummah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(01), 39–53.

Setiawan, H., & Kurniawan, F. (2017). Pengobatan Tradisional Sebuah Kajian Interaksionisme Simbolik. Paradigma: Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, Dan Sosial Budaya, 23(2), 57–66. https://doi.org/-10.33503/¬paradigma.v23i2.348

Setio, R. (2020). Poshumanisme dalam Alkitab: Sebuah Renungan Biblis di Masa Covid-19. KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi, 6(2), 122–145. https://doi.org/10.37196/kenosis.v6i2.186

Somawati, A. V., Adnyana, K. S., Darmawan, I. P. A., Dewi, N. P. D. U., Untara, I. M. G. S., Suadnyana, I. B. P. E., Paramita, I. B. G., Wibawa, G. Y. S., Gunawijaya, I. W. T., Srilaksmi, N. K. T., & Indrayasa, K. B. (2020). Bali vs COVID-19. Nilacakra.

Suaib, H. (2017a). Nilai-Nilai Kearifan Lokal dan Modal Sosial Dala Pemberdayaan Masyarakat Suku Moi. An1mage. https://books.google.com/books/about/Suku_Moi.html?hl=id&id=c8Y0DwAAQBAJ

Suaib, H. (2017b). Suku Moi: Nilai-Nilai Kearifan Lokal dan Modal Sosial dalam Pemberdayaan Masyarakat. An1mage.

Sunuantari, M., & Zarkasi, I. R. (2020). Tata kelola black zone covid-19 berbasis komunitas. In Komunikasi dan Community Empowerment (1st ed.). MBridge Press. https://eprints.uai.ac.id/1440/

Susanto, D., Rosidah, A., Setyowati, D. N., & Wijaya, G. S. (2020). Tradisi Keagamaan Sebagai Bentuk Pelestarian Budaya Masyarakat Jawa Pada Masa Pandemi. SULUK: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya, 2(2), 107–118. https://doi.org/10.15642/suluk.2020.2.2.107-118

Taufik, T., & Warsono, H. (2020). Birokrasi Baru untuk New Normal: Tinjauan Model Perubahan Birokrasi dalam Pelayanan Publik di Era Covid-19. Dialogue: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 2(1), 1–18. https://doi.org/¬10.14710/dialogue.v2i1.8182

Ulya, H. N. (2020). Alternatif Strategi Penanganan Dampak Ekonomi Covid-19 Pemerintah Daerah Jawa Timur pada Kawasan Agropolitan. El-Barka: Journal of Islamic Economics and Business, 3(1), 80–109. https://doi.org/10.21154/elbarka.v3i1.2018

Vedanti, K. V. (2020). Relevansi Nilai Ritual Tolak Bala Lanting Bamban pada Pencegahan Dampak Pandemi COVID-19. Satya Widya: Jurnal Studi Agama, 3(1), 86–97. https://doi.org/10.33363/swjsa.v3i1.463

WHO Indonesia | World Health Organization. (2020). https://www.who.int/indonesia

Witono, W. (2020). Partisipasi Masyarakat dalam Ketahanan Keluarga pada Masa Pandemi Covid-19. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 4(3), 396–406. https://doi.org/10.31764/jmm.v4i3.2525

Yasa, I. W. P. (2020). Tri Hita Karana untuk Pencegahan COVID-19 di Bali. Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, 7(1), 54–66. https://doi.org/10.24036/scs.v7i1.176

Yusuf, M., & Basyid, A. (2020). Tradisi “Mbeleh Wedhus Kendhit” Sebagai Sarana Tolak Balak di Masa Pandemi Covid-19. Sosial Budaya, 17(2), 149–159. https://doi.org/10.24014/sb.v17i2.11272

Downloads

Published

2021-05-31

Issue

Section

Articles