Pendugaan erosi menggunakan Metode Modified Universal Soil Loss Equation (MUSLE) di Sub DAS Bale

Authors

  • Lujeng Luthvy Salviya Universitas Negeri Malang
  • Didik Taryana Universitas Negeri Malang
  • Heni Masruroh Universitas Negeri Malang
  • Nevy Farista Aristin Universitas Lambung Mangkurat

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v3i3p313-334

Keywords:

erosi, MUSLE, Sub DAS Bale

Abstract

The Bale River Sub Basin is located in Tulungrejo Village, Gandusari District, Blitar Regency, on territory with undulating topography and at an elevation of 519 to 846 meters above sea level, with steep to extremely steep slopes. The majority of the Bale sub-watershed area's land use, notably forests, has been transformed into agricultural land or mixed gardens, where land conversion is carried out without or with conservation measures under adverse land cover conditions. Land use that does not comply with land conservation requirements exposes the Bale sub-watershed to erosion, and the Bale sub-watershed has steep slopes. As a result, the goal of this research is to forecast the quantity of erosion in the Bale sub-watershed. This study employed a literature review and a field survey, with data collected in the form of primary and secondary sources. The MUSLE (Modified Universal Soil Loss Equation) approach was used for data analysis to estimate the amount of erosion in the research area. According to the findings of this study, the Bale sub-watershed has 18 land units, with land unit 4 having the highest erosion value of 647,99 tons per hectare per year. Land unit 4 has a Vq factor value of 2.322,76 m3, a K value of 0.50, an LS value of 1.7, and a CP value of 0.60 with residential land use and no conservation activities. Meanwhile, land unit 17 had the lowest erosion value of 1,09 tons per hectare per year. The Vq value for the land unit is 686,05 m3, the K value is 0.30, the LS value is 3.8, and the CP value is 0.02 with the use of forest land and conservation methods such as bunds and reinforcing grass.

Sub Daerah Aliran Sungai Bale berada di Desa Tulungrejo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar yang memiliki lahan dengan topografi yang bergelombang dan berada pada ketinggian antara 519–846 mdpl dan didominasi dengan kelerengan yang curam hingga sangat curam. Penggunaan lahan di sebagian besar wilayah sub DAS Bale, yaitu berupa hutan telah banyak berubah menjadi lahan pertanian atau kebun campuran. Dimana alih fungsi lahan tersebut dilakukan tanpa atau dengan tindakan konservasi dan kondisi penutup lahan yang kurang baik. Pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan ketentuan konservasi lahan akan berakibat pada kerentanan sub DAS Bale terhadap kejadian erosi, ditambah Sub DAS Bale memiliki kemiringan lereng yang curam. Dengan demikian, tujuan dari kajian ini adalah untuk menduga/prediksi besaran erosi di Sub DAS Bale. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dan survei lapangan dengan data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode MUSLE (Modified Universal Soil Loss Equation) untuk pendugaan besarnya erosi pada wilayah kajian. Hasil dari penelitian ini, terdapat 18 unit lahan di Sub DAS Bale dengan nilai erosi terbesar pada unit lahan 4 sebesar 647,99 ton/ha/tahun. Satuan unit lahan 4, memiliki nilai faktor Vq sebesar 2.322,76 m3, nilai K sebesar 0,50, nilai LS sebesar 1,7 dan nilai CP sebesar 0,60 dengan penggunaan lahan permukiman tanpa adanya upaya konservasi. Sementara itu, nilai erosi terkecil terdapat pada unit lahan 17 sebesar 1,09 ton/ha/tahun. Nilai Vq pada unit lahan tersebut sebesar 686,05 m3, nilai K sebesar 0,30, nilai LS sebesar 3,8, dan nilai CP sebesar 0,02 dengan penggunaan lahan hutan serta upaya konservasi berupa guludan dan rumput penguat.

References

Aisyah, B. N., Baskoro, D. P. T., & Murtilaksono, K. (2022). Pendugaan Erosi Tanah dan Perencanaan Tutupan Lahan Hulu DAS Jeneberang, Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 27(2), 302-310.

Ardianto, K. (2017). Pengukuran Dan Pendugaan Erosi Pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit Dengan Kemiringan Berbeda. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian, 4(1), 1-16.

Arsyad, S. (1989). Konservasi Tanah dan Air. Bogor: UPT Produksi Media Informasi Lembaga Sumberdaya, IPB.

Arsyad, S. (2006). Konservasi Tanah dan Air. Bandung: Penerbit IPB (IPB Press).

Arsyad, S. (2010). Konservasi Tanah dan Air. Bandung: IPB Press.

A’yunin, Q. (2008). Prediksi tingkat bahaya erosi dengan metode usle di lereng timur gunung Sindoro.

Badaruddin, S. K., Khalid, S., & Ridwan, I. (2021). Kajian erosi pada berbagai unit lahan di DAS Kintap. In Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah (Vol. 6, No. 1).

Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah. (1986). Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan RTL-RLKT. Jakarta: Departemen Kehutanan RI.

Briliantina, A. (2017). Model Sistem Dinamis Penilaian Kinerja Agroindustri Teh pada Kebun Bantaran PT Perkebunan Nusantara XII. Program Studi Magister Teknologi Agroindustri Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember.

Budiarta, I. G. (2016). Evaluasi Kesesuaian Penggunaan Lahan sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Daerah Aliran Sungai. Jurnal Media Komunikasi Geografi, 17(1), 28-37.

Desifindiana, M. D., Suharto, B., & Wirosoedarmo, R. (2013). Analisa tingkat bahaya erosi pada DAS Bondoyudo Lumajang dengan menggunakan Metode MUSLE. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, 1(2), 9-17.

Dewi, I. G. A. S. U., Trigunasih, N. M., & Kusmawati, T. (2012). Prediksi erosi dan perencanaan konservasi tanah dan air pada Daerah Aliran Sungai Saba. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 1(1), 12-23.

Dianasari, Q., Andawayanti, U., & Cahya, E. N. (2018). Pengendalian erosi dan sedimen dengan arahan konservasi lahan di DAS Genting Kabupaten Ponorogo. Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering, 9(2), 95-104.

Hardiyatmo, H. C. (2006). Mekanika Tanah I, Edisi keempat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Hardjowigeno, S. (1995). Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Presindo.

Hardjoamidjojo, S., & Sukartaatmadja, S. (1992). Teknik Pengawetan Tanah dan Air. Bogor: VJICA IPB.

Harmayani, K. D., Konsukartha, G. M., & Permana, I. B. D. (2015). Analisis Tingkat Erosi dan Sedimentasi di Danau Buyan. Prosiding. Konferensi Nasional Teknik Sipil, 9, 259-266.

Haq, M. F. K., Sholichin, M., & Asmaranto, R. (2021). Analisa Pendugaan Laju Erosi Dengan Menggunakan Model Agricultural Non Point Source Pollution (AGNPS) Di Sub Das Lesti Kabupaten Malang. Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air, 1(1), 180-191.

Ismaweldi, I. (2019). Prediksi Erosi pada Berbagai Tingkatan Umur Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guinensis jacq) Rakyat di Nagari Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).

Kartasapoetra, A. G., & Sutedjo, S. (2010). Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta: Rineka Cipta.

Kholifah, S. (2016). Asosiasi antara gulma dengan serangga di Perkebunan Teh PTPN XII Bantaran Blitar (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).

Krisnayanti, D. S., Udiana, I. M., & Muskanan, M. J. (2018). Pendugaan Erosi dan Sedimentasi Menggunakan Metode Usle dan Musle pada DAS Noel-Puames. Jurnal Teknik Sipil, 7(2), 143-154.

Liastuti, P., Chandra, T. O., & Widiarso, B. (2018). Prediksi Erosi Dengan Metode Usle Di Perkebunan Kelapa Sawit Ptpn Xiii Gunung Meliau Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau. Perkebunan dan Lahan Tropika, 8(2), 67-79.

Naldo, R. A. (2011). Sifat Fisika Ultisol Limau Manis Tiga Tahun Setelah Pemberian Beberapa Jenis Pupuk Hijaun. Jurnal Agroland, 9(2), 91–97.

Paramita, W. M. (1964). Ilmu Tubuh Tanah. Jakarta: CV. Yasa Guna.

Pasaribu, P. H. P., Rauf, A., & Slamet, B. (2018). Kajian Tingkat Bahaya Erosi Pada Berbagai Tipe Penggunaan Lahan di Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. Jurnal Serambi Engineering, 3(1), 279-284.

Putra, A., Triyatno, T., Syarief, A., & Hermon, D. (2018). Penilaian erosi berdasarkan metode usle dan arahan konservasi pada das air dingin bagian hulu Kota Padang-Sumatera Barat. Jurnal Geografi, 10(1), 1-13.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi. (2016). Modul 05 Survei Kesesuaian Lahan. Bandung: Kementerian PUPR.

Rantung, M. M., Binilang, A., Wuisan, E. M., & Halim, F. (2013). Analisis Erosi dan Sedimentasi Lahan di Sub DAS Panasen Kabupaten Minahasa. Jurnal Sipil Statik, 1(5).

Robbany, A. Z., Setyorini, D. S., Riski, A. M., & Widyastuti, S. (2020). Analisis Karakteristik dan Potensi Tingkat Erosi Daerah Aliran Sungai Blorong Kabupaten Kendal Tahun 2013 dan 2018 Menggunakan Sistem Informasi Geografis dan Pendekatan Universal Soil Lost Equation (USLE). Jurnal Geosains dan Teknologi, 3(2), 63-72.

Rosyidah, E., & Wirosoedarmo, R. (2013). Pengaruh sifat fisik tanah pada konduktivitas hidrolik jenuh di 5 penggunaan lahan (studi kasus di Kelurahan Sumbersari Malang). Agritech, 33(3), 340-345.

Sa’ad, N. S. (2004). Kajian Pendugaan Erosi Sub Daerah Aliran Sungai Tugu Utara (Ciliwung Hulu). Jurnal Tanah dan Lingkungan, 6(1), 31-38.

Saputra, K. D., & Abdurrosyid, J. (2022). Perbandingan Antara Metode USLE dan MUSLE dalam Analisis Erosi Lahan pada Daerah Tangkapan Air Waduk Cengklik. Majalah Ilmiah Teknik Sipil, 15(1), 54-61.

Seta, A. K. (1987). Konservasi Sumber Daya Air. Jakarta: Kalam Mulia.

Setyamidjaja, D. (2000). Teh Budidaya dan Pengolahan Pasca Panen. Yogyakarta: Kanisius Press.

Silalahi, R. R. (2017). Pemetaan Tingkat Bahaya Erosi Sub DAS Petani Sumatera Utara: Mapping Erosion Level in Petani SubWatershed North Sumatera. Jurnal Agroekoteknologi, 5(1), 185-193.

Sihaloho, R. (2020). Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Prediksi Erosi Lahan dengan Metode MUSLE. Jurnal Teknik, 14(2), 153-162.

Sitepu, F., Selintung, M., & Harianto, T. (2017). Pengaruh intensitas curah hujan dan kemiringan lereng terhadap erosi yang berpotensi longsor. Jurnal Penelitian Enjiniring, 21(1), 23-27.

Soegiman, S. (1982). Ilmu Tanah (Terjemahan the Nature and Properties of Soil). Jakarta: Bahtara Karya Aksara.

Soepardi, G. (1983). Sifat dan Ciri Tanah. Bogor: Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Suripin, S. (2002). Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Tan, K. H. (2001). Environtmental Soil Science. New York: Marcel Dekker, Inc.

Widiyatmoko, N. (2007). Studi Gender Pada PT Perkebunan Nusantara XII (Studi Kasus Pada Perusahaan Teh Unit Usaha Strategis Bantaran) Blitar. Jakarta: Dian Rakyat.

Yanti, D. F. (2020). Pendugaan Laju Erosi Tanaman Serai Wangi (Cymbopogon nardus L) pada Lahan Pasca Tambang. Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 9(1), 55-62.

Downloads

Published

2023-04-26

Issue

Section

Articles