Optimalisasi gerakan literasi melalui SDGs desa untuk mencapai generasi emas di Kabupaten Sidoarjo

Authors

  • Desiana Merawati SMA Budi Utomo Prambon

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v3i3p294-312

Keywords:

gerakan, literasi, desa, generasi, emas

Abstract

The literacy movement is an individual's active activity so that they are more fond of reading to broaden their horizons. Generally, literacy activities are implemented in educational institutions only. Even though this literacy movement should be carried out on an ongoing basis. Apart from educational institutions, literacy is also implemented in the smallest environment such as villages. The Village Literacy Movement is a community movement to foster an interest in reading, develop village potential, and improve the skills of village communities. This village literacy movement is to prepare the golden generation of 2045, so that they are ready to face demographic phenomena, accept the challenges of globalization, and prepare literate generations with quality human resources. The golden generation of 2045 is a manifestation of the peak of the demographic bonus in which the productive age is greater than the non-productive age. This is in line with Indonesia's vision to welcome a superior, quality generation. Therefore, the government always strives to realize this big vision. So that there is a policy that every village must have a literacy movement. One area that supports every village is required to have a library, namely Sidoarjo Regency. It has been proven that since 2020 there have been ten pilot villages for the literacy movement. The hope of the Sidoarjo Regency government with this literacy movement is to increase quality human resources. Apart from that, the existence of this village literacy movement can grow the village economy, teach the community to develop creativity, and make literate people.

Gerakan literasi adalah kegiatan aktif individu agar lebih gemar membaca untuk menambah wawasannya. Umumnya kegiatan literasi diberlakukan di lembaga pendidikan saja. Padahal gerakan literasi ini sebaiknya dilakukan secara berkelanjutan. Selain di lembaga pendidikan, literasi juga diterapkan dalam lingkungan terkecil seperti desa. Gerakan Literasi Desa yaitu gerakan masyarakat untuk menumbuhkan minat membaca, pengembangan potensi desa, serta peningkatan keterampilan masyarakat desa. Gerakan literasi desa ini untuk menyiapkan generasi emas 2045, agar siap menghadapi fenomena demografi, menerima tantangan globalisasi, serta menyiapkan generasi yang literat dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Generasi emas 2045 merupakan salah satu wujud puncak bonus demografi yang mana usia produktif lebih besar dibanding usia nonproduktif. Hal tersebut sejalan dengan visi Indonesia untuk menyongsong generasi unggul yang berkualitas. Oleh karena itu, pemerintah selalu berupaya agar dapat mewujudkan visi yang besar tersebut. Sehingga adanya kebijakan setiap desa wajib mempunyai gerakan literasi. Salah satu wilayah yang mendukung setiap desa wajib memiliki perpustakaan yaitu Kabupaten Sidoarjo. Terbukti sejak 2020 terdapat sepuluh desa percontohan gerakan literasi. Harapan pemerintah Kabupaten Sidoarjo dengan adanya gerakan literasi ini yaitu untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Selain itu, dengan adanya gerakan literasi desa ini dapat menumbuhkan perekonomian desa, mengajarkan masyarakat untuk mengembangkan kreativitas, dan menjadikan masyarakat literat.

References

Abi, A. R. (2017). Paradigma Membangun Generasi Emas Indonesia Tahun 2045. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 2(2), 85-90.

Ahmad, J., & Febriyanti, F. (2021). Pemberdayaan Aparat Desa Dalam Optimalisasi Program Kerja Pada RKP dan RPJM Desa Sebagai Upaya Percepatan Pencapaian SDGs Untuk Mendukung Program Desa Membangun. Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat), 10(3), 591-606.

Alamsyah, D. K., & Rosita, N. (2019). Literacy movement based on community for sustainable development goals: case study in TBM Tanah Ombak. SPEKTRUM: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah (PLS), 7(4), 404-410.

Arifian, F. D. (2016). Penanaman Pengalaman Literasi Dini Menurut Pemikiran Tompkins dan Hoskisson. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, 8(2), 233-244.

Arifian, F. D. (2019). Memahami dan Memijahkan Gerakan Literasi Sekolah. JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar), 3(2), 70-83.

Badan Pusat Statistik. (2020). Hasil Sensus Penduduk Tahun 2020. https://www.bps.go.id/pressrelease/-2021/01/21/1854/hasil-sensus-penduduk-2020.html. (Diakses pada tanggal 10 November 2021).

Darman, R. A. (2017). Mempersiapkan generasi emas indonesia tahun 2045 Melalui Pendidikan Berkualitas. Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika, 3(2), 73-87.

Diantini, N. P. A. W. (2021). The effect of peer group, economic literacy, and use of social media on the consumption behavior of students social studies major grade XII SMAN 1 Negara in Jembrana. Technium Soc. Sci. J., 21, 296.

Harian Birawara. (2021). Perpustakaan Desa Percontohan Dilaunching. https://www.harianbhirawa.co.id/-10-perpustakaan -desa-percontohan-dilaunching/

IFLA. (2017). IFLA Statement on Digital Literacy, 18 August 2017. https://www.ifla.org/files/assets/faife/-statements/¬ifla_digital_literacy_statement.pdf

Kern, R. (2000). Literacy and Language Teacching. Oxford: Oxford University Press.

Munazillah, A. F. (2019). Optimalisasi Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar menuju Indoesia Emas 2045. Seminar Nasional Pendidikan dan Call for Papers (SNDIK) I 2019.

Mukri, S. G. (2018). Menyongsong Bonus Demografi Indonesia. Adalah, 2(6).

Nashihuddin, W. (2018). Upaya Pustakawan Dalam Mendukung Gerakan Literasi Digital Dan Literasi Ilmiah Di Indonesia. In Next Generation Libraries: Collaborate and Connect, 2–5 Mei 2018, NayPyiTaw- Myanmar.

Nashihuddin, W. (2018). Librarian Efforts in Supporting Movement of the Digital Literacy and Scientific Literacy in Indonesia.

Nazir, M. (2014). Metode penelitian. Bogor: PT. Bumi Aksara.

Pesona Desa. 2020. Kampung Literasi Desa Tebel Gedangan Sidoarjo Sajikan Banyak Edukasi. https://www.pesona-desa.com/kampung-literasi-desa-tebel-gedangan-sidoarjo-sajikan-banyak-edukasi/. (Diakses pada tanggal 11 November 2021).

Rachman, R. A., Sugiana, D., & Rohanda, H. (2019). Strategi sukses transformasi perpustakaan desa berbasis inklusi sosial untuk masyarakat sejahtera (studi pada Perpustakaan Desa Gampingan Gemar Membaca Malang). In Seminar Nasional MACOM III Universitas Padjadjaran (pp. 907-918).

SDGs. (2020). SDGs Desa. https://sdgsdesa.kemendesa.go.id/sdgs-desa/. Diakses 8 November 2021.

Sugiyono, S. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Tunardi, T. (2018). Memaknai peran perpustakaan dan pustakawan dalam menumbuhkembangkan budaya literasi. Media Pustakawan, 25(3), 65.

Downloads

Published

2023-04-26

Issue

Section

Articles